M. Rasyid Nur

Guru Yang Ingin Terus Berguru. Tiada waktu kecuali perjalanan mencari dan menggunakan ilmu. Berguru itu memang tiada batas waktu: sedari akan lahir hingga hidup...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pantun Balasan di Akhir Pekan

Pantun Balasan di Akhir Pekan

Tantangan Lanjutan

SABTU (27/11/2021) akhir pekan. Biasanya kita berpuisi atau berpantun berbalasan di sini. Saya kembali menulis pantun. Hanya sebuah pantun, paginya. Saya posting di akun medsos. Tentu saja maksudnya untuk saling sapa seperti biasa. Setiap pagi, kita biasa menyapa teman-teman kita sebagai bagian silaturrahim kita.

Kebetulan juga saya baru membaca sebuah tulisan yang menyebutkan bagiamana pengaruh menatap HP secara berlebihan terhadap mata. Ya, sudah ide itu saja saya tulis sebagai pembuka pantun saya. Pantunnya berbunyi begini,

Hari senja pasang pelita

Tolong hidupkan di api unggun

Dari pada merusak mata

Baik gunakan membaca pantun

Status berbentuk pantun itu direspon seorang sahabat yang kebetulan berteman di akun medsos yang sama. Dia, Fazli Fadin, nama akunnya memang teman yang selalu saling merespon satu sama lainnya antara saya dengan dia dalam setiap status yang ditulis di medsos. Fazli Fadin membalas pantun saya begini,

Jalan-jalan ke pantai gemi

Singgah sebentar membeli roti

Memang benar kate pak haji,

Budaya berpantun harus dilestari.

Seorang teman lainnya, Khai Enoki, nama akunnya juga membalas pantun saya. Dia bernama lengkap Khairani dan merupakan teman saya sesama guru di sekolah yang sama beberapa waktu lalu. Balasan pantunnya berupa sebuah pertanyaan. Bunyinya begini,

Pasang pelita di hari senja

Gulita terang dg apinya

Kalau boleh kami bertanye

Ape gerangan perusak mate

Terhadap kedua pantun teman-teman saya itu, saya tentu harus membalasnya. Kami akhirnya memang berbalasan pantun di akhir pekan ini. Balasan pantun saya adalah,

Bunga sekuntum pewangi bilik

Bilik dilukis berhias kaca

Bermadah pantun budaya baik

Baik ditulis juga dibaca

Kuatnya arus tidak mengape

Ikat layarnya doa dipinta

Terus-menerus bermain HP

Salah satunya perusak mata

Kedua pantun terakhir ini sebagai jawaban atau balasan untuk kedua teman saya, Fazli Fadin dan Khai Enoki. Semoga saling berbalas pantun ini memperlancar kita untuk menulis pantun. Sebagai satu kebudayaan yang sudah mendunia, seharusnya kita --sebagai bangsa Indonesia, negara asal-usul pantun-- ikut terus memajukan budaya pantun.***

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap sekali pantunnya, Pak. Salam sukses selalu!

27 Nov
Balas

Terima kasih, Bu.

28 Nov

Mantap sekali pantunnya, Pak. Salam sukses selalu!

27 Nov
Balas

Tks, Bu.

28 Nov

Mantap sekali pantunnya, Pak. Salam sukses selalu!

27 Nov
Balas

Tks, Bu.

28 Nov

keren dan cadas pantun yang saling berbalasan. sungguh senang berbalas pantunpantun tersaji untuk sahabatTangguh berbudi bermoral santunTuntun berkasih saling berjabat

27 Nov
Balas

Pak Tanil, terima kasih, kunjungannya. Komentarnya selalu memberi semangat. Sukses selalu, Pak.

28 Nov



search

New Post