MULAIALAH DARI KITA

Dalam dunia pendidikan kita sekarang ada Program Literasi Sekolah suatu program yang bisa melatih peserta didik kita untuk gemar membaca. Tapi persoalannya sekarang dengan pendidik kita, sudahkah tenaga pendidik kita yang nota bene adalah guru sudah literat ? masih merupakan tanda tanya besar.

Jangankan membaca, koleksi buku buku bacaan saja mungkin hanya sebagian kecil dari guru guru kita yang gemar mengoleksi buku bacaan padahal sudah bersertifikasi. Padahal guru guru kita sangat paham akan slogan Membaca Adalah Jendela Ilmu Pengetahuan , Membaca Membuka Cakrawala Dunia , Membaca Gerbang Menuju Kesuksesan dan masih banyak slogan slogan yang lainnya.

Padahal di dalam agama Islam sudah sangat jelas surat yang pertama kali diturunkan oleh Allah SWT, adalah surat Al Alaq sebelum surat atau ayat ayat yang lainnya. Ternyata isi surat Al Alaq yang pertama kali turun ialah Iqro yang artinya membaca.

Kalau kita jabarkan pengertian diatas secara lebih luas dapat diartikan belajar membaca, meneliti situasi, membaca buku buku pelajaran / ilmu penetahuan dan sebagainya.

Akan tetapi surat Al Alaq ini ternyata lebih sering diamalkan oleh orang orang non muslim dari orang muslimnya sendiri. Suatu analisa : Di Jepang menurut seorang mahasiswa yang pernah belajar di Negeri Sakura, para sopir bus selalu membawa buku bacaan dimanapun mereka berada dan akan membacanya apabila ada kesempatan, misalnya bila kendaraan berhenti karena ada lampu merah atau sudah sampai di terminal. Jadi pekerjaan sopir di Jepang ada dua yang pertama menjalankan kendaraan dan yang kedua membaca buku bila kendaraan berhenti.

Jadi dapat kita tarik kesimpulan sopirnya saja sudah gemar membaca buku bagaimana dengan pelajar dan mahasiswanya. Jadi tidaklah mengherankan kalau Jepang menjelma menjadi negara maju dikawasan Asia bahkan dunia.

Mulailah dari kita, ayo kita gemarkan membaca karena Iqro adalah ajaran agama kita.

Kebersihan adalah sebagian dari iman . Sebuah Hadist yang sudah familier di telinga kita, jangankan kita yang sudah dewasa anak yang berada di PAUD pun akan sangat paham akan Hadist ini. Tapi persoalannya jauh panggang dari api, kita akan membuang sampah sesuka hati kita padahal sudah disediakan tempat sampah, puntung rokok berserakan atau kadang kala sobekan kertas berserakan di ruang kerja kita, sampah sampah berserakan dijalanan sudah menjadi pemandangan setiap hari.

Lagi lagi Hadist di atas cenderung diamalkan oleh orang orang non muslim. Suatu analisa : Di Singapura, setiap orang yang mengotori jalan raya misalnya membuang puntung rokok di jalanan atau membuang sampah sampah yang lainnya, maka dengan suatu alat yaitu Light Ditector orang yang membuang puntung rokok atau sampah yang lain akan ketahuan dan akan dikenakan denda yang sangat mahal.

Berarti prinsip kebersihan amat dipertahankan di negara yang bukan Islam, sedangkan di negara yang mayoritas Islam prinsip - prinsip kebersihan hanya berupa slogan.

Mulailah dari kita, ayo kita terapkan prinsip -prinsip kebersihan tersebut dalam kehidupan kita sehari – hari dimanapun kita berada.