LANGKAHKU ADALAH PILIHANKU
Suatu pembelajaran hidup saya dapatkan lewat aksi seorang bocah berusia sekitar satu tahun. Felix, begitu nama panggilannya yang disematkan kedua orang tua bocah itu. Dia adalah cucu kedua saya.
Sore di hari Minggu itu, saya bersama keluarga membawanya menikmati suasana Taman Garista yang tidak jauh dari tempat hunian kami. Disamping biaya yang tak perlu dibayar mahal, lokasi ini layak buat anak-anak untuk bermain.
Ketika anak lelaki dari putra bungsu saya ini diajak jalan ditanah berumput, dia pun melepaskan genggaman tangan saya. Dengan langkah yang masih belum kokoh, dia berusaha terus melangkah mengejar saya yang sudah mendahuluinya. Rasa percaya diri yang tinggi membuat ayunan langkahnya tak berhenti. Rasa cemas oppung boru, namboru, dan bapa tuanya, mereka tunjukkan lewat teriakan yang menyuruh saya berhenti dan menyambutnya. Setelah berkeliling dengan lintasan hampir membentuk lingkaran besar, saya pun menyambutnya. Senyum lega terlihat di wajah Felix yang saya balas dengan peluk dan cium sambil menggendongnya.
Malam ini, setelah selesai mengikuti webinar, saya mebuka kembali kumpulan foto hasil jepretan HP putri saya. Saya berhenti pada foto Felix yang sedang berjalan di tanah berumput itu. Sejenak saya merenung, dan berefleksi bagaimana aksi Felix bocah kecil yang tidak mau menyerah agar sampai ke pelukan saya.
Untuk bisa mencapai tujuan, tentu harus terus melangkah dengan pasti. Rasa percaya diri dalam melangkah menjadi salah satu faktor penentu sampainya ke tujuan. Langkah itu adalah pilihan. Jika ingin berhasil menggapai tujuan, maka pilihannya mesti terus melangkah. Tidak boleh berhenti di tengah perjalanan. Sekalipun harus berjuang melawan kelelahan, menguras tenaga dan pikiran, bahkan mengorbankan materi.
Langkahku adalah pilihanku. Ketika ingin melangkah menggapai impian, maka harus mengambil keputusan untuk melangkah. Saat ini saya telah memutuskan untuk melanjutkan langkah berkarya dengan suasana dan tempat yang baru. Maka, langkah yang telah saya ayunkan adalah pilihan yang harus saya perjuangkan. Bagaimana cara menempuh lintasan yang masih panjang itu? Butuh strategi, niat, dan penyesuaian diri untuk menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh. Yang tak boleh terlupakan adalah berpasrah pada penyelenggaraan Ilahi. Ora et labora. Semoga......!
Horas, salam Imago Dei!
Beranda inspirasi, 22072024.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Idenya dalam tulisan ini sangat bagus pak mualdim. Mantap pak. Salam dari Sidrap provinsi Sulawesi Selatan
Terima kasih Pak. Salam literasi. Semoga kelak bisa bertemu ya Pak.