To be, to have or to do sebuah pilihan hidup
To be, to have or to do sebuah pilihan hidup
Hidup adalah sebuah pilihan yang mana kita sendirilah yang menentukan pilihan tersebut karena kita adalah aktornya. Dan sesuatu yang kita pilih dari kehidupan ini mempunyai dampak baik itu kepada diri kita sendiri maupun kepada orang lain.
Semakin maju perkembangan zaman orientasi dan persepsi tentang keduniaan semakin tanpak dan nyata. Kehidupan masyarakat modern akan sangat condong kepada pemenuhan materi semata tanpa di imbangi dengan pemenuhan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Berikut gambaran pilihan hidup tersebut antara lain :
1. To be ( menjadi apa )
Pemikiran seperti inilah yang menjadi meyoritas dari masyarakat kita. Kita akan berlomba - lomba untuk ingin menjadi apa Pejabat Negara, Politikus, atau bahkan seorang Direktur dalam sebuah perusahaan karena kedudukan seseorang di era masyarakat modern akan mempengaruhi statusnya di tengah - tengah masyarakat.
Sehingga tidak ayal lagi untuk mencapai ambisinya itu kalau perlu main sikut sana sikut sini, menjegal, menjilat, dan seterusnya.
2. To have ( memiliki sesuatu )
Kehidupan masyarakat modern cenderung meterialistik dan konsumtif akan tetapi agama tidak melarang kita untuk menjadi orang yang berada atau kaya selagi apa yang kita dapatkan tidak bertentangan dengan ketentuan yang telah di syariatkan dalam agama. Misalnya mengambil hak - hak orang lain dengan cara mencuri, merampok, menipu, korupsi dan lain sebagainya atau bahkan dengan cara riba pura pura bantu tapi mencekik.
3. To do ( berbuat sesuatu atau melakukan sesuatu )
Hidup ini adalah ladang amal buat kita selagi kita cerdas dalam menyikapinya. Kita harus dapat berbuat atau melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat lainnya utamnya yang berada di sekitar kita, sekecil apapun yang dapat kita lakukan maka lakukanlah.
Berbuat sesuatu kebaikan tidak usah menunggu momen, saat itu bisa di lakukan maka lakukanlah, contoh ingin menjadi donatur masjid atau panti asuhan jangan nunggu kalau sudah kaya, sekarang bisa maka lakukanlah sesuai dengan kemampuannya. Ada panitia pengumpulan zakat fitrah tidak usah berdebat tentang faham atau mazhab langsung turun tangan. Sebagai Aparatur Sipil Negara ( ASN ) yang bertugas memberikan layanan kepada masyarakat baik di bidang pendidikan , kesehatan , atau apapun ragam macamnya maka lakukanlah dengan sebaik - baiknya tanpa melihat latar belakang personal. Dan masih banyak bentuk - bentuk amal kebaikan yang dapat kita lakukan lainnya. Sekali lagi ringankanlah tangan kita untuk selalu berbuat kebaikan kepada sesama.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kita hidup bisa untuk berbagi, meskipun buat kita hanya secukupnya saja
Betul Bu Imeda karena kita makhluk sosial , terima kasih Bu salam literasi
Keren pak Yasin
Terima kasih P.Tosfayana
Inspiratif sekali..sehingga dapat menyadarkan siapa pun yang membacanya..salam hormat saya,Bapak..
Betul sekali pak beramal tdk menunggu kaya
Berbagi tidak perlu menunggu kaya atau banyak harta namun berbagi mumpung masih ada kesempatan salam literasi bapak
Terima kasih Bu Yuli
Tulisan bapak keren.