MOH. ZAINI, S.Pd.SD

TEMPAT / TGL LAHIR, SUMENEP 1981. Riwayat Pendidikan : Menempuh Pendidikan Jenjang SD Tahun 1987 - 1993 di SD N Kalianget Timur IX, SMP N 2 Kalianget Tah...

Selengkapnya
Navigasi Web
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL 3.1

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL 3.1

3.1.a.6 DEMONTRASI KONTEKSTUAL

MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI – NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN

OLEH :

MOH. ZAINI – CGP ANGKATAN 7

KELAS 299

SD N KALIANGET TIMUR X

KABUPATEN SUMENEP.

Tujuan Pembelajaran Khusus :

CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain.

Sebagai tindak lanjut terkait dengan tugas Demontrasi Kontekstual 3.1 yakni melakukan wawancara terhadap 2 atau 3 kepala sekolah serta melakukan analisa terkait hasil wawancara tersebut maka pada tanggal 14 April 2023 bertempat di SD N Kalianget Timur X, saya melakukan wawancara dengan kepala sekolah SD N Kalianget Timur X, Ibu Siti Aisyah, S.Pd yang merupakan pimpinan di sekolah saya. Kemudian tepat tanggal 15 April 2023 bertempat di SD N Kalianget Timur VIII, sayapun telah melakukan wawancara dengan Ibu Suhartina, S.Pd yang merupakan Kepala Sekolah SD N Kalianget Timur VIII.

Hasil Wawancara.

Pewawancara : Moh. Zaini ( CGP Angkatan 7 )

Narasumber 1 : Ibu Siti Aisyah, S.Pd ( SDN Kalianget Timur X)

Pertanyaan 1 : Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

Pengalaman bekerja pada institusi penddikan tentunya kita sering di hadapkan pada kejadian atau kasus yang terjadi. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengidentifikasi hal itu maka harus mengetahui nilai yang ada dan siapa yang terlibat dalam kasus tersebut. Dalam kasus dilema etika itu ada nilai-nilai yang bertentangan dimana keduanya sama-sama benar. Sedangkan pada kasus bujukan moral, sudah jelas benar lawan salah.

Pertanyaan 2 : Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

Perlu kehati - hatian dalam mengambil keputusan, oleh karenanya sebelum saya mengambil keputusan, saya akan melakukan identifikasi dengan mencari tahu penyebabnya dan siapa saja yang terlibat, kemudian menganalisis kasus dengan mengumpulkan fakta-fakta yang terjadi, membuat alternatif solusi dengan mempertimbangkan dari berbagai sisi, setelah itu baru mengambil keputusan yang terbaik berdasarkan aturan yang seharusnya.

Pertanyaan 3 : Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?

Mencari tahu kebenaran informasi dari masalah yang ada, kemudian mengumpulkan pihak yang terlibat dan mendengarkan masalahnya dari sisi pihak-pihak yang terlibat. selanjutnya saya akan membuat beberapa alternatif solusi. Sebelum saya mengambil keputusan, saya akan mempertimbangkan dari beberapa prinsip sudut pandang, mulai dari aturan yang berlaku dan bagaimana efeknya bagi orang lain agar tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Lalu keputusan yang sudah diambil tersebut, saya kaji ulang.

Pertanyaan 4 : Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Langkah-langkah efektif dalam pengambilan keputusan yaitu keputusan yang diambil harus mengutamakan kepentingan orang banyak (terutama murid) dan harus bisa dipertanggung jawabkan baik secara moral maupun secara aturan yang berlaku

Pertanyaan 5 : Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Tantangan bagi saya dalam mengambil keputusan dilema etika adalah saya harus jeli dalam melihat kasus tersebut, karena keduanya merupakan sama-sama benar dan memiliki nilai yang sama penting namun salah satunya harus ada yang didahulukan, jadi bagaimana supaya keputusan saya tidak merugikan salah satu pihak dan juga tidak melanggar aturan baik secara hukum maupun kode etik.

Pertanyaan 6 : Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?

Prosedur khusus tidak ada, namun saya memiliki prinsip untuk tidak membiarkan suatu masalah berlarut-larut, agar tidak merembet pada lain hal. Jadi jika ada suatu masalah, harus segera diselesaikan dan diupayakn solusinya secepat mungkin dan jangan lupa untuk dievaluasi atau direfleksi Kembali apakah keputusan itu sudah tepat atau butuh perbaikan

Pertanyaan 7 : Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasusdilema etika ?

Setiap permasalahan yang ada di sekolah, saya selalu musyawarahkan dengan rekan guru, pengawas dan bahkan komite juga orang tua murid untuk menentukan beberapa solusi agar dapat membuat keputusan yang tepat

Pertanyaan 8 : Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?

Sebelum mengambil keputusan harus menganalisis kasusnya terlebih dahulu lalu mempertimbangkan dari berbagai sudut pandang. Mungkin keputusan yang diambil bukanlah keputusan yang terbaik, namun jika yang menjadi dasar pertimbangan adalah berdampak pada murid insyaAllah itu adalah keputusan yang tepat, sehingga setiap orang/pihak harus mau menerima dan menghormati serta melaksanakan keputusan tersebut dengan penuh tanggung jawab.

Pewawancara : Moh. Zaini (CGP Angkatan 7)

Narasumber 2 : Ibu Suhartina, S.Pd ( SDN Kalianget Timur VIII )

Pertanyaan 1 : Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

Saya akan melihat dari sudut pandang moral dan hukum. Apabila kasus tersebut melanggar hukum, maka itu merupakan kasus bujukan moral yaitu benar lawan salah. Namun jika tidak ada hubungannya dangan ranah hukum, kemudian dampaknya itu benar di satu sisi dan juga benar disisi lain serta ada nilai-nilai atau prinsip yang saling berbenturan maka termasuk dilema etika.

Pertanyaan 2 : Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

Jika ada 2 kepentingan yang sama-sama benar, maka akan saya pertimbangkan dari segi nilai kebajikannya, jika sama-sama mengandung nilai kebajikan saya akan mempertimbangkan dari segi kebermanfaatannya dan dampaknya bagi orang banyak, dalam hal ini kepentingan murid menjadi fokus utama pengambilan keputusan. Jadi meskipun itu bukan merupakan keputusan yang terbaik bagi setiap orang, paling tidak itu adalah keputusan yang tepat untuk semua orang, terutama murid.

Pertanyaan 3 : Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?

Pertama mencari tau akar permasalahannya, kemudian menentukan siapa saja yang terlibat, mengkonfirmasi permalahan kepada pihak-pihak yang terlibat apakah benar masalahnya seperti demikian agar tidak muncul asumsi-asumsi yang mengjustifikasi, selanjutnya saya akan berdiskusi dan mendengarkan pendapat dewan guru, kemudian mempertimbangkan dengan prinsip-prinsip keyakinan dalam diri saya serta efeknya terhadap kepentingan orang banyak, bagaimana seandaianya hal itu terjadi pada saya, apa yang saya inginkan dan perlakuan seperti apa yang saya harapkan. Sehingga saya akan membuat beberapa alternatif solusi keputusan dan mempertimbangkan dari berbagai prinsip/sudut pandang.

Pertanyaan 4 : Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Yang efektif selama ini saya lakukan dalam pengambilan keputusan kasus dilema etika yaitu melakukan analisis terhadap kasus seperti yang saya jelaskan tadi, kemudian menentukan beberapa solusi dengan mempertimbangkan aturan-aturan yang berlaku, serta bagaimana hasil akhir yang diharapkan untuk kepentingan murid/orang banyak tidak hanya untuk saat ini namun juga jangka panjang

Pertanyaan 5 : Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Tantangan bagi saya dalam mengambil keputusan adalah bagaimana membuat keputusan yang tepat dan terbaik, sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak, karena keduanya sama-sama benar jadi bagaimana supaya keputusan saya tidak merugikan salah satu pihak tersebut

Pertanyaan 6 : Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?

Jika itu masalah yang ringan atau mendesak, biasanya saya akan langsung mengambil keputusan. Namun jika masalah tersebut tergolong berat dan membutuhkan beberapa pertimbangan, maka akan saya lakukan analisis terlebih dahulu.

Pertanyaan 7 : Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasusdilema etika ?

Jika menyangkut kebijakan atau program sekolah, saya akan mengajak dewan guru dan komite sekolah untuk duduk berdiskusi bersama. Namun jika mengenai murid, saya juga akan melibatkan orang tua murid. Sedangkan jika mengenai bawahan saya tentang kinerja guru misalnya, maka selain saya akan berdiskusi dengan orang-orang terdekat yang mengenalnya juga dengan atasan saya misalnya pengawas binaan sehingga dapat menemukan beberapa alternatif solusi untuk dapat membuat keputusan yang tepat

Pertanyaan 8 : Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?

Dalam mengambil suatu keputusan, saya tidak boleh gegabah, harus bijaksana dengan mempertimbangkan dari berbagai sudut pandang, prinsip-prinsip atau nilai kebajikan, berdiskusi dengan beberapa pihak yang mempunyai wewenang atau keterlibatan secara fisik dan emosional. Terutama keputusan saya harus mengedepankan kepentingan orang banyak atau kepentingan murid

HASIL ANALISA TERHADAP KEGIATAN WAWANCARA DI ATAS :

Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang anda dapatkan?

Dari hasil wawancara dengan pimpinan di 2 sekolah yakni Ibu Siti Aisyah, S.Pd dan Ibu Suhartina, S.Pd dapat saya ketahui dan cermati bahwa yang beliau lakukan dalam melakukan pengambilan keputusan antara lain :

Menganalisis kasus dengan melakukan identifikasi terhadap orang-orang yang terlibat, mengambil keputusan dengan mempertimbangkan dari berbagai sudut pandang, berdiskusi dengan para dewan guru dan stakeholder (komite, pengawas bina) dan bahkan orang tua/walimurid.

Meminimalisir dampak negatif dari keputusan yang diambil agar tidak merugikan salah satu pihak secara objektif dan adil baik untuk jangka pendek maupun jangka Panjang

Pengambilan keputusan selalu didasarkan pada kepentingan murid

Jika dibandingkan dangan yang saya pelajari pada modul 3.1 ini, sebenarnya para pimpinan tersebut telah menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian, namun belum lengkap pada 5 tahapan uji benar salah.

Bagaimana hasil wawancara antara 2 pimpinan yang anda wawancarai , adakah sebuah persamaan atau perbedaan? kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut? mengapa, apa yang membedakan?

Persamaan dari kedua pimpinan tersebut yaitu :

Tahap identifikasi dilakukan dengan mengumpulkan fakta-fakta dan melalui beberapa solusi sebelum akhirnya mengambil keputusan

Tidak ada tatakala dalam pengambilan keputusan, namun dilakukan secara incidental dan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan matang yang telah didiskusikan sebelumnya dengan pihak-pihak yang berkepentingan

Keputusan yang diambil oleh kedua pimpinan tersebut selalu berorientasi pada kepentingan murid atau Lembaga.

Perbedaan dari kedua pimpinan yaitu :

Pimpinan pertama, Ibu Aisyah lebih sering menggunakan prinsip berpikir kepedulian (care based thinking), sedangkan pimpinan kedua, Ibu Suhartina lebih menerapkan prinsip berpikir berbasis aturan (rule based thinking). Dari hasil Analisa saya, pimpinan kedua ( Bu Suhartina ) terlihat lebih rasionalis dalam pengambilan keputusan karena lebih mengedepankan aturan dibandingkan pimpinan pertama ( Bu Aisyah ) yang lebih menekankan pada perasaan dan empati, meskipun hasil akhirnya untuk kepentingan murid.

Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilemma etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka?

Rencana ke depan dari kedua pimpinan yaitu:

Ketika dihadapkan pada suatu masalah dilema etika akan menggunakan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan dan menganalisa permasalahan secara lengkap berdasarkan 4 paradigma dan 3 prinsip resolusi.

Apapun keputusan yang diambil harus dengan penuh tanggung jawab diterima dan dilaksanakan oleh semua pihak dengan selalu mengedepankan kepentingan murid dan nilai-nilai kebajikan yang telah diyakini bersama.

Untuk mengukur efektifitas pengambilan keputusan, mereka akan :

Melakukan 5 tahapan pengujian benar salah yaitu uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji publikasi dan uji panutan/idola.

Melakukan refleksi dan evaluasi atas ketercapaian keputusan yang diambil berdasarkan apa yang sudah berjalan dan masukan dari pihak-pihak terkait yang menjalankan keputusan tersebut, dan jika masalah yang sama terulang maka akan dilakukan investigasi opsi trilema.

Bagaimana anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan anda, pada murid-murid anda, dan pada kolega guru-guru anda yang lain ? kapan anda akan menerapkannya ?

Berangkat dari pengetahuan dan pemahaman setelah mempelajari modul 3.1 pengambilan keputusan dilema etika berdasar niila kebajikan tentunya dalam menerapakan penmabilan keputusan dilemma etika akan memperhatikan 4 paradigma dilema etika, menerapkan 3 prinsip pengambilan keputusan yang kemudian mengaktualisasikannya dengan 9 langkah pengambilan keputusan. Itu semua akan saya lakukan ketika terdapat kasus atau permasalahan yang ada baik yang menyangkut siswa ataupun rekan di sekolah.

Daftar Tugas/Checklist Refleksi Wawancara:

No.

Tugas

Ada (A)/

Tidak Ada (TA)

1.

Isi: Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan?

Ada (A)

2.

Isi: Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Anda wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakan?

Ada (A)

3.

Isi: Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka?

Ada (A)

4.

Isi: Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya?

Ada (A)

5.

Teknis: Kejelasan suara/tulisan di video/blog naratif Anda, format apa yang akan gunakan, sudahkah Anda mengujinya/membacanya dan melihat hasilnya/membayangkan bila orang lain membaca tulisan Anda?

Ada (A)

6.

Teknis: Durasi waktu/panjang tulisan, apakah sudah diuji untuk maksimal dan minimal waktu berbicara, atau apakah sudah ditinjau isi dan panjang tulisan Anda, dan kepadatan/intisari materi yang Anda ingin sampaikan?

Ada (A)

Demikian, Rangkaian tugas dan kegiatan di Alur Demontrasi Kontesktual 3.1 telah saya laksanakan sesuai dengan keadaan Sebenarnya.

Terima kasih.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post