MOH. ZAINI, S.Pd.SD

TEMPAT / TGL LAHIR, SUMENEP 1981. Riwayat Pendidikan : Menempuh Pendidikan Jenjang SD Tahun 1987 - 1993 di SD N Kalianget Timur IX, SMP N 2 Kalianget Tah...

Selengkapnya
Navigasi Web
PENERAPAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

PENERAPAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

AKSI NYATA MODUL 1.4 DISEMINASI BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

OLEH : MOH. ZAINI, S.Pd.SD

CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 7.

SD N KALIANGET TIMUR X.

KAB. SUMENEP.

LATAR BELAKANG.

Saat ini kita memasuki Paradigma baru dalam Pendidikan. Sebuah Paradigma yang mengembalikan Semangat guru sebagai Fasilitator dalam Proses Belajar siswa yang Berorientasi pada penguatan kompetensi siswa dan pengembangan Karakter siswa sesuai dengan dimensi Profil Pelajar Pancasila.

Guru bukan lagi bertindak sebagai Teacher Center melainkan menfasilitasi dan menuntun kembang segala kekuatan Kodrat yang di miliki siswa demi mencapai tujuannya yakni Mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setingi - tingginya.

Oleh karena itu sebagai seorang Pendidik sudah sepatutnyalah bagi kita untuk turut serta mengambil bagian, berkontribusi menjadi agen perubahan dalam menerapkan Paradigma baru ini di sekolah atau Lembaga kita masing - masing.

Salah satu yang dapat dilakukan dalam rangka menuntun tumbuh kembang siswa yakni dengan menerapkan Budaya Positif di sekolah. Dan hal ini dapat di lakukan dengan membuat dan menerapkan Keyakinan Kelas dan Segi tiga Restitusi.

TUJUAN

1. Menumbuhkan Budaya Positif di Sekolah.

2. Menciptakan Kemandirian dan Keberanian siswa dalam berpendapat.

3. Menumbuhkan Motivasi Intrinsik dalam diri siswa.

4. Menuntun siswa menemukan solusi atas masalahanya sendiri.

TOLAK UKUR

1. Tersusunnya Keyakinan Kelas.

2. Siswa dapat melaksanakan keyakinan kelas yang di buat.

3. Penerapan Segi tiga Restitusi.

4. Siswa Mampu menemukan solusi atas masalahnya sendiri.

LINI MASA TINDAKAN.

1. MENYUSUN KEYAKINAN KELAS.

Langkah - langkah dalam membuat dan menyusun keyakinan kelas yaitu pertama perlu kita jelaskan dahulu pada siswa apa keyakinan kelas dan tujuan dibuatnya keyakinan kelas itu sendiri. Bahwa keyakinan kelas merupakan pernyataan dari nilai kebajikan Universal yangbdi buat untuk mendisiplinkan diri melalui motivasi Intrinsik sehingga dapat menciptakan DISIPLIN POSITIF yang kemudian akan menciptakan suasana atau lingkungan yang aman dan nyaman dalam kegiatan pembelajaran khususnya. Selanjutnya, kita minta siswa menuliskan pernyataan nilai kebajikan itu pada kertas dan menempelkannya di papan tulis. Selanjutnya minta perwakilan dari siswa untuk membacakan hasilnya. Lalu diskusikan atau tinjau ulang apa yang telah di tuliskan siswa. Kalimat pernyataan keyakinan kelas merupakan kalimat positif. Setelah di diskusikan dan di tinjau ulang maka keyakinan kelas itu dapat di tetapkan dengan di bubuhi tanda tangan, dalam hal ini siswa dan guru. Kemudian keyakinan kelas yang telah di tetapkan di pajang di tempat strategis agar mudah di baca siswa.

2. MENERAPKAN KEYAKINAN KELAS DAN SEGI TIGA RESTITUSI.

Keyakinan kelas itu tentunya tidak cukup hanya di buat dan di pajang didalam kelas kita, tapi yang terpenting adalah di terapkan secara konsekwen dan komitmen. Untuk itulah tanggung jawab serta kesadaran dalam melaksanakan apa yang telah di sepakati dan di yakini merupakan bagian sangat penting dalam tahap ini. Kalaupun kemudian di dapati ada siswa yang melanggar keyakina kelas itu, maka solusinya dengan penerapan Segi Tiga Restitusi. Sebuah pendekatan / strategi pemecahan masalah pada siswa untuk menemukan solusi atas masalah yang di hadapinya sendiri.

3. DISEMINASI BUDAYA POSITIF.

Tahap kegiatan ini merupakan pengimbasan budaya positif pada rekan guru di sekolah. Agar kegiatan dapat terlaksana dengan lancar, maka sebelumnya terlebih dulu kita lakukan Sosialisasi dan koordinasi kegiatan dengan rekan guru dan juga minta ijin atasan dalam hal ini Kepala Sekolah.

4. EVALUASI.

Tahap ini kita mengevaluasi menyeluruh apa yang telah di lakukan. Hal yang baik tentunya di pertahankan dan di tingkatkan, sementara yang kurang maksimal kita kuatkan lagi agar ke depan bisa maksimal.

DUKUNGAN YANG DI BUTUHKAN.

Tentunya Kolaborasi dan dukungan sangatlah di butuhkan dalam berkegiatan. Pun dalam hal penerapan budaya positif di sekolah sangatlah dibutuhkan dukungan dan kerjasama semua pihak terkait ( warga sekolah ) mulai dari Kepala Sekolah, Komite, Wali Murid, Guru dan Tenaga kependidikan serta Siswa. Dengan adanya kerjasama dan dukungan tersebut di yakini akan tercipta progres berkesinambungan sehingga pada akhirnya menciptakan lingkungan positif dengan budaya positif bagi semua warga sekolah khususnya siswa.

HAMBATAN YANG DI HADAPI.

Sedikit hambatan yang terjadi berupa jadwal kegiatan, karena di saat yang sama banyak pula agenda kegiatan lain yang mesti di lakoni. Tapi Syukur Alhamdulillah dengan komitmen dan Tanggung jawab semua dapat terselesaikan.

HARAPAN DAN EKSPEKTASI.

Seluruh warga sekolah dapat melaksanakan Budaya Positif sehingga demikian dapat menciptakan lingkungan yang kondusif, aman dan nyaman bagi siswa dalam proses dalam rangka menemukan potensi diri dan kekuatan kodratnya sehingga mencapai keselamatam dan kebahagiaan setinginya.

DOKUMENTASI

https://youtu.be/alaNJA1xykQ

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sangat menginspirasi dan dapat pengetahuan baru tentang budaya positif di sekolah

08 Feb
Balas

Iya bu.. Trima kasih.

18 Feb

Sangat menginspirasi dan dapat pengetahuan baru tentang budaya positif di sekolah

08 Feb
Balas



search

New Post