BAPAK… JANGAN TERLALU CAPEK!

M. Said, MAN 1 Majene, Sulawesi Barat

Bapak… Jangan Terlalu Capek! Kalimat itu yang sering saya katakan kepada Bapak, setiap saya mengunjungi di kediamannya. Mungkin sudah bosan mendengar kata-kata itu, sehingga setiap saya mengingatkan beliau, dia hanya tersenyum dan mengatakan ” YANG PENTING KERINGAT SAYA KELUAR “. Tapi saya takjub melihat beiau, diusia yang sudah hampir 80 tahun, sudah lama pensiun dari profesi Guru, beliau masih gesit.

Kesehariannya, ada saja yang dikerjakan dirumah. Mulai membersihkan selokan depan rumah, sampai membelah kayu. Diusianya yang sudah senja, dia masih bergerak, meski hanya pekerjaan ringan. Mungkin itu yang membuat beliau panjang umur.

Saya jadi teringat cerita inspiratif ikan hiu dan salmon. Pada menu ikan masakan jepang, ikan salmon akan lebih enak dinikmati jika masih dalam keadaan hibup. Makanya, setiap nelayan jepang menangkap ikan salmon, ikan itu dimasukkan kedalam kolam berisi air, agar bisa hidup sampai dirumah. Tapi kenyataanya, masih banyak yang mati.

Bagaimana cara Nelayan jepang menyiasati ? , mereka memasukkan ikan hiu kecil dalam kolam salmon, sehingga sepanjang perjalanan sampai dirumah mereka, ikan salmon akan terus bergerak karena dikejar hiu kecil itu. Hasilnya banyak ikan salmon yang sampai tujuan dalam keadaan hidup.

Satu pelajaran yang bisa saya petik dari cerita tentang bapak, dan cerita ikan salmon dan hiu, bahwa untuk bisa tetap hidup, teruslah bergerak, karena Diam akan membuat kita cepat mati.

Teruslah Menulis, agar Pikiran dan akal kita tidak Mati….!!!

Majene, 12 September 2021