MOH. ZAINI, S.Pd.SD

TEMPAT / TGL LAHIR, SUMENEP 1981. Riwayat Pendidikan : Menempuh Pendidikan Jenjang SD Tahun 1987 - 1993 di SD N Kalianget Timur IX, SMP N 2 Kalianget Tah...

Selengkapnya
Navigasi Web
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN KE. 3

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN KE. 3

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

1.3 VISI GURU PENGGERAK

MOH. ZAINI, S.Pd.SD

SD N KALIANGET TIMUR X.

CGP ANGKATAN 7 / 299.

KAB. SUMENEP.

Di modul 1.3 ini saya membuat Jurnal Dwi Mingguan dengan menggunakan Model Description, Examination and Articulation of Learning ( DEAL )

Model ini dikembangkan oleh Ash dan Clayton (2009). Dalam refleksi model ini, penjabaran dari pertanyaan sebagai berikut :

1. Description: Deskripsikan pengalaman yang dialami dengan menceritakan unsur 5W1H (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, bagaimana);

2. Examination: Menganalisis pengalaman tersebut dengan membandingkannya terhadap tujuan/rencana yang telah dibuat sebelumnya;

3. Articulation of Learning: Menjelaskan hal yang dipelajari dan rencana untuk perbaikan di masa mendatang.

Berikut REFLEKSI saya :

1. DESCRIPTION.

Pada modul 1.3 ini, Saya mempelajari bagaimana menyusun visi sebagai seorang guru penggerak tentang gambaran murid saya di masa depan. pembelajaran ini diawali pada tanggal 22 November 2022 dengan mulai dari diri / eksplorasi konsep mandiri. pada alur Refleksi mandiri 1, saya diminta untuk menggambarkan bagaimana murid saya di masa depan. Hal ini sangatlah menarik bagi saya karena baru kali ini saya membuat gambaran seperti ini. Benar - benar surprise sekaligus tantangan bagi saya. Saya pun menulisnya di LMS bahwa saya sangatlah memimpikan murid sebagai generasi yang cerdas berkarakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila untuk menggapai kesuksesan di masa depan mereka.

Setelah menjabarkan murid seperti apa yang saya impikan, saya juga diminta untuk menyusun sebuah visi saya sebagai guru penggerak dari gambaran murid yang saya impikan. hal ini dilakukan agar impian saya terhadap murid ini menjadi sebuah kenyataan dan dapat terwujud di kehidupan yang akan datang. Visi yang saya susun berdasarkan impian saya adalah Mewujudkan Generasi Cerdas Berkarakter Pelajar Pancasila.

Setelah menyusun visi, saya juga membuat prakarsa perubahan melalui paradigma Inkuiri Apresiatif (IA). dimana pendekatan ini adalah suatu pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. IA menggunakan prinsip-prinsip psikologi positif di sekolah. Pendekatan IA dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal baik apa yang ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk mewujudkan ke arah yang lebih baik melalui tahapan BAGJA.

Pada alur eksplorasi konsep terdapat hal menarik yang saya peroleh yaitu saat ditugaskan untuk berlatih membuat alur tahapan BAGJA untuk mewujudkan prakarsa perubahan yang akan dilakukan. pada tahapan ini saya menyusun prakarsa perubahan dari visi yang telah saya buat, maklum saja, saya baru saja mengenal apa itu BAGJA jadi konsep yg saya buat terkesan apa adanya, sempat bingung juga tapi terus semangat belajar.

Kemudian tanggal 25 November 2022 dilaksanakan ruang kolaborasi 1, tahap ini yang sering saya tunggu karena pada tahap ini saya dapat berjumpa rekan-rekan CGP Angkatan 7 kelas 299 Kab. Sumenep. selain itu juga dapat bertemu secara daring dengan Bapak fasilitator yang dengan sabarnya selalu mendampingi kami dalam berkegiatan yaitu Bapak. Agus Nurjito serta Bapak pengajar praktik Bapak Moh. Nasimi. pada kesempatan ini kami berkolaborasi dalam satu kelompok satu PP yang terdiri dari Bpk. Adam, Bpk. Agung, Bpk. Hairul, Bpk. Akif, Bu Ida, Bu Ika dan saya sendiri. Kami menyusun visi hasil rumusan dari seluruh anggota kelompok.

Visi yang disusun dari kelompok kami adalah Terwujudnya Manusia Unggul, Spiritual, Tinggi Intelektual, Kreatif berwawasan lingkungan dan Amanah ( MUSTIKA ). Kemudian di susun pulalah ATAP dan pernyataan Prakarsa Perubahan : MENGUATKAN NILAI SPIRITUAL SISWA DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN ZAMAN. Inilah yang kemudian menjadi bahan presentasi kelompok kita pada Rukol 2 pada tanggal 28 November 2022, tapi sebelum itu yakni tanggal 27 November di laksanakan Lokakarya 1 yang bertempat di SDN PAJAGALAN 2 SUMENEP. Lokakarya ini sangat asik dan menyenangkan.

Selanjutnya pada tanggal 29 November 2022 materi Demontrasi kontekstual, ditugaskan untuk membuat satu Rancangan Tindakan Perubahan berdasar tahapan B-A-G-J-A untuk mulai melakukan suatu perubahan pada diri sendiri agar makin berdaya dalam berpihak pada murid.

Sebuah rangkaian pengalaman belajar yang sangat baru, menarik, menambah wawasan dan menantang bagi saya

2. EXAMINATION.

Di tahap ini, saya belajar merumuskan suatu visi atau cita-cita yang diimpikan tentang murid saya, lalu cita - cita itu di susun untuk diwujudkan dalam sebuah aksi nyata baik itu di kelas maupun di sekolah dengan sebuah prakarsa perubahan yang disusun dengan menggunakan paradigma Inkuiri Apresiatif Alur BAGJA.

Lagi - lagi, Ini adalah sebuah pengalaman pertama yang sangat luar biasa bagi saya dan tentunya sangat bermanfaat sekali. melalui tahapan inilah memberikan peluang bagi saya untuk mewujudkan murid impikan saya sehingga saya dapat membuat sebuah perencanaan yang matang dan menjadi fokus berbuat demi kemajuan anak didik.

Melalui paradigma Inkuiri Apresiatif perubahan yang dilakukan dimulai dengan mengidentifikasi hal baik apa yang ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk mewujudkan ke arah yang lebih baik melalui tahapan BAGJA sehingga saya fokus untuk meningkatkan hal-hal baik apa yang dimiliki ( kekuatan ), dan menutup segala kelemahan-kelemahan menjadi tidak tampak bahkan hilang. Kenapa...??? Karena kelemahan dan hal-hal negatif ini dapat mengurangi motivasi dalam melakukan perubahan sehingga kadang dapat melemahkan apa yang menjadi fokus tujuan dalam menuntun peserta didik sesuai kodrat keadaannya sehingga mereka dapat meraih keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya dan menjadikan mimpi yang selama ini hanya angan-angan dapat terwujud dengan kerja nyata dan komitmen tinggi serta semangat yang kuat untuk terus melakukan perubahan yang didasarkan pada kekuatan dan aset yang dimiliki. kita hanya menebal lakukan apa yang telah dilakukan kemudian melakukan perubahan dari apa-apa yang belum terlaksana dengan baik.

Setelah melalui tahapan modul 1.3 ini, gambaran saya untuk melangkah melakukan perubahan sudah semakin jelas terlihat. apa yang menjadi impian dan angan semoga dapat wujudkan melalui aksi nyata. Ya, walaupun perubahan yang saya lakukan itu hanyalah sebuah hal kecil namun bila di lakukan dengan konsisten saya rasa akan berbuah baik dan bermanfaat.

Tahapan BAGJA melalui prakarsa perubahan ini menjadi gambaran nyata apa yang akan saya lakukan dan bagaimana mewujudkannya. selama ini saya memang memiliki impian tentang siswa namun impian itu tidak akan terwujud dengan baik dan dengam sendirinya tanpa perencanaan dan prakarsa perubahan.

" kita tidak mungkin akan memaksa orang lain bergerak jika kita tidak mengawali bergerak. Saya sangat tertarik dengan video saat elaborasi pemahaman materi ketika seorang anak berinisiatif memindahkan sebuah kayu besar yang merintangi jalan, awalnya sendiri, tapi kemudian di ikuti oleh orang lain. Itu sangat menggugah saya bahwa sudah saatnyalah saya melalui tempaan pendidikan guru penggerak ini untuk terus bergerak dan menggerakkan yang lain. Setidaknya saat ini saya bisa menggerakkan beberapa rekan di sekolah untuk mendaftar di CGP Angkatan 8 ".

3. ARTICULATION OF LEARNING.

Di modul 1.3 ini saya telah belajar tentang bagaimana cara membuat dan mewujudkan visi impian dan melakukan proses perubahan dengan menggunakan pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) yang dikembangkan oleh David Cooperrider (Cooperrider & Whitney, 2005; Noble & McGrath, 2016).

Inkuiri Apresiatif (IA) adalah pendekatan kolaboratif berbasis kekuatan dengan tujuan melakukan perubahan, inkuiri apresiatif juga adalah model managemen kolaboratif yang membawa perbaikan dalam suatu sistem misalnya di sekolah atau dalam lingkup kecil, di dalam kelas.

Managemen perubahan ini di lakukan dengan menyusun tindakan melalaui tahapan BAGJA ( B_uat Pertanyaan Utama, A_mbil Pelajaran, G_ali Mimpi, J_abarkan Rencana, A_tur Eksekusi ). Hal terpenting yang saya garis bawahi adalah bahwa dalam menyusun prakarsa perubahan ini adalah dengan melihat kekuatan yang ada bukan masalah.

Dalam pandangan saya selama ini ketika hendak melakukan suatu perubahan, saya selalu melihat masalahnya sehingga yang muncul adalah mencari kesalahan bukannya solusi dan itu melemahkan. sebaliknya, ketika kita melihat kekuatan yang ada ( potensi yang ada ), maka kita akan Fokus pada kekuatan atau kelebihan. Dan itulah yang akan membuat kita memiliki tekad dan semangat yang kuat dari dalam diri.

Berpijak dari itulah saya berpikir tentang rencana ke depan sebagai aksi nyata saya di kelas dalam mewujudkan visi murid impian dengan merumuskan prakarsa perubahan yang saya fokuskan pada menuntun kekuatan atau potensi murid, mulai sekarang saya tanamkan dalam hati bahwa " TIDAK ADA MURID BODOH, YANG ADA HANYALAH KITA, SEBAGAI GURU YANG BELUM ATAU TIDAK MAMPU MENGARAHKAN DAN MENUNTUN POTENSI DAN KEKUATAN KODRAT MEREKA ( kodrat alam dan zaman )."

Salah satu aksi nyata saya di kelas untuk mewujudkan prakarsa perubahan yang saya buat dengan mewujudkan kemandirian dalam pembelajaran. Ini merupakan salah salah satu cara untuk menuntun dan mengajak murid agar sadar akan kekuatan dirinya bahwa mereka memiliki rasa percaya diri, tanggung jawab dan mampu memecahkan masalah sendiri. Dalam pembelajaran tentunya dilakukan dengan Pembelajaran yang berpihak pada murid dan menjadikan kegiatan pembelajaran aktif menyenangkan. Pembelajaran juga dapat dipadukan dengan model colaboratif learning dimana murid akan bertukar pikiran (berpendapat) sesama teman sehingga pada akhirnya mereka punya kekuatan untuk berani menampilkan hasil pemikirannya baik secara tertulis maupun lisan.

Tentunya itu akan menjadi kekuatan yang nantinya menjadi sangat dibutuhkan bagi kehidupan di masa depannya kelak. karena dengan kemandirian itulah akan menjadikan mereka memiliki sikap tanggung jawab, percaya diri, meningkatkan keterampilan, memiliki sikap kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan, mampu berfikir kreatif, mampu berfikir kritis dan yang lebih penting lagi meraka akan menjadi PEMBELAJAR SEPANJANG HAYAT...!!!!!.

Demikian Refleksi Dwi mingguan ini.

Terima kasih.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post