MOH. ZAINI, S.Pd.SD

TEMPAT / TGL LAHIR, SUMENEP 1981. Riwayat Pendidikan : Menempuh Pendidikan Jenjang SD Tahun 1987 - 1993 di SD N Kalianget Timur IX, SMP N 2 Kalianget Tah...

Selengkapnya
Navigasi Web
KONEKSI ANTAR MATERI 3.2

KONEKSI ANTAR MATERI 3.2

KONEKSI ANTAR MATERI 3.2

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

MOH. ZAINI, S.Pd.SD

CGP ANGKATAN 7 / KELAS 299

SD N KALIANGET TIMUR X

KAB. SUMENEP

SALAM DAN BAHAGIA

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mampu menghubungkan materi modul ini dengan modul-modul yang didapatkan sebelumnya.

Pada sesi pembelajaran kali ini, CGP membuat kesimpulan dan mengoneksikan materi yang ada di dalam modul ini dengan materi lainnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.

Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah !

Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya merupakan salah satu aktor yang memiliki kemampuan dalam mengenali, menggali, menganailis dan memetakan asaet dan modal sumber daya yang ada di sekolah. Pemimpin pembelajaran sangat berperan besar dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran yang di lakukan di kelas ( sekolah ). Pemimpin pembelajaran mempunyai tanggung jawab dalam menyinergikan berbagai elemen di dalamnya, oleh karenanya seorang pemimpin pembelajaran harus mampu memberdayakan seluruh sumber daya di ekosistem sekolahnya agar dapat bersatu padu menumbuhkan murid-murid yang berkembang secara holistic, baik dalam rasa, karsa dan ciptanya sehingga pada akhirnya akan tercipta terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.

Sekolah di gambarkan sebuah ekosistem dimana di dalamnya terdapat faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua unsur tersebut berinteraksi dan saling menunjang satu sama lain sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Pemanfaatan sumber daya yang ada di sekolah menjadi modal utama dalam membangun kekuatan atau potensi dalam lingkup warga sekolah, lingkungan dan masyarakat. Oleh karena itu sumber daya tersebut harus dapat di kelola dengan baik.

Konsep 7 modal utama yang terdapat di sekolah, yakni Modal Manusia, Modal Fisik, Modal Sosial, Modal Finansial, Modal Politik, Modal Lingkungan/ Alam, Modal Agama dan budaya harus dapat di identifikasi dan di petakan secara benar. Jika seorang pemimpin pembelajaran dapat memanfaatkan 7 modal utama tersebut maka di yakini menjadi sebuah kekuatan luar biasa dalam mencapai pembelajaran berkualitas berpihak pada murid dan pengembangan sekolah secara umum.

Dalam pemanfaatan 7 modal utama tersebut maka seorang pemimpin pembelajaran harus dapat memanfaatkan pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking) yang merupakan pemusatkan pikiran pada kekuatan positif, inspiratif membayangkan masa depan, merancang rencana visi berdasar kekuatan dan melaksanakan rencana aksi yang telah di programkan. Apabila sebuah organisasi atau sekolah lebih banyak membangun sisi positif yang dimiliki, maka kekuatan sumber daya manusia dalam sekolah tersebut dipastikan akan meningkat dan kemudian organisasi atau sekolah akan berkembang secara berkelanjutan. Oleh Karena itu di perlukan sebuah pendekatan ABCD ( Asset-based community developmet ) yang selanjutnya di sebut dengan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA).

Pendekatan PKBA ini menekankan pada nilai, prinsip dan cara berpikir mengenai dunia. Pendekatan ini memberikan nilai lebih pada kapasitas, kemampuan, pengetahuan, jaringan, dan potensi yang dimiliki. Pendekatan PKBA menekankan dan mendorong memberdayakan aset yang dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna. Selain itu.

Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya Pendekatan PKBA menekankan kepada kemandirian untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan.

Dengan menemukenali dan memahami pendekatan ABCD ( Asset-based community developmet ) atau PKBA serta segala asset dan modal yang ada di internal sekolah dan eksternal lingkungan sekitar ( masyarakat ) maka kita akan dapat memberdayakan segala asset tersebut dengan baik.

Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas !

Terdapat 7 aset / modal merupakan sumber daya yang mesti di kelola dengan tepat agar proses pembelajaran berkualitas tercapai, yakni modal manusia, agama dan budaya, Finansial, lingkungan alam, Fisik, Sosial dan politik. Dari asset modal tersebut semuanya saling menentukan dan menunjang satu sama lainnya laiknya sebuah ekosistem yang terdapat interaksi positif.

Satu contoh Modal finansial menjadi sangat perlu dipertimbangkan, karena untuk mewujdukan pembelajaran yang berkualitas perlunya adanya perencanaan yang matang, seperti pembuatan rencana kerja yang di imbangi dengan rencana anggaran biayanya yang mendukung untuk keberlangsungan proses pembelajaran manjadi lebih berkulitas. Selain itu guru sebagai salah satu modal manusia tentu akan berkorelasi langsung pada peningkatan PBM yang berkualitas jika sekolah mempunyai jadwal bagi guru-guru untuk mengembangkan kompetensinya melalui diklat dan pengembangan profesi lainnya sehingga Dengan terupgradenya pengetahuan guru akan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan kekinian yang pada akhirnya akan membuat pembelajaran lebih berkualitas.

Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.

Koneksi yang terdapat dalam modul 3.2 pempin dalam pengelolaan sumber daya dengan modul sebelumnya adalah sebagai berikut :

Keterkaitan modul 3.2 dengan modul 1.1 Filosofi Ki Hadjar Dewantara.

salah satu tujuan pendidikan menurut KHD yakni menuntun segala kekuatan kodrat yang di miliki anak demi mencapai kebahagiaan dan keselamatan setingginya. Oleh karena itu kita sebagai pendidik, pemimpin pembelajaran dalam menuntun laku dan tumbuh kembang anak hendaknya mampu pula dalam pengelolaan sumber daya. Kita harus dapat mengelola sumber daya yang ada secara maksimal, mulai dari modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal finansial, modal lingkungan, politik, dan modal agama dan budaya, dengan berbagai modal/aset tersebut diharapkan murid tumbuh maksimal sesuai dengan kodratnya memncapai tujuan mulianya.

Keterkaitan modul 3.2 dengan modul 1.2 Nilai dan peran guru penggerak.

Sebagaimana telah kita pahami bersama bahwa terdapat 5 nilai guru penggerak yakni berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif dan inovatif. Sedangkan Peran guru penggerak yakni: menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, mendorong kolaborasi antar guru, menjadi coach bagi guru lain, dan mewujudkan kepemimpinan murid. Untuk mewujudkan nilai dan peran guru penggerak perlu berfikir berbasis aset dan memanfaatkan sumber daya yang ada. Terlebih pada peran sebagai pemimpin pembelajaran, guru hendaknya mampu menjadi pemimpin pembelajaran yang benar berpihak pada murid, oleh karenanya kemampuan menemu kenali potensi dan kekuatan murid itu sangatlah penting dan salah satu solusinya adalah memahami dan mengimplementasikan pemahaman modul 3.2 secara benar.

Keterkaitan modul 3.2 dengan modul 1.3 Visi Guru penggerak.

Menjadikan sekolah sebagai rumah yang aman, nyaman dan bermakna bagi murid tentu merupakan impian kita semua. Impian tersebut dapatlah kita gambarakan dan rumuskan dalam visi dan prakarsa perubahan yang di rencanakan. Berdasarkan konsep inquiri apresiatif yang di tuangkan dalam BAGJA guru dapat menemukenali potensi dan kekuatan murid dalam proses pembelajaran yang berpihak pada murid. Ketika prakasarsa perubahan telah di laksanakan berdasar kekuatan asset maka impian tersebut di yakini dapat tercapai.

Keterkaitan modul 3.2 dengan modul 1.4 Budaya positif

Budaya positif merupakan gubahan nilai nilai kebajikan universal. Guru sebagai pemimpin pembelajaran dapat menuntun murid dalam menerapkan budaya positif agar murid dapat tumbuh dan berkembang menemukan potensinya dengan maksimal.

Keterkaitan modul 3.2 dengan modul 2.1 Pembelajaran berdiferensiasi.

Guru sebagai pemimpin pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran berdiferensiasi melakukan identifikasi dan pemetaan minat dan bakat belajar serta karakteristik tiap murid. Dari hal tersebut akhirnya di temukan cara dan strategi yang tepat dalam proses pembelajaran yang di lakukan sehingga murid akan mendapat pengalaman belajar menyenangkan.

Keterkaitan modul 3.2 dengan modul 2.2 PSE.

Guru sebagai pemimpin pembelajaran melaksanakan PSE dalam rangka mengasah kemampuan murid secara holistic, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek social dan emosional. Sehingga murid akan memiliki kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran social dan keputusan bertanggung jawab. Hal tersebut merupakan salah satu cara dalam pengelolaan sumber daya yakni modal manusia dalam hal ini murid untuk mencapai tujuan belajarnya secara holistic.

Keterkaitan modul 3.2 dengan modul 2.3 Coaching untuk supervise akademik

Keterampilan coaching sangat di perlukan dalam berinterasi dalam ekosistem sekolah. Terkait dengan pendekatan dalam menghadapi masalah yang terjadi dalam lingkungan sekolah. Dengan kemampuan coaching kita akan mampu menuntun murid ataupun rekan guru menemukan asset dan kekuatannya sendiri.

Keterkaitan modul 3.2 dengan modul 3.1 Pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan sebagai pemimpin.

Sebagai pemimpin tentunya kita sering di hadapkan pada situasi dan keadaan harus mengambil keputusan yang baik dengan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu sebagai pemimpin diharapkan pada pengambilan keputusan tersebut dengan mengedepankan keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi seluruh elemen yang terlibat didalamnya, hal ini dapat di lakukan dengan langkah-langkah pengambilan keputusan berdasarakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Prinsip tersebut sangat penting karena hal itu sangat terkait dengan pengelolaan sumber daya yang ada disekolah.

Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.

Sebelum mengikuti dan mempelajari modul 3.2 ini dalam kegiatan saya sering berfokus pada kekurangan/masalah, tanpa melihat potensi dan kekuatan yang mendukung, membuat kegiatan yang di lakukan kurang maksimal dan memerlukan waktu lama terealisasi. Adapun Sesudah mempelajari modul 3.2 ini saya pun paham, akan Fokus pada aset dan kekuatan denganMembayangkan masa depan tentang kesuksesan yang akan diraih dan berupaya memaksimalkan kekuatan untuk mencapai kesuksesan tersebut melalui cara mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya (aset dan kekuatan), dan merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan serta melaksanakan rencana tersebut.

Demikian telah saya sajikan koneksi antar materi 3.2 pemimpin dalam pengelolaan sumber daya.

TERIMA KASIH.

SALAM GURU PENGGERAK.

Tergerak, Bergerak, Menggerakkan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap terus bergerak dan menggerakkan

16 May
Balas

Iya Ibu.. trima kasih...

16 May
Balas



search

New Post