Implementasi Kurikulum Merdeka memberi ruang bagi penyelenggara pendidikan untuk mengembangkan kreatifitas dalam peningkatan kwalitas. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para penyelenggara pendidikan khususnya Yayasan-yayasan pendidikan untuk terus berbenah menginovasi dan menciptakan terobosan baru demi keberlangsungan unit pendidikan yang dikelolanya. Salah satu adalah mengembangkan kurikulum karakter yang bercirikan nilai-nilai atau core value di yayasan tersebut.

Itulah yang dilakukan Yayasan Seri Amal menyikapi perkembangan zaman saat ini yang memberi dampak terjadinya pergeseran nilai-nilai karakter para genarasi bangsa. Jika pemerintah gencar menerapkan Profil Pelajar Pancasila, Yayasan Seri Amal menerapkannya dengan mengitegrasikan core value prolife, empowering, compassion, honesty, dan trust yang harus dihidupi seluruh warga sekolah (siswa, guru/pegawai, dan warga sekitar). Internalisasi nilai-nilai ini dikembangkan lewat pengembangan kurikulum karakter IMAGO DEI.

Setelah melewati tahap penyusunan naskah akademik, kini tim pengembang kurikulum terus berkarya menyusun dokumen kurikulumnya melalui workshop yang diasisteni dua narasumber handal yaitu Mas Heri dan Masa Hendy. Buah karya yang dihasilkan saat ini kembali dikupas sebagai salah satu proses penguatan dan peneguhan hasil untuk memastikan hasil kerja itu sesuai dengan konsep dan tujuan yang diharapkan. Proses mengulas hasil kerja penting dilakukan sebelum melanjutkan ke tahap pengembangan berikutnya mengikuti desain pengembangan yang ditentukan. Begitu pesan kedua narasumber menegaskan tujuan dari pertemuan Telaah Hasil Kerja Workshop I hari ini.

Dari hasil telaah yang dilakukan atas hasil kerja, semua tim kembali bekerja menyempurnakan karya yang telah disusun. Selanjutnya dimasa berikutnya akan dilakukan workshop II secara offline untuk melanjutkan pengembangan materi berikutnya.

Semoga sukses, tim pengembang kurikulum Imago Dei YSA.

Horas, salam literasi dan salam Imago Dei.

Beranda Inspirasi, 230324.