Muamar Sidik

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Selamat kembali sepi

Selamat kembali sepi

Selamat kembali sepi

Hai kawan, apa kau masih percaya dengan kejujuran ?

Rasa ini butuh pengakuan dan kejelasan

Tentang

Menikmati segelas ketiadaan

Dari biji kepergian terpahit

Diaduk dari air mata kesedihan

Dan manisnya kenangan

Meruntun nestapa tanpa pilihan

 

Sejak kau buat aku buta dengan kepergianmu

Kopi ini terasa lebih pahit

Meski ku seduh dengan kesabaran dan keikhlasan

Namun perih ini makin terasa menghujam

 

Masihkah tersisa sejumput harap

Setelah ruang-ruang hati  dijejali tenunan luka tanpa terjahit rapi

Dimana jasad rasa berkali reinkarnasi

 

Biarlah gelap ini menjadi pekat

Seperti adukan kopi yang pernah kau buat

Meski semua telah menjelma dalam uap sesak

Menyelinap diujung luka yang menyayat

 

Dan selamat kembali sepi, kawan...

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Subhanallah, puisi yang apik. Salam literasi dari Medan. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.

29 Sep
Balas

Terima kasih kak,... Salam literasi jua dari cikarang bekasi. Aamiin

30 Sep



search

New Post