Mualdin Sinurat

Mualdin Sinurat adalah Guru Matematika di SMP Swasta Putri Cahaya Medan. Putra Batak dari pinggiran Danau Toba pulau Samosir kelahiran 1971 dan telah memi...

Selengkapnya
Navigasi Web
NILAI HONESTY DI ERA 4.0  (Tantangan ke 147)

NILAI HONESTY DI ERA 4.0 (Tantangan ke 147)

Honesty artinya ketulusan hati, keiklasan atau kejujuran. Honesty merupakan sebuah nilai yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang. Ketulusan, keiklasan dan kejujuran sangat dibutuhkan dalam pengembangan diri seseorang. Terutama dalam setiap melakukan interaksi dengan orang lain.

Perkembangan teknologi yang begitu pesat dan canggih, mempengaruhi pertumbuhan nilai honesty seseorang. Teknologi yang digunakan seperti mesin pintar berupa hand phone atau gadget sering memberi ruang untuk berlaku tidak jujur. Sehingga nilai honesty dalam diri seseorang itu semakin tergerus dan menipis.

Contohnya: Seseorang yang telat akan janjinya untuk menghadiri suatu pertemuan. Saat di telepon melalui hand phonenya, dia berkata: “O ya sabar ya. Saya sedang dalam perjalanan. Ini lagi terjebak macet.” Padahal, dia masih baru bersiap-siap mau berangkat.

Contoh lain, yang pernah saya alami. Seorang siswa menyuruh seseorang untuk menelepon ke sekolah dan meminta ijin bahwa anak tersebut tidak bisa masuk karena sakit. Padahal si anak itu sedang asyik bermain game online di suatu warung iinternet. Si penelopn mengaku sebagai orang tuanya. Lalu guru BK yang menerima pesan telepon tersebut percaya saja. Sang guru pun memberikan memo pemberitahuan tidak hadir karena sakit kepada sekretaris kelas tempat saya mengajar. Dalam hati saya berkata, ini sepertinya tidak benar. Karena sudah dua kali pertemuan si anak tersebut tidak masuk pada saat jam mengajar saya.

Keesokan harinya, saya mencari si anak tersebut dan membawanya ke kantor saya. Kemudian dengan strategi khusus saya interogasi si anak dengan meminta tugas yang seharusnya dikumpulkan pada saa dia tidak masuk. Akhirnya si anak mengaku bahwa dia bukan sakit tapi bolos dan bermain di warung internet bersama temannya dari sekolah lain.

Nah, pengalaman lain pada masa covid-19 ini. Sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh. Ketika mulai pembelajaran, sang guru wali kelas mengambil absen kehadiran. Kebetulan menggunakan aplikasi WA. Beberapa hari berjalan, ternyata yang mengisi absen tersebut bukan si anak yang bersangkutan. Melainkan saudaranya bahkan kadang orang tuanya. Karena rupanya si anak itu suka telat bangun pagi. Hal itu terungkap ketika guru wali kelas menghubungi si anak melalui video call. Yang menjawab bukan dia. Akhirnya ketahuan si anak tersebut masih tidur. Ini lagi-lagi hilangnya nilai honesty dengan penggunaan teknologi.

Demikian juga ketika melaksanakan ujian online pada masa covid-19 ini. Kejujuran seorang anak dipertaruhkan. Karena selama ujian mereka tidak bisa diawasi langsung oleh pihak sekolah. Banyak siswa yang melakukan ujian didampingi orang tua bahkan oleh guru privatenya. Dan yang paling banyak adalah ketika mengerjakan soal si anak justru menggunakan perangkat lain untuk mencari jawabannya di internet. Ini juga salah satu contoh tergerusnya nilai honesty dengan pemanfaatan teknologi. Dan tentu masih banyak contoh lain.

Ditengah semakin merosotnya nilai kejujuran dewasa ini, nilai honesty menjadi semakin penting dan mendesak untuk selalu ditanamkan dalam hati setiap orang. Oleh karena itu, honesty menjadi sebuah nilai yang harus selalu diperhatikan bagi para generasi muda saat ini. Baik oleh para orang tua maupun pihak sekolah. Untuk membangun dan mengembangkan nilai honesty ini maka sekolah dapat membuat kegiatan seperti menyediakan kantin kejujuran, mengadakan aksi kepedulian dengan menyumbang secara ikhlas khususnya di masa pandemi ini. Memberikan penugasan secara mandiri dengan meminta pertanggungjawaban secara jujur. Melakukan refleksi diri sebelum dan sesudah proses belajar mengajar dengan materi kejujuran, buat slogan di sekitar sekolah tentang kejujuran misalnya: “BERANI JUJUR, HEBAT!” dan lain-lain. Mari kita bangun kejujuran bagi generasi muda kita demi masa depan bangsa ini.

Horas, salam literasi! 090620

#TantanganGurusiana

#MediaGuru

#DiRumahAja

#Honesty

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jujur, akhlak yang terpuji. sukses ya pak

10 Jun
Balas

Benar Bu. Terimakasih, sukses juga buat ibu.

10 Jun

Semoga kita masih punya kejujuran ya pak...Terimakasih telah berkunjung ke sriyonospd.gurusiana.id

10 Jun
Balas

Amin Pak. Terimaksih juga.

10 Jun

Jujur itu mata uang yang sangat muahhaaaal. Hehehe

10 Jun
Balas

betullllll Bu Guru. Terimakasih ya.

10 Jun

tulisan inspiratif. semoga makin sukses pak. Amin

10 Jun
Balas

Amin, terimaksih Pak.

10 Jun

sama-sama pak

10 Jun

BERANI JUJUR, HEBAT. Mantap, Pak. Semoga sukses selalu.

10 Jun
Balas

Terimakasih Bu. Salam literasi!

10 Jun

Terima kasih pencerahannya pak. Membangun karakter bangsa dimulai dari pendidikan keluarga, masyarakat dan lingkungan.

10 Jun
Balas

Sama-sama Bu. Salam literasi.

10 Jun



search

New Post