Moh Yasin

Kepala Sekolah di SDN Nyabakan Timur III Kab. Sumenep Madura. Kegiatan diluar kedinasan Praktisi KBRA ( Keluarga Besar Ruqyah Aswaja ) Sumenep, Organisasi, menu...

Selengkapnya
Navigasi Web
TRADISI MASYARAKAT SUMENEP - MADURA MENYAMBUT BULAN RAMADHAN

TRADISI MASYARAKAT SUMENEP - MADURA MENYAMBUT BULAN RAMADHAN

TRADISI MASYARAKAT SUMENEP - MADURA MENYAMBUT BULAN RAMADHAN

Menjelang Bulan Ramdhan masyarakat kabupaten Sumenep memiliki tradisi, tradisi tersebut sudah ada sejak dulu. Tradisi itu antara lain ziarah ke kuburan orang tua atau para leluhur kita, meskipun ziarah kubur sudah biasa dilakukan setiap Kamis sore atau malam Jumat namun ziarah kubur menjelang bulan Ramadhan biasanya dilakukan pada Kamis sore atau malam Jumat terakhir sebelum Bulan Ramadhan dan itu biasanya dilakukan oleh seluruh anggota keluarga karena selain memanjatkan doa juga membersihkan kuburan leluhur.

Kegiatan seperti ini sebetulnya memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi. Yang pertama mengingatkan kita akan mati sehingga dengan memperbanyak ingat mati akan menjadikan kita semakin banyak melakukan amal amal kebaikan. Yang kedua mengingatkan kita kepada orang orang tua kita, kita berada saat ini bahkan kita sukses saat ini itu tidak lepas dari jerih payah orang orang tua kita yang sudah membesarkan dan mendidik kita sehingga sukses seperti sekarang ini. Yang ketiga mendidik anak anak kita untuk selalu mendoakan orang orang tua kita atau leluhur leluhur kita.

Tradisi yang kedua yang berkembang di masyarakat Sumenep adalah sebelum puasa atau kalau misalnya puasa jatuh pada hari Jumat, maka hari Kamisnya masyarakat saling memberikan panganan yang berupa Apen atau kalau Bahasa Jawanya Serabi Jawa. Tetapi antara Apen dan Serabi Jawa sebetulnya tidaklah sama, Apen terbuat dari tepung beras yang di kasih kuah gula aren kental sedangkan Serabi Jawa terbuat dari tepung terigu.

Kandungan nilai spiritual yang dapat kita petik adalah yang pertama Apen berwarna putih, jadi menyambut Bulan Ramadhan harus dengan hati yang putih atau hati yang bersih pancaran hati yang bersih adalah menerima kedatangan Bulan Ramadhan dengan hati yang ikhlas artinya berpuasa tidak karena terpaksa. Yang kedua kuah gula aren rasanya manis, artinya seseorang yang berpuasa di landasi dengan perasaan ikhlas maka akan mendapatkan manisnya puasa yaitu Al Jannah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul

22 Apr
Balas

Terima kasih Pak Ali

22 Apr

Terima kasih Pak Abdurrauf salam kenal dan salam persahabatan dari sumenep

22 Apr
Balas

Budaya relegi yg perlu dilestarikan..mantul pak..slm literasi N slm kenal dari Soppeng Sul-Sel

22 Apr
Balas



search

New Post