KONEKSI ANTAR MATERI 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID.
PEND. GURU PENGGERAK ANGKATAN 7
MOH. ZAINI
CALON GURU PENGGERAK A.7 / KELAS 299
SD N KALIANGET TIMUR X
KAB. SUMENEP.
SALAM DAN BAHAGIA
Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat melakukan koneksi antarmateri yang telah dipelajari dari modul-modul sebelumnya untuk membuat sintesa pemahaman tentang program sekolah yang berdampak pada murid.
1. Bagaimana perasaan Anda setelah mempelajari modul ini?
Senang dan bahagia saya rasakan. Banyak hal yang di dapatkan setelah mempelajari modul 3.3 pengelolaan program yang berdampak positif pada murid ini, yakni wawasan, pengalaman belajar menyenangkan nan menantang serta pemahaman baru yang makin membuat terang benderang cakrawala berpikir saya mengenai bagaimana saya harus mengelola program yang berdampak positif pada murid sehingga berguna dalam membentuk dan mengembangkan karakter kepemimpinan murid berdasar profil pelajar pancasila yang pada akhirnya pun menuntun mereka ke arah tujuan mulianya yakni keselamatan dan kebahagiaan setingginya, baik sebagai individu pun sebagai anggota masyarakat.
Melalui modul ini saya bisa memandang dan memaknai bahwa dalam pengelolaan program / kegiatan di sekolah, baik yang berupa Intrakurikuler, Kokurikuler ataupun Ektrakurikuler tidak hanya menempatkan murid sebagai objek kegiatan, sebagai rutinitas atau kewajiban yang mesti di jalankan semata. Akan tetapi, yang terpenting adalah PENGALAMAN BERMAKNA yang merupakan ESENSI dari proses belajar tersebut bisa di peroleh. Sebab Pengalaman dan kebermaknaan dalam belajar yang mereka peroleh itu akan menjadi bekal bagi murid menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat dan akan selalu berbekas di sepanjang hayatnya.
Saya pun memahami dan menyadari bahwa murid hendaknya menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri ( student Agency ). Mereka punya suara, pilihan dan kepemilikan. hal itulah yang akan mampu mengembangkan kapasitas diri menjadi pemilik dari proses belajarnya sendiri. Tugas kita sebagai guru hanyalah menuntun, menyediakan lingkungan yang dapat menumbuhkan budaya dimana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dari apa yang mereka pikirkan, niat yang di tetapkan, melaksanakan niat tersebut dan merefleksikannya tindakannya. 2. Apa intisari yang Anda dapatkan dari modul ini?
STUDENT AGENCY adalah murid yang bisa memaknai dan memiliki atas proses belajar mereka sendiri ketka mereka mampu menyuarakan opini, membuat pilihan, mengajukan pertanyaan, dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi dalam komunitas, mengkomonikasikan pemahaman pada orang lain serta mampu melakukan tindakan nyata atas proses belajarnya.
Ketika murid menjadi student agency mereka memiliki suara, pilihan dan kepemilikan atas proses belajarnya sendiri sehingga mereka akan mampu untuk mengembangkan kapasitas diri lewat pembelajaran bermakna yang akan selalu berbekas sepanjang hidup dan menjadi bekal mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Guru hanyalah menuntun dan menyediakan lingkungan positif bagi murid dalam proses belajar bermakna tersebut sehingga murid merasa sejahtera secara emosional berkelanjutan yang di tandai dengan suasana hati dan sikap positif, adanya hubungan positif warga sekolah, daya lenting dan ketangguhan, pengoptimalan kekuatan diri serta kepuasan terhadap pengalaman belajar mereka di sekolah.
Ketika seorang guru menumbuhkembangkan kepemimpinan murid maka secara bersamaan kita telah menuntun tumbuhkembang dan membentuk karakter profil pelajar pancasila pada mereka. 3. Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara Modul ini dengan modul-modul sebelumnya?
KETERKAITAN DENGAN MODUL 1.1
Sejatinya program atau kegiatan sekolah haruslah berpihak dan berdampak positif pada murid sehingga murid akan merasakan pengalaman belajar bermakna dan mendapat bekal menjadi pembelajar sepanjang hayat demi mencapai tujuan mulianya yakni keselamatan dan kebahagiaan setingginya baik sebagi individu maupun anggota masyarakat.
KETERKAITAN DENGAN MODUL 1.2
Guru dapat mengaktualisasi dan mengimplementasikan nilai dan peran guru penggerak dalam menyusun dan mengelola program yang berdampak positif pada murid. Nilai tersebut harus di pahami secara baik dan bijak bahwa setiap program sekolah dapat menuntun tumbuhkembang kepemimpinan murid.
KETERKAITAN DENGAN MODUL 1.3
Bahwa guru hendaknya mampu menfasilitasi proses belajar murid, salah satunya dengan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan menyenangkan (positif). Perlu kolaborasi dan dukungan dari semua warga sekolah. Di sisi lain perencanaan untuk mencapai tujuan tersebut sangatlah penting dan hal ini dapat di lakukan dengan pendekatan Inquiri Apresiatif alur BAGJA.
KETERKAITAN DENGAN MODUL 1.4
Melalui program / kegiatan yang berdampak positif pada murid menjadi momentum pada tumbuhkembangnya budaya positif di sekolah. Di sisi lain dengan budaya positif tersebut murid akan menemukan dan merasakan pengalaman belajar yang aman, nyaman dan menyenangkan sehingga mereka akan mampu memaksimalkan tumbuhkembang potensi, minat dan bakatnya serta kapasitas dirinya.
KETERKAITAN DENGAN MODUL 2.1
Pengelolaan program yang berdampak positif pada murid berkaitan erat dengan pembelajaran berdiferensiasi. Pada pembelajaran berdiferensiasi guru memetakan kebutuhan belajar murid berdasar kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar murid. Hal penting adalah murid merasa punya pilihan dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan kesiapan belajar, kebutuhan dan gaya belajarnya.
KETERKAITAN DENGAN MODUL 2.2
Pengelolaan program yang berdampak positif pada murid dapat mengintegrasikan dengan pembelajaran social ekonomi ( PSE ). Hal ini di lakukan agar murid memiliki kesadaran penuh ( mindfulness ) Sehingga dalam melaksanakan program atau kegiatan di sekolah murid dapat merasakan ketenangan, fokus berempati, termotivasi dan tanggung jawab.
KETERKAITAN DENGAN MODUL 2.3
Coaching sangat di perlukan dalam menggali dan melejitkan daya lenting murid dalam proses pembelajaran. Melalui coaching Murid akan mampu menemukenali kemampuan dan potensi yang di milikinya sendiri. terkait dengan program berdampak pada murid, melalui coaching murid di tuntun dapat menemukan sendiri jalan keluar atas masalahnya sehingga kekuatan tersebut muncul dalam diri dan menjadi makin terberdaya. Muridpun akan menjadi lebih kreatif, inovatif dan kritis dalam memaknai proses belajarnya.
KETERKAITAN DENGAN MODUL 3.1
Pengelolaan program berdampak positif pada murid berkaitan erat dengan pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan sebagai pemimpin. Dalam pengambilan keputusan terdapat beberapa hal yang mesti di perhatikan yakni 3 prinsip berpikir, 4 paradigma pengambilan keputusan serta 9 langkah pengujian keputusan. Artinya hal tersebut dapat di gunakan dalam upaya mengelola program berdampak positif yang melibatkan suara, pilihan dan kepemilikan murid dengan memperhatikan karakteristik lingkungan yang ingin di bangun. Di sisi lain hal itu pula akan memunculkan rasa percaya diri semua pihak penyelenggara dan pengelolaan program yang berdampak pada murid tersebut.
KETERKAITAN DENGAN MODUL 3.2
Pengelolaan program berdampak positif pada murid tentunya sangat beririsan dengan pengelolaan sumber daya sekolah. Dimana dalam mengelola program atau kegiatan harus pula memperhatikan dan focus pada asset dan kekuatan yang di miliki agar perencanaan, pengelolaan program dapat berjalan dengan baik dan berdampak positif utamanya dalam upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid ( student agency ).
Dengan adanya koneksi antar materi yang begitu erat antar modul tersebut, maka sebagai guru, calon guru hendaknyalah kita memahami betul dan mengimplementasikan pemahaman tersebut dalam upaya menuntun murid mencapai tujuan mulianya. 4. Setelah melihat keterkaitan antara modul ini dengan modul-modul lainnya jelaskanlah perspektif Anda tentang program yang berdampak positif pada murid. Bagaimana seharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak positif pada murid?
Menurut saya program yang berdampak positif pada murid adalah suatu keniscayaan yang mesti di lakukan oleh para pelaku pendidikan di tanah air yakni kepala sekolah , guru dengan melibatkan semua warga sekolah dan pihak terkait.
Melaui program berdampak positif pada murid, baik yang berupa program intrakurikuler, program kokurikuler ataupun program ektrakurikuler di yakini akan mampu menumbuhkembangkan kepemimpinan murid yang akan menjadi bekal mereka dalam mengarungi kehidupannya di masa mendatang sebagai individu dan anggota masyarakat.
Tersirat pula pembelajaran bermakna yang akan tetap berbekas di sanubari mereka akan proses pembelajaran yang telah di laluinya menjadi daya lenting dalam memaksimalkan kapasitas dirinya.
Perencanaan program sekolah hendaknya memperhatikan keberpihakan pada murid, karena sejatinya, point utamanya adalah bagaimana agar tujuan mulia murid dalam mencapai keselamatan dan kebahagiaan setingginya bisa tercapai. Terkait dengan itu tentunya perlu kita wajib memperhatikan, mempromosikan dan mendorong suara, pilihan dan kepemilikan murid dari berbagi peran yang di mainkannya dalam proses belajar.
Program yang berdampak positif pada murid tersebut hendaknya di laksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan warga sekolah, komunitas yang ada baik komunitas keluarga, kelas / antar kelas, komunitas sekolah, komunitas sekitar sekolah atupun komunitas yang lebih luas. Inilah yang di namakan kemitraan tri sentra pendidikan dimana ada kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat atas asas gotong royong, kesamaan kedudukan, saling percaya, saling menghormati, kesediaan diri berkorban dalam membangun ekosistem pendidikan yang menumbuhkan karakter dan budaya positif murid hingga berujung pada pada tumbuhkembangnya kepemimpinan murid berdasar profil pelajar pancasila. Ketika program telah di laksanakan perlu adanya evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau dampak positif program tersebut pada murid. Refleksi perlu di lakukan oleh semua pihak, siswa, guru dan juga keluarga demi perbaikan pada perencanaan program selanjutnya.
Demikian telah saya uraikan koneksi antar materi modul 3.3 Pengelolaan Program yang berdampak positif pada murid. Terima kasih.

SALAM GURU PENGGERAK
TERGERAK
BERGERAK
MENGGERAKKAN.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar