JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN KE. 11 ( 3.3 )

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN KE. 11
3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID.
MOH. ZAINI.
SD N KALIANGET TIMUR X.
CGP ANGKATAN 7 / 299.
KAB. SUMENEP.
SALAM DAN BAHAGIA.
Kali ini saya akan membuat Jurnal Refleksi Dwi Mingguan dengan Model 4C, CONNECTION, CHALLENGE, CONCEPT, CHANGE yang di kembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011).
Dalam membuat Model jurnal Refleksi 4C ini terdapat beberapa pertanyaan kunci yang di jadikan panduan yakni :
1. Connection : Apa keterkaitan materi yang didapat dengan peran anda sebagai Calon Guru Penggerak?
2. Challenge: Adakah ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik yang di jalankan selama ini?
3. Concept: Ceritakan konsep-konsep utama yang di pelajari dan menurut anda penting untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi Guru Penggerak?
4. Change: Apa perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah mendapatkan materi pada hari ini?
Berdasar panduan tersebut saya akan memulai menuliskan Refleksi terkait kegiatan pembelajaran yang telah saya jalani.
1. CONNECTION.
Modul 3.3 Pengelolaan Program yang berdampak positif pada murid merupakan Modul Pamungkas dalam berkegiatan di Pend. Guru Penggerak Angkatan 7. Pun sama dengan modul - modul sebelumnya, modul 3.3 juga terasa sangat luar biasa dengan materi yang mampu membuka cakrawala pemikiran dan wawasan baru. Pemahaman akan materi ini mampu membuat saya mengelola program yang berdampak positif pada murid serta membuat perubahan - perubahan kecil yang berdampak positif utamanya pada murid dan pada lembaga secara umum.
Peran inilah yang mesti saya lakoni sebagai seorang pendidik, terlebih Calon Guru Penggerak dimana saya harus benar - benar mengutamakan dan berpihak pada murid dalam membersamai mereka agar mereka dapat mencapai tujuan mulianya yakni keselamatan dan kebahagiaan setinggi - tingginya baik sebagai individu maupun anggota masyarakat.
Berdasar hal tersebut maka dapatlah saya simpulkan bahwa materi modul 3.3 ini erat kaitannya dengan peran saya sebagai Calon Guru Penggerak.
2. CHALLENGE.
Setelah mulai menyelami materi modul 3.3 ini dapat di lihat adanya perbedaan terkait bagaimana kita dalam mengembangkan program atau kegiatan sekolah.
Sebelumnya, Dapatlah saya amati program / kegiatan di sekolah kurang begitu melibatkan murid dari perencanaan dan pelaksanaannya sehingga sisi positif terkait bagaimana cara kita mengembangkan kepemimpinan murid terasa kurang maksimal sehingga dengan demikian dampak positif dari program tersebut kurang terasa.
Tetapi, setelah mulai berselancar dan mulai paham materi modul ini maka mulai terbesit di pikiran saya tentang beberapa rancangan program dalam mengembangkan kepemimpinan murid berdasar karateristik lingkungan yang akan di bangun atas SUARA, PILIHAN DAN KEPEMILIKAN MURID.
Ide / Gagasan dalam materi modul 3.3 ini merupakan pembuka cakrawala berpikir menjadi terang benderang sehingga mampu merefleksi dan melangkah penuh percaya diri dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai insan yang bekerja dan mengabdi bagi bangsa dan negara dalam dunia pendidikan.
3. CONCEPT.
Banyak sekali konsep - konsep dalam materi modul 3.3 ini yang penting dan dapat terus di bawa serta di implementasikan secara nyata dalam tugas dan kegiatan saya sebagai pendidik dan calon guru penggerak. Misalnya saja Students agency, Suara, Pilihan dan Kepemilikan murid dalam kepemimpinam murid. Lingkungan yang mendukung tumbuh kembangnya kepemimpinan murid serta bagaimana melibatkan komunitas untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid.
Konsep - konsep tersebut dapat saya simpulkan Bahwa agar dapat mengelola program berdampak positif pada murid maka perlu kiranya memperhatikan karakteristik lingkungan yang akan di bangun serta adanya suara. Pilihan dan kepemilikan murid. Hal positif dari program atau kegiatan yang di laksanakan di kelas atau di sekolah adalah bagaimana kita bisa menumbuhkembangkan kepemimpinan murid yang kelak hal itu akan menjadi bekal dalam mengarungi masa depannya sebagai generasi penerus bangsa.
Sejatinya tugas dan peran kita sebagai Pendidik dan Calon Guru Penggerak ( Guru Penggerak ) salah satunya adalah dengan Mewujudkan Kepemimpinan Murid (Student Agency). Kita diharapkan dapat mengambil peran untuk mewujudkan kepemimpinan murid. Untuk itu perlu kiranya memahami dan bagaimana meramu pengalaman belajar sedemikian rupa sehingga murid merasa kompeten, mandiri, merasa di cintai dan memiliki kepercayaan diri serta diterminasi untuk mencapai segala yang mereka impikan.
Kita, Calon Guru penggerak harus senantiasa memampukan diri untuk menuntun murid di sekolah agar murid sadar bahwa sebagai murid saat ini, mereka adalah WAJAH INDONESIA DI MASA DEPAN. Sehingga dengan hal itu mereka akan makin berdaya dan turut aktif pada makin indahnya dunia di masa depan.
Dalam mewujudkan kepemimpinan murid, sebagai Pendidik, Calon Guru Penggerak atau Guru Penggerak hendaknya mengerti betul Esensi TUT WURI HANDAYANI sehingga kita akan mampu menempatkan murid pada kursi pemegang kendali proses pembelajaran mereka sendiri. GURU PENGGERAK menuntun murid BELAJAR MERDEKA untuk MERDEKA BELAJAR.
4. CHANGE.
Setelah melalui modul 3.3 ini saya pun bisa merefleksi, sadar dan paham bahwa Program / kegiatan yang di laksanakan di sekolah. baik yang merupakan program intra kurikuler, program ko-kurikuler, atau program ekstra kurikuler dalam pengelolaannya hanya menempatkan murid sebagai OBJEK dari program-program tersebut. Memang benar mereka ( murid ) melakukan, atau menjalankan program tersebut, Namun banyak yang kesulitan untuk mengambil makna dari pengalaman tersebut karena hanya merasakan keterlibatan itu sebagai sebuah keharusan untuk terlibat, rutinitas, kewajiban yang harus dijalankan, atau hanya sekedar sebuah kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan. Padahal di sisi lain kita semua tahu bahwa PENGAMBILAN MAKNA merupakan Esensi dari proses belajar itu sendiri.
Oleh karena itu, setelah melalui modul 3.3 ini, Saya pun tergerak untuk bergerak membuat sebuah perubahan atas paradigma lama yang tersebut di atas. Perubahan yang akan saya lakukan adalah Mendorong STUDENT AGENCY dalam pengelolaan program di sekolah. Mendorong kepemimpinan murid dalam program sekolah bukan hanya memungkinkan murid untuk belajar menjadi individu yang lebih bertanggung jawab, berdaya, dan kontributif, namun menurut saya, yang paling dan sangat berarti bahwa pengalaman dan kebermaknaan yang mereka dapatkan dari proses belajar mereka dalam program sekolah tersebut sesungguhnya akan memberikan bekal untuk mereka menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat, sehingga dampak positif dari proses belajar yang dilalui oleh murid-murid kita saat ini tentunya akan dapat terus dirasakan oleh mereka di sepanjang hidupnya.
Demikian Jurnal Refleksi Dwi Mingguan yang telah saya urai dengan model Refleksi 4C.
Terima kasih.
SALAM GURU HEBAT INDONESIA.
SALAM GURU PENGGERAK.
TERGERAK
BERGERAK
MENGGERAKKAN.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar