Selamat kembali sepi
Selamat kembali sepi
Hai kawan, apa kau masih percaya dengan kejujuran ?
Rasa ini butuh pengakuan dan kejelasan
Tentang
Menikmati segelas ketiadaan
Dari biji kepergian terpahit
Diaduk dari air mata kesedihan
Dan manisnya kenangan
Meruntun nestapa tanpa pilihan
Sejak kau buat aku buta dengan kepergianmu
Kopi ini terasa lebih pahit
Meski ku seduh dengan kesabaran dan keikhlasan
Namun perih ini makin terasa menghujam
Masihkah tersisa sejumput harap
Setelah ruang-ruang hati dijejali tenunan luka tanpa terjahit rapi
Dimana jasad rasa berkali reinkarnasi
Biarlah gelap ini menjadi pekat
Seperti adukan kopi yang pernah kau buat
Meski semua telah menjelma dalam uap sesak
Menyelinap diujung luka yang menyayat
Dan selamat kembali sepi, kawan...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Subhanallah, puisi yang apik. Salam literasi dari Medan. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.
Terima kasih kak,... Salam literasi jua dari cikarang bekasi. Aamiin