JANJI SETIA

( Pentigraf )

Setia Adi Nugroho adalah seorang remaja yang menjalin hubungan asmara dengan seorang wanita bernama Suciana Dewi. Setia Adi Nugroho anak seorang petani biasa namun di sekolahnya dia adalah anak yang pandai. Sedangkan Suciana Dewi adalah anak dari juragan tembakau yang cukup terpandang di kota ini. Keduanya jatuh cinta ketika sama - sama masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama ( SMP ). Setelah menamatkan Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) keduanya melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas ( SMA ) tapi kali ini tidak satu lembaga. Setia Adi Nugroho memilih melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri ( MAN ) sedangkan Suciana Dewi di terima di salah satu sekolah favorit yaitu SMA I.

Meskipun sekarang berlainan lembaga tapi hubungan asmara mereka tetap berlanjut. Ketika malam minggu tiba Setia Adi Nugroho bertandang ke rumah Suci. "Assalamu Alaikum ....., ucap Setia di depan rumah Suci. "Waalaikum Salam ....., ternyata yang keluar Bapaknya Suci. " Suci ada Pak" ! . Lanjut Setia. " Ya ada silahkan duduk" . Kemudian keluarlah Suci. Bercengkramalah mereka berdua. Cukup lama mereka berdua berbincang - bincang sambil disertai dengan canda tawa. Kemudian Setia melihat jam tangannya. Dilihatnya sudah jam 21.00 atau jam sembilan malam. Kemudian Setia berpamitan, " Suci, saya pulang dulu ya...," Suci menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Perasaan kedua sejoli ini berbunga bunga karena keduanya memang saling mencintai, disetiap malam minggu menjadi malam yang sangat menggembirakan bagi keduanya. Karena di malam minggulah kedua pasangan sejoli itu bertemu. Ketika pada malam minggu ada sebuah hiburan maka Suci dan Setia tidak membuang momen - momen indah tersebut, mereka berdua menikmati keasyikan hiburan tersebut sambil bersenda gurau seakan akan cinta keduanya tidak bisa dipisahkan.

Sampai pada akhirnya ketika keduanya sudah menamatkan sekolahnya masing masing. Orang tua Suci menginginkan Suci untuk melanjutkan studinya di sebuah perguruan tinggi negeri di kota Malang, karena orang tua Suci menginginkan Suci menjadi seorang guru. Suci pun menuruti permintaan orang tuanya. Pada saat malam minggu tiba seperti biasa Setia Adi Nugroho bermain ke rumah Suci. Seperti biasanya keduanya terlibat canda tawa, sampai akhirnya Suci pun menjelaskan keinginan ayahnya untuk melanjutkan studinya di kota Malang. " Mas, kamu mau melanjutkan kemana ", kata Suci kepada Setia Adi Nugroho. " Saya mau kuliah disini saja", jawab Setia. Kalau kamu kemana rencananya setelah ini , sambung Setia. " Aku akan melanjutkan kuliah di Malang sesuai dengan keinginan ayahku", sambung Suci lagi. Mendengar ucapan Suci, Setia tertegun sejenak. Tanpa sadar tangan Suci digenggam erat- erat oleh Setia. " Aku akan setia menunggu mu", ucap Setia. " Aku juga mas tidak akan pernah berpaling dari mu" , sambung Suci. Keduanya di balut keharuan. Sepasang muda - mudi yang sudah lama memadu asmara tiba - tiba akan berpisah karena sebuah cita - cita dan kepatuhan kepada orang tua, tapi ada satu pengikat yang dapat melanggengkan cinta keduanya yaitu kata setia .