SERIBU AKAL PEMUDIK DI PANDEMI COVID
SERIBU AKAL PEMUDIK DI PANDEMI COVID
# Tantangan Gurusiana Hari Ke - 1 #
Mudik merupakan tradisi masyarakat muslim Indonesia menjelang hari raya Idul Fitri. Setelah sekian lama berada di daerah rantau untuk menyambung hidup. Mudik dilakukan untuk bersilaturrahmi dengan sanak famili, handai taulan, dan bahkan untuk melepas kangen dengan para sahabat.
Tapi tidak halnya dengan mudik tahun ini, pada kondisi covid 19 yang sedang melanda negeri ini para pemudik harus rela menahan kangennya untuk bertemu sanak famili, handai taulan, dan para sahabat yang berada di kampung halaman. Ini di karenakan pemerintah saat ini melarang para pekerja rantau untuk pulang ke kampung halaman alias mudik. Ini dilakukan semata - mata untuk memutus mata rantai penyebaran covid – 19 yang entah sampai kapan akan berakhir.
Tapi dasar pemudik yang otaknya cerdik, banyak cara yang dilakukan untuk tetap sampai di kampung halaman di antaranya :
1. Melewati Jalur Tikus.
Jalur tikus yang dimaksud adalah jalan raya yang lewat perkampungan - perkampungan atau pelosok - pelosok desa yang tentunya memerlukan waktu yang cukup lama untuk sampai ke tempat tujuan. Karena para pemudik yang lewat jalur tikus ini biasanya akan lepas dari pantauan para petugas. Para pemudik biasanya menyewa travel yang sudah paham jalan tersebut.
2. Kongkalikong dengan oknum sopir bus.
Biasanya para pemudik bertransaksi dengan para oknum sopir yang nakal untuk mengatarkan ke kampung halamannya yang tentunya juga biayanya akan lebih mahal dibandingkan dengan ongkos pada hari - hari biasanya. Modusnya para oknum sopir bus biasanya menjaring beberapa orang pemudik saja, dan sepanjang perjalanan lampu di matikan jadi seakan akan bis tersebut dalam keadaan kosong.
3. Menjadi seperti barang
Pada poin yang ketiga ini memang butuh pengorbanan bagi para pemudik untuk juga bisa sampai di kampung halamannya. Yaitu dengan naik mobil bak terbuka seperti pic up dan truk. Di sini para pemudik naik mobil pic up ataupun truk yang kemudian ditutup dengan terpal yang seakan - akan mobil tadi mengangkut barang. Jadi para pemudik rela berpanas - panasan di dalam mobil tadi hanya untuk ingin ketemu dengan sanak saudara.
Poin nomor dua dan tiga ini tidak berjalan mulus banyak yang kedapatan petugas dan dikembalikan lagi ke tempatnya semula.
JANGAN MUDIK YA ? .................... JAGA KESELAMATAN KITA BERSAMA.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Salam kenal, Pak. Saya bekerja di Ketapang, Sampang. Keren tulisan Bapak.
Ya Bu salam kenal balik saya teman2 di Sampang alumni IKIP Malang angkatan '93 banyak Bu ada yg dari Jawa ditempatkan di Sampang ada anak Sampang sendiri. Salam literasi....
Keren menewen
Terima kasih pak suhu
Luar biasa p. Yasin goresan tintanya, semoga setiap kegiatan kita menjadi inspirasi literasi kita. Salam kenal saya juga alumni IKIP Negeri Malang , angkatan 94
Salam kenal balik Bu Sati'ah dan salam literasi
Pengalaman sendiri ya, Mas? Salam literasi
Salam literasi juga
Satu lagi Pak, pinjam jaket ojol Pak. Barang taruh kardus, ditulis alamat pengiriman
Betul pak Iwan
Banyak akal untuk bertemu sanak famili, tapi juga pengeluran lebih banyak lagi bila tertangkap petugas. Lebih baik nurut saja kita tahan sejenak pertemuan ini. Ada hikmah di dalam situasi seperti ini. Hikmah Positif.
Betul Bu Tantri terima kasih
Kerinduan terhadap keluarga telah menutup cara berfikirnya. Sehingga membahayakan banyak orang. di daerah saya juga terjadi seperti ini pak, sehingga petugas kesehatan sekarang 13 positif covid 1.
Semoga mereka yang positif cepat sembuh Bu Yus....Aamiin...
Mantap pak
Pak Yasin ketemu mereka po?
Salam literasi .Bu Harini
Mudik untuk mbahagiakan keluarga tapi sebenarnya membahayakan keluarga
Betul Bu Hasfiaty terima kasih
Wah Bung Yasin bener - bener tulisan bung top dan saya juga setuju ada- ada saja merekaItulah orang Indonesia ya Bung Sukses selalu dengan tulisannya
Aamiin terima kasih Bu Endang