Syair Semakin Berisi Semakin Merunduk Tagur 378
Syair Semakin Beirisi Semakin Merunduk
Dengan bismillah bermula kalam
Hati senang selalu tenteram
Kepada Allah pencipta alam
Diri berlindung panas Jahanam
Lembayung senja beranjak gelap
Lincah jemari semangat berderap
Mencari ilham bimbing berharap
Runsing pikir berlalu senyap
Kewajiban insan menuntut ilmu
Sepanjang usia janganlah jemu
Hidup indah petunjuk diramu
Selesai kemelut titik bertemu
Ilmu berguna gelap benderang
Semakin jelas jalan terbentang
Zaman beradab jahil berkurang
Terlepas belenggu lama mengekang
Dengan ilmu sekalian mudah
menjadi penawar racun masalah
menuntun orang lebih terarah
pikiran picik tersingkir sudah
Tinggi adab mulia akhlak
Menuntun insan bersikap bijak
Mampu menahan segala gejolak
Paham hakikat Allah kehendak
Semakin berilmu mengenal diri
Perjalan hidup berkah dicari
Perbuatan jahat haruslah hindari
Azab akhirat tanggungan sendiri
Ilmu membawa hidup sejahtera
Terlepas segala beban sengsara
Pedoman hadapi dendam membara
Tiada berguna menambah lara
Memutuskan perkara sangat bijaksana
Di situlah letak sekalian pesona
Ilmu menjadi pijakan makna
Menyingkir gundah hapus gulana
Ilmu mengajar supaya sadar
Kekuasaan Allah sangatlah besar
Manusia tumpang sekadar bersandar
Mencoba mencerna tuntunan benar
Sebenar ilmu mengajak bersyukur
Pertanda paham hakikat jujur
Percaya takdir beruntung mujur
Meskipun buruk berpantang mundur
Terbaca nyata ciptaan Allah
Ilmu sempurna menuntun langkah
Gunung menjulang mendatar lembah
Bukti kuasa Maha Pemurah
Apalagi turun ilmu bermanfaat
Tidak terputus memberi berkat
Semasa hidup barzakh menyekat
Hingga bangkit hari kiamat
Ilmu baik berguna sesama
Begitulah derajat paling utama
Penuntut ilmu terbilang nama
Beroleh paham belajar agama
Orang berilmu janganlah sombong
Saling ajar tolong menolong
Ucap bicara terhindar bohong
Waktu terisi tiada kosong
Cobalah lihat sebatang padi
Kepada tanah selalu berbudi
Begitu sebaik seorang pribadi
Semakin berisi runduk menjadi
Mengapa padi tumpat merunduk
Hendak sujud hormat menunduk
Kembali ke tanah hakikat mahkluk
Tiada abadi keindahan bentuk
Menepuk dada bersikap angkuh
Hanya membuat perasaan keruh
Kawan menghindar pergi menjauh
Dunia sempit melangit runtuh
Semakin merunduk semakin berisi
Tamsil alam menjadi saksi
Menuntut ilmu lestari tradisi
Barulah mulia terlihat serasi
Selesai sudah syair mengalun
Hajat menulis sebagai penuntun
Ilmu dituntut berkah dihimpun
Tersilap salah harap diampun
Kelapapati, 28 Syawal 1442 H
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah...