KONEKSI ANTAR MATERI 2.3 COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK
KONEKSI ANTAR MATERI
Modul 2.3 Coaching untuk supervisi akademik
Moh. Zaini, S.Pd.SD
CGP ANGKATAN 7 / KELAS 299
SD N KALIANGET TIMUR X
KAB. SUMENEP.
SALAM DAN BAHAGIA.
PEMIKIRAN REFLEKTIF TERKAIT KONEKSI ANTAR MATERI 2.3
Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun tumbuhnya atau hidupnya kekuatan kodrat anak sehingga dapat memperbaiki lakunya. Oleh karena itu keterampilan berpikir coaching perlu dimiliki oleh pendidik untuk menuntun murid mencapai keselamatan dan kebahagian sebagai individu maupun anggota masyarakat. Proses coaching sebagai komunikasi pembelajaran memberikan murid ruang kebebasan untuk menemukan kekuatan dirinya dan peran pendidik sebagai pamong dalam memberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak kehilangan arah dan menemukan kekuatan dirinya serta tidak membahayakan dirinya.
Coaching adalah sebuah proses kolaborasi yang membangun kemitraan setara antara seorang coach dan coachee. dari hubungan kemitraan ini pun kemudian dapat menggali dan mengidentifikasikan masalah yang di alami sehingga coachee dapat menemukan ide barunya sendiri dalam mencari solusi atas permasalahannya melalui diskusi efektif, mampu mengatasi tantangan yang ada dengan pencapaian tujuan yang di kehendaki. Seorang Coach hanya menghantarkan melalui mendengarkan aktif dan melontarkan pertanyaan yang berbobot dan terbuka sehingga coachee mampu membuat keputusan dan menemukan solusi memberdayakan.
Dalam ruang kemerdekaan belajar, proses coaching juga merupakan proses untuk mengaktivasi kerja otak coach dan coachee. Pertanyaan-pertanyaan reflektif dapat membuat coachee melakukan metakognisi. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan dalam proses coaching juga mendorong coachee berpikir secara kritis dan mendalam yang bermuara pada coachee dapat menemukan kekuatan diri dan potensinya untuk terus dikembangkan secara berkesinambungan atau menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat.
Salah satu tujuan pengembangan kompetensi diri adalah agar guru menjadi otonom, yaitu dapat mengarahkan, mengatur, mengawasi, dan memodifikasi diri secara mandiri (self-directed, self-manage, self-monitor, self-modify). Untuk dapat membantu guru menjadi otonom, diperlukan paradigma berpikir dan prinsip coaching bagi orang yang mengembangkan. Dan untuk dapat membantu rekan sejawat kita untuk mengembangkan kompetensi diri mereka dan menjadi otonom, kita perlu memiliki paradigma berpikir coaching terlebih dahulu. Paradigma tersebut adalah:
1. Fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan
2. Bersikap terbuka dan ingin tahu
3. Memiliki kesadaran diri yang kuat
4. Mampu melihat peluang baru dan masa depan.
International Coaching Federation (ICF) mendefinisikan coaching sebagai kemitraan dengan klien dalam suatu proses kreatif dan menggugah pikiran untuk menginspirasi klien agar dapat memaksimalkan potensi pribadi dan profesional coachee. Prinsip coaching dikembangkan dari tiga kata/frasa kunci pada definisi coaching, yaitu “kemitraan, proses kreatif, dan memaksimalkan potensi”. Dalam berinteraksi dengan rekan sejawat atau siapa saja, kita dapat menggunakan ketiga prinsip coaching tersebut dalam rangka memberdayakan orang yang sedang kita ajak berinteraksi.
Terdapat 3 kompetensi inti coaching yang harus di kuasai agar praktik coaching yang di lakukan baik, maksimal dan memberdayakan yakni:
1. Kehadiran Penuh/Presence.
2. Mendengarkan Aktif.
3. Mengajukan Pertanyaan Berbobot.
PERCAKAPAN COACHING BERBASIS ALUR TIRTA.
Alur percakapan coaching TIRTA dikembangkan dengan semangat merdeka belajar yang membuat kita memiliki paradigma berpikir, prinsip dan keterampilan coaching untuk memfasilitasi rekan sejawat agar dapat belajar dari situasi yang dihadapi dan membuat keputusan-keputusan bijaksana secara mandiri. Hal ini penting mengingat tujuan coaching yaitu untuk pengembangan diri dan membangun kemandirian. Melalui alur percakapan coaching TIRTA, kita diharapkan dapat melakukan pendampingan baik kepada rekan sejawat maupun muridnya.
ALUR TIRTA :
T (TUJUAN) ; menyepakati topic dan hasil pembicaraan
I ( IDENTIFIKASI) ; menggali dan memetakan situasi saat ini, hubungkan dengan fakta yang ada.
R (RENCANA AKSI) ; mengembangkan ide untuk rencana aksi atau solusi
T (TANGGUNG JAWAB) ; berkomitmen akan langkah selanjutnya.
SUPERVISI AKADEMIK DENGAN PARADIGMA BERPIKIR COACHING
Tujuan pelaksanaan supervise akademik di sekolah (Sergiovanni, dalam Depdiknas, 2007) :
1. Pertumbuhan: setiap individu melihat supervisi sebagai bagian dari daur belajar bagi pengembangan performa sebagai seorang guru,
2. Perkembangan: supervisi mendorong individu dalam mengidentifikasi dan merencanakan area pengembangan diri.
3. Pengawasan: sarana dalam monitoring pencapaian tujuan pembelajaran.
Beberapa prinsip-prinsip supervisi akademik dengan paradigma berpikir Coaching meliputi:
1. Kemitraan: proses kolaboratif antara supervisor dan guru
2. Konstruktif: bertujuan mengembangkan kompetensi individu
3. Terencana
4. Reflektif
5. Objektif: data/informasi diambil berdasarkan sasaran yang sudah disepakati
6. Berkesinambungan
7. Komprehensif: mencakup tujuan dari proses supervisi akademik.
1. BAGAIMANA Peran anda Sebagai seorang coach di sekolah dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya di paket modul 2 yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan PSE ?
Setelah melalui modul ini, sebagai coach di sekolah saya akan dan harus mengambil peran yang baik dan maksimal dalam upaya menuntun memberdayakan coachee ( murid atau rekan guru ) di sekolah. Oleh karenanya pemahaman yang mendalam dan praktik baik terkait coaching perlu di miliki dan terus di lakukan.
Keterkaitan Coaching dengan Materi pada Modul Pembelajaran Berdeferensiasi dan Pembelajaran Sosial dan Emosional.
KETERKAITAN COACHING DENGAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI : bahwa dalam praktik coaching sangat jelas bahwa tujuan utamanya adalah bagaimana kita sebagai coach mampu memberdayakan dan menggali ide baru coachee, oleh karenanya dalam praktik baik coaching tersebut kita harus benar benar berpihak pada mereka dengan menerapkan paradigma berpikir coaching, prinsip coaching dan kompetensi inti coaching, sementara dalam pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan murid, oleh karena itu sebagai pendidik harus memberikan pelayanan pembelajaran yang berpihak pada murid berdasarkan kebutuhannya dengan strategi berdeferensiasi konten, proses dan produk yang disesuaikan dengan kesiapan, minat, dan profil belajar murid agar kita dapat menuntun murid menggali potensi diri yang dimilikinya. Sehingga dengan demikian dalam pembelajaran berdiferensiasi di lakukan pemetaan kebutuhan belajar murid, minat dan profil belajarnya. Hasi pemetaan tersebut bisa di jadikan coach dalam menggali potensi murid menemukan kekuatan diri coachee ( murid ) dalam proses coaching yang di lakukan sehingga coachee ( murid ) mampu menemukan solusi terbaik dalam proses belajarnya.
KETERKAITAN COACHING DENGAN PSE.
bahwa dalam praktik coaching sangat jelas bahwa tujuan utamanya adalah bagaimana kita sebagai coach mampu memberdayakan dan menggali ide baru coachee, oleh karenanya dalam praktik baik coaching tersebut kita harus benar benar berpihak pada mereka dengan menerapkan paradigma berpikir coaching, prinsip coaching dan kompetensi inti coaching, sementara dalam pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan murid, oleh karena itu sebagai pendidik harus memberikan pelayanan pembelajaran yang berpihak pada murid berdasarkan kebutuhannya dengan strategi berdeferensiasi konten, proses dan produk yang disesuaikan dengan kesiapan, minat, dan profil belajar murid agar kita dapat menuntun murid menggali potensi diri yang dimilikinya. Sehingga dengan demikian dalam pembelajaran berdiferensiasi di lakukan pemetaan kebutuhan belajar murid, minat dan profil belajarnya. Hasi pemetaan tersebut bisa di jadikan coach dalam menggali potensi murid menemukan kekuatan diri coachee ( murid ) dalam proses coaching yang di lakukan sehingga coachee ( murid ) mampu menemukan solusi terbaik dalam proses belajarnya.
BAGAIMANA KETERKAITAN KETERAMPILAN COACHING DENGAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SEBAGAI PEMIMPIM PEMBELAJARAN.
Sebagai seorang pendidik maupun pemimpin pembelajaran tentunya kita harus memiliki kemampuan dalam melakukan Coaching baik pada rekan sejawat, terlebih pada siswa di sekolah. ini sangat diperlukan karena sebagai seorang pemimpin pembelajaran, kita harus dapat mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi diri dan orang lain dalam hal ini murid. dengan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Dalam hal ini, kita sepakati bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang diawali dengan paradigma berpikir yang memberdayakan. Pendekatan dengan paradigma berpikir yang memberdayakan mutlak diperlukan agar pengembangan diri dapat berjalan secara berkelanjutan dan terarah. Salah satu pendekatan yang memberdayakan adalah coaching sebagaimana Whitmore (2003) ungkapkan bahwa coaching adalah kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya. Sejalan dengan hal ini, maka kita diharapkan mampu mengimplementasikan paradigma berpikir dan keterampilan coaching dalam rangka pengembangan diri, murid dan rekan sejawat.
Melalui keterampilan coaching yang di praktikkan terhadap murid dan rekan guru saya dapat memaksimalkan peran sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang benar - benar berpihak pada murid demi mencapai tujuan mulianya yakni mencapai kebahagiaan dan keselamatan setingginya, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat.
Terima kasih…Salam Guru Penggerak.
Tergerak, Bergerak, Menggerakkan, , , !!!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar