Mondang Sianturi. Kepala Sekolah Ti

Mondang Sianturi S.Pd Kepala Sekolah Tiara Veritas School , Founder Sweety Day Care & Shineturi Day care...

Selengkapnya
Navigasi Web
MEMBERI DI ATAS KEKURANGAN
Tantangan H-6

MEMBERI DI ATAS KEKURANGAN

Pernahkan anda membayangkan bagaimana cara memberi di atas kekurangan? Biasanya orang bisa memberi karena ada kecukupan atau sudah berlebih.Bahkan orang kadang memberi terhadap orang lain  dengan maksud agar tidak datang lagi.Misalnya saat seseorang sangat butuh, dia pergi meminjam ke saudara atau sahabatnya. Bisa saja agar tidak bolak balik datang, langsung diberi .Sebenarnya orang tersebut memberi atau menolong bukan lah karena kesungguhan atau ketulusan hati melainkan dalam pikirannya, supaya orang yang butuh tadi tidak bolak balik datang .Sungguh memang bukan hal yang mudah untuk bisa memberi atau menolong orang lain ditengah keterbatasan dan kekurangan Seringkali kita  mau memberi pertolongan kepada orang lain oleh karena terpaksa ,atau karena kita sudah tidak bisa mengelak.

Namun berbeda dengan kejadian yang dialami Given, Given adalah seorang yang hidup biasa - biasa saja, bukanlah golongan orang kaya  apalagi konglomerat, Kehidupan sehari hari Given adalah  menjadi buruh bangunan. Dengan bekerja keras dia berusaha menghidupi putri tunggalnya ,mereka hidup berdua setelah ditinggal mati oleh istrinya.,saat itu usia putrinya baru delapan tahun.

Walau kehidupan secara finansial pas- pasan,namun Given tampak bahagia , dia orang yang selalu bersyukur dan berterimasih ,terlebih putrinya juga sangat mengerti kondisi pekerjaan ayahnya., Walau hidup dalam kesederhanaan putrinya tetap tersenyum bahagia setiap hari.Dia juga sangat hormat dan sayang kepada ayahnya. Saat ayahnya bekerja, sepulang sekolah putrinya sudah terbiasa mandiri membereskan pekerjaan rumah.

Suatu hari putrinya ingin membeli sepatu karena sudah mulai rusak ,dan gurunya di sekolah menyuruh anak- anak harus membawa puanika untuk kepentingan belajar di sekolahnya.Sang putri terlebih dahulu  bertanya kepada ayahnya,Apakah punya uang simpanan. Dia juga memberitahu ayahnya bahwa ingin memiliki sebuah pianika, karena dia ingin belajar .Saat itu Given tidak memiliki uang lebih, hanya cukup untuk biaya belanja mereka dalam beberapa hari.Tetapi dia tidak ingin membuat hati putrinya sedih, dengan lembut Given bicara ,' Nak sabar ya, berdoalah supaya ayah bisa memenuhi permintaanmu. Mendengar itu putrinya hanya bisa menganggukkan kepalanya.

Saat itu Given memang lagi bekerja ,ikut temannya membangun sebuah rumah mewah yang sudah hampir selesai, Given termasuk salah satu buruh yang sangat rajin dan menurut sama  mandornya, Ketika pekerjaannya selesai dia tidak enggan membantu temannya menyelesaikan hal yang lain walau dia tahu pekerjaan itu bukan bagiannya, Hal ini membuat Given sangat disayangi teman- temannya terlebih mandornya. Seperti biasa para buruh bangunan gajian di akhir Minggu, Given berpikir, karena rumah ini akan selesai, semoga ada uang lebih sehingga bisa memenuhi kebutuhan putrinya. Tibalah saatnya  untuk gajian  ,mandor pun membagikan gaji ke setiap buruhnya. Begitu juga Given  mendapatkan upahnya. 

Ternyata karena hasil pekerjaan mereka bagus dan cocok dilihat sang pemilik rumah, maka pemilik rumah itu  memberi bonus sebagai ucapan terimakasih kepada mandornya. Mandor itu pun memberi tambahan upah kepada anak buahnya bagi rata, Namun saat  Given bergegas pulang, Sang mandor memanggilnya dan tampak memberi uang lagi kepada Given ,kali ini mandor memberi tambahan khusus buat Given karena selama ini mandor sudah memperhatikan kerajinan Given. Dengan mengucap terimakasih Given pun tampak senyum sumringah melangkah untuk pulang, Sepanjang perjalanan dia berpikir nanti malam akan membawa putrinya belanja.,uang yang dia dapat cukuplah membeli sepatu sama pianika.

Kurang lebih tiga puluh menit, Given pun tiba di rumah, tampak putrinya sudah menunggu kepulangan ayahnya.Tetapi Given melihat putrinya tidak sendiri, ada Jona bersama anaknya.Setelah mengucap salam, Given mengajak Jona masuk ke dalam rumah,  tampak wajah Jona  lesu  menyimpan suatu kesedihan , Jona pun  mengikuti  Given masuk. Sang putri lalu menyiapkan air putih buat ayah dan tamu mereka. Tanpa berlama lama lagi, Jona pun langsung menyampaikan  maksud kedatangannya ke rumah Given. Ternyata Jona ingin meminjam  uang karena istrinya sedang sakit dan butuh biaya beli obat. Mendengar hal tersebut Given pun terdiam, bingung m antara memberi pinjaman atau memenuhi permintaan putrinya 

Sejenak mereka tampak diam, melihat hal tersebut, putri menyuruh ayahnya untuk minum. Hati Given mulai bergejolak, Dia membayangkan Jona yang kebingungan untuk membeli obat buat istrinya. Bahkan Given berpikir jangan sampai Jona kehilangan istrinya ,seperti yang sudah dialami Given. Dengan menarik nafas, sambil menyuruh Jona untuk minum dulu bersama anak yang dibawanya, Akhirnya Given mengambil uang dari tas kecil yang selalu dia bawa kerja, Dia lalu memberi uang tersebut kepada Jona, Given berkata" Pulanglah dan segera bawa istrimu berobat atau belikan obat yang terbaik,semoga istrimu sembuh" Tampak mata Jona berkaca - kaca sambil menggenggam uang yang diberi Given. Putrinya hanya terdiam melihat suasana saat itu. 

Jona pun sangat berterimakasih lalu pulang bersama anaknya, Setelah Jona berlalu, Given pun merangkul.putri saya wayangnya, dan berkata," Maafkan ayah nak, sekarang belum bisa membelikan kebutuhanmu, Istri Om Jona lebih membutuhkan uang itu".Putrinya pun menjawab ayahnya' Ayah, tidak apa-apa,  masih ada waktu mungkin belum saatnya, ,semoga ayah bekerja lagi supaya mendapat uang ,agar bisa membeli kebutuhanku" Mendengar itu Given pun kaget, sungguh mulai hati putrinya. 

Mereka menolong Jona diatas kekurangan,bukan karena kelebihan.Mereka memberi apa yang dimiliki yang seharusnya mereka juga butuhkan. Memberi diatas kekurangan.Sebuah ketulusan hati yang patut kita teladani.Semoga Given dan putrinya tetap sehat dan berhati mulia  Tuhan limpahkan rejeki bagi mereka.Semoga kita juga masih memiliki hati yang mau berbagi, 

 

Tangerang,29 Jan 2022

Mondang Tiara Veritas

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hati yang mulia dan ikhlas. Salam literasi bu Mondang

03 Feb
Balas

Keren, aku pengen belajar menulis bunda mondang kepadamu......ditunggu respondnya.....sehat dan sukses selalu

30 Jan
Balas

Keren, aku pengen belajar menulis bunda mondang kepadamu......ditunggu respondnya.....sehat dan sukses selalu

30 Jan
Balas

Keren, aku pengen belajar menulis bunda mondang kepadamu......ditunggu respondnya.....sehat dan sukses selalu

30 Jan
Balas

Keren, aku pengen belajar menulis bunda mondang kepadamu......ditunggu respondnya.....sehat dan sukses selalu

30 Jan
Balas

Keren, aku pengen belajar menulis bunda mondang kepadamu......ditunggu respondnya.....sehat dan sukses selalu

30 Jan
Balas

Keren, aku pengen belajar menulis bunda mondang kepadamu......ditunggu respondnya.....sehat dan sukses selalu

30 Jan
Balas

Keren, aku pengen belajar menulis bunda mondang kepadamu......ditunggu respondnya.....sehat dan sukses selalu

30 Jan
Balas

Keren, aku pengen belajar menulis bunda mondang kepadamu......ditunggu respondnya.....sehat dan sukses selalu

30 Jan
Balas

Keren, aku pengen belajar menulis bunda mondang kepadamu......ditunggu respondnya.....sehat dan sukses selalu

30 Jan
Balas

Keren, aku pengen belajar menulis bunda mondang kepadamu......ditunggu respondnya.....sehat dan sukses selalu

30 Jan
Balas

Sukses bunda

30 Jan
Balas



search

New Post