Mualdin Sinurat

Mualdin Sinurat adalah Guru Matematika di SMP Swasta Putri Cahaya Medan. Putra Batak dari pinggiran Danau Toba pulau Samosir kelahiran 1971 dan telah memi...

Selengkapnya
Navigasi Web
KEBULATAN TEKAD

KEBULATAN TEKAD

Tantangan hari ke-4

Pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) masih diterapkan pada awal semester genap ini. Kebijakan ini dilakukan sebagai salah satu strategi mengatasi penyebaran Covid 19 yang masih meresahkan. Disamping itu, program ini diharapkan mampu mengatasi terjadinya learning loss. Dalam pelaksanaannya, PTMT harus tetap menerapkan prokes yang ketat.

Adanya pembatasan dalam pembelajaran tatap muka di kelas, memaksa para guru harus menerapkan model pembelajaran hybrid learning. Dimana proses pembelajaran dilakukan dengan dua moda yaitu pembelajaran dengan tatap muka di kelas dan sekaligus pembelajaran daring untuk peserta didik yang di rumah. Pembelajaran itu harus sekaligus dan serentak dengan materi yang sama.

Hari ini merupakan pertemuan perdana di kelas saya. Model pembelajaran hybrid pun saya terapkan. Namun saya belum menyajikan materi pembelajaran bagi mereka.

Seperti biasa setiap awal semester, saya mengawali dengan membangun motivasi belajar peserta didik. Motivasi itu sendiri bisa tumbuh dalam diri seseorang dari dua faktor yaitu motivasi yang muncul dari diri sendiri (motivasi intrinsik) dan Motivasi dari luar diri (motivasi ekstrinsik).

Lepper dan Hodell (1989) menyatakan ada empat sumber motivasi intrinsik yaitu: tantangan, keingintahuan, kontrol, dan fantasi. Sementara motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang dilakukan karena alasan ekternal yaitu untuk mendapatkan tujuan tertentu sepeti nilai, saran atau pujian, prestasi untuk menyenangkan orang tua, ataupun menghindari sanksi dari guru.

Apabila motivasi ekstrinsik terbangun dan akhirnya menjadi motivasi intrinsik, maka terbentuklah KEBULATAN TEKAD (self-determination). Devi dan kolega dalam Schunk (2012) mendalilkan bahwa motivasi intrinsik merupakan kebutuhan yang melekat dalam diri manusia sejak lahir sehingga tidak bisa dibedakan pada kompetensi dan kebulatan tekad. Kebulatan tekad itu sendiri menekankan internalisasi nilai sosial.

Dalam proses pembelajaran, saat kompetensi berkembang, dan siswa yakin merasakan lebih berkompeten, mereka pun akan semakin memiliki kontrol dan kebulatan tekad melalui pembelajaran.

Uraian di atas menjadi alasan utama bagi saya untuk terlebih dahulu membangkitkan motivasi intrinsik dan ekstrinsik para peserta didik sebelum membahas berbagai materi pelajaran. Langkah yang saya lakukan dalam membangun motivasi ini adalah evaluasi pencapaian/keberhasilan sebelumnya dan menentukan target yang harus dicapai berikutnya. Dengan demikian kebulatan tekad yang terbangun akan menjadi kontrol dalam melaksanakan aktivitas mereka untuk mencapai target yang sudah ditentukan dari awal.

Dalam proses yang terjadi hari ini, terlihat para peserta didik mampu menentukan suatu target individu serta target kelas secara konkret.

Semoga dengan kebulatan tekad, target yang sudah disepakati bisa memicu semangat untuk meraih prestasi.

Horas, salam literasi!

Gubuk inspirasi, 040122.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantab

05 Jan
Balas

Terimakasih Pak.

05 Jan



search

New Post