Mondang Sianturi. Kepala Sekolah Ti

Mondang Sianturi S.Pd Kepala Sekolah Tiara Veritas School , Founder Sweety Day Care & Shineturi Day care...

Selengkapnya
Navigasi Web
WOW ..SAHABAT COVID?
Tantangan H-1

WOW ..SAHABAT COVID?

WOW …SAHABAT COVID ?

Pandemi belum berakhir , sudah hampir dua tahun terus mengganas di bumi ini.banyak sekali korbannya Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah untuk menghambat penyebarannya. Banyak yang berjuang melawan Covid, ada yang menang ada juga yang kalah. Tak terhitung banyaknya korban.Kisah sedih dan tetesan air mata terjadi dimana mana. Para pejuang Covid berusaha melawan untuk bisa lepas dari penyakit ini. Bahkan menghindar agar tidak terpapar, ketakutan dan kekhwatiran mengahantui pikiran dan perasaan setiap orang.

Sebuah kisah yang sangat memilukan terdengar dari seorang sahabat, disaat semua orang penuh perjuangan melawan covid , namun bu Herna harus bersahabat dengan Covid .Tragis bukan? Beginilah cerita yang langsung di dengar penulis dari bu Herna seorang ibu yang memiliki dua putra yang masih usia balita. Dia adalah seorang staff di sebuah universitas ternama di Jakarta. Beliau adalah sahabat dan rekanan kerja penulis bahkan lebih dari itu kami sudah seperti saudara yang sering saling sharing dan saling mendukung satu dengan lainnya.

Saat penulis terpapar Covid -19 beberapa bulan lalu, bu Herna selalu memberi semangat dan motivasi agar saya terus berjuang dan jangan menyerah hingga bisa sembuh. Dia adalah sahabat yang baik hati yang selalu menunjukkan rasa peduli dan sangat banyak menolong saya. Bu herna tinggal di Tangerang, tetapi orang tuanya tinggal di Kota Lampung. Sebelum saya terpapar Covid , dia pernah cerita bahwa ibu dan adiknya juga pernah terpapar namun setelah menjalani perawatan dn isolasi mandiri mereka semua sembuh.

Suatu hari, tepatnya diakhir Juni karena kantor tempat dia bekerja masih WFH dan sekaligus ingin menjenguk orangtuanya, Bu Herna pulang ke Lampung dengan membawa kedua putranya, sedangkan suaminya tinggal di Tangerang karena terkadang masih harus bekerja. Beberapa hari setelah tiba dirumah orangtua yang dikasihinya tepat pada tanggal 1 Juli 2021 ,ayahnya yang bernama Siahaan mengalami demam, sebelumnya memang bapak Siahaan sudah stroke. Keeesokan harinya tanggal 2 Juli sang ayah jatuh dari tempat tidur. Saat itu karena kondisi rumah sakit memang penuh dan pasien Covid masih sangat banyak, jadi Bapak Siahaan belum dibawa ke rumah sakit . Masih hanya dirawat dan beri obat di rumah.

Pada tanggal 4 Juli si Bapak jatuh lagi dari tempat tidur , khawatir kondisi bapak semakin memburuk sehingga keluarga membawanya ke rumah sakit. Hari itu merupakan hari yang sangat menyedihkan karena Bu Herna terpaksa mengungsikan anak-anak yang masih kecil ke rumah mertua yang kebetulan juga ada di lampung. Beliau harus mendampingi bapak ini terus berkeliling mencari rumah sakit. Saat itu semua Rumah sakit yang ada di lampung penuh dengan pasien. Tanpa merasa lelah Bu Herna terus berkeliling sambil membawa bapak dalam mobil mencari rumah sakit. Dari rumah sakit yang satu sampai keempat semua menolak dengan alasan penuh. Terbayangkan betapa sedihnya perasaannya saat itu , namun dia tidak tunjukan demi pengabdiannya buat sang bapak. Bu Herna ahanya ingin melihat Bapaknya bisa sembuh. Namun setelah seharian penuh berkeliling, akhirnya mereka mencoba memasuki Rumah Sakit Graha Husada Bandar lampung dan inilah tempat kelima yang mereka jalani. Puji Tuhan saat itu Bapak siahan dapat diterima di UGD.

Setelah menjalani beberapa pemeriksaaan akhirnya Bapak bisa masuk ruangan semi isolasi sambil menunggu hasil PCR. Pada tanggal 6 Juli kembali dilakukan pengambilan sampel dan hasilnya dinyatakan Bapak positif Covid. Namun ruangan isolasi rumah sakit tersebut ternyata full. Awalnya yang dikhawatirkan adalah penyakit stroke namun ternyata Bapak juga terkena penyakit Covid. Panik, bingung dan cemas bercampur aduk ,namun Bu Herna tetap melakukan hal terbaik untuk bapak dan terus setia mndampinginya.Hingga pada tanggal 8 Juli 2021 Bapak dipindahkan ke Rumah Sakit Abdoel Moelok. Untuk bisa menemani bapak di RS ini, Bu Herna meminta kepada pihak RS agar memperbolehkan dirinya masuk dalam ruangan isolasi mengingat kondisi bapak memang yang harus dibantu dalam segala hal. Dengan berbagai perttimbangan akhirnya pihak RS mengijinkannya

Dengan Penuh Ucapan syukur , Bu Herna secara sukarela dan ikhlas menandatangani surat perjanjian di atas materai dengan sebuah kesepakatan jika terjadi apa apa tidak akan menuntut , serta Siap terpapar Covid. Semua ini dilakukannya dengan sebuah harapan asal Bapak sembuh. Beberapa hari lamanya dia bersahabat dengan Covid di ruangan yang penuh mencekam itu. Terkadang hanya bahasa isyarat yang bisa dimengerti bapak. Menurut beliau hanya doa –doa yang terus diucapakan, pasrah terhadap kuasa Tuhan. Dia sudah siap menerima kenyataan apapun yang terjadi. Kabar tentang kondisi Bapak dia bagikan kebeberapa komunitas untuk terus memohon dukungan doa untuk kesembuhan bapak.

Suatu hari di RS tersebut, kondisi bapak terlihat seperti membaik, dia sudah bisa makan. Walaupun oksigen dan infus masih melekat di tubuhnya. Namun ada sebuah kejadian yang tidak bisa dihindari dimana terjadi kerusakan di bagian system Rumah Sakit yang mengakibatkan mesin yang menyalurkan oksigen ke setiap kamar pasien terhambat. Hal ini menimbulkan kepanikan dalam RS tersebut dan saat itu beberapa orang pasien ada yang terlewat. Dalam kondisi seperti itu menurut Bu Herna yang ada hanya jeritan tangis dan doa-doa yang bisa dilakukan. Walau tidak berapa lama kemudian hal itu bisa diatasi pihak RS.Itu adalah masa –masa mencekam yang sangat menegangkan,namun kembali terus mengucap syukur bapak masih ada.

Hari - hari berikutnya , Bu herna melihat kondisi bapak menurun , sehingga dia menghubungi semua pihak keluarga untuk terus berdoa untuk Bapak. Mereka melakukan vidio call supaya semua bisa tahu dan melihat kondisi Bapak. Suatu hal yang luar biasa saat itu istri atau ibunya Bu Herna menyatakan sudah iklas daripada melihat Bapak menahan sakit seperti itu. Secara bergantian anak anaknya berbicara dan berdoa untuk Bapak. Sahabat dan handai taulan juga banyak yang mendukung. Mereka meminta biarlah kehendak Tuhan yang terjadi.

Tepat pada tanggal 12 Juli pukul 05.00 wib akhirnya Bapak menghembuskan nafas terakhir.Dia kembali kepada sang pencipta. Perjuangan Bu Herna luar biasa, dia telah benar benar menunjukkan kasihnya kepada sang Bapak yang walau akhirnya Bu Herna sendiri pun terpapar Covid. Selama mendampingi Bapak di RS beliau juga sebenarnya sudah minum obat anti virus dan berbagai vitamin. Setelah melalui semua itu . walau harus ditinggal pergin oleh bapak namun beliau menyatakan ada rasa lega dan puas ikut mengurus bapak sampai akhir hidupnya. Sepulang dari RS sambil beiau menjalani isolasi mandiri di rumah orangtuanya.

Karena PPKM juga masih diperpanjang , sehingga Bu Herna belum bisa kembali ke Tangerang,walaupun sudah sembuh dari Covid. Pengabdian yang luar biasa dari seorang anak terhadap orang tua patut dibanggakan dan diteladani. Semoga kesaksian hidup ini bisa terus memberi motivasi dan inspirasi bagi setiap pembaca agar terus melakukan yang terbaik terhadap orang tua walaupun harus bayar harga. Semangat terus Buat Bu Herna, saaat semua orang berjuang melawan Covid bahkan seakan menjadi musuh terbesar, engkau sudah menjalani Bersahabat dengan Covid demi Bapak tercinta. Kiranya kisah ini menjadi berkat bagi banyak orang.

Terimakasih, Tuhan memberkati

Tangerang, 23 Agustus 2013

Rumondang Sianturi TVS

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisah yang menginspirasi..sehat2 selalu bunda.

23 Aug
Balas

Luar biasa. Pengabdian seorabg anak tak berujung.

23 Aug
Balas

Ttp semangat bu Herna...ttp slm unt beliau bunda. Tempat terindah unt ayah beliau fi Surga-Nya yg baka...TYM

27 Aug
Balas

Amin.mksih bunda

21 Sep



search

New Post