Mu'arofah Hasan

Seorang guru Madrasah di Jombang yang pernah belajar di UNESA. Menyukai dunia sastra dan masih ingin terus belajar melalui apapun yang ada di sekitarnya....

Selengkapnya
Navigasi Web
Ambyar
Gambar hanya pemanis

Ambyar

Malam ini aku tak bisa tidur. Sekeras apapun aku berusaha memejamkan mata, ada yang menghalangiku untuk tertidur pulas. Tantangan menulis ada yang belum terselesaikan. Yaaa…..Tugas membuat 5 cerita Pentigraf yang dishare di grup MGMP terus menghantui pikiranku. Memang aku tipe orang yang ga bisa menunda pekerjaan. Aku harus bisa. Aku harus mampu mengerjakan tantangan ini sebelum deadline memanggil-manggil. Dalam WA grup tertulis paling lambat 10 Desember 2020. Mau ga mau aku harus membuka kembali lembaran-lembaran memori yang tumpang tindih dalam benakku. Aku berusaha mengais kepingan kenangan yang bertahun-tahun tenggelam di dasar ingatan.

Kuingat satu persatu kenangan masa lalu yang terekam dalam benakku. Masa indah saat kuliah, masa masa menyenangkan saat seragam putih abu abu di SMAGA, masa masa bertemu dengan suami…masa masa dilema menentukan pilihan masa depan, dan kenangan lainnya. Tiba-tiba aku berhenti pada sebuah kenangan yang terlampau naif untuk kusangkal. Ada sebuah wajah berkelebat dalam pikiran. Ya…dia yang kini telah memiliki putra yang wajahnya persis dirinya. Tidak ganteng, malah wajahnya jauh di bawah standart. Namun entahlah kenapa dulu aku menjalani hari indah dengannya. Ah…pesonanya memang luar biasa. Mata indahnya. Sampai kinipun aku tak pernah bisa melupakannya.

Imajinasiku berkeliaran memungut setiap episode indah bersamanya. Kutulis cerita tentangnya dengan bumbu imajinasi. Kuhadirkan sosok putranya yang merupakan sosok junior jelmaannya. Kuramu kalimat demi kalimat dengan menyisipkan majas dan deskripsi yang mengalir lincah dipikiran. Aku juga berusaha menghadirkan twist pada akhir cerita. Setelah kurasa cukup ,kukirimkan pentigrafku, sang maestro Pentigraf di grup MGMP kami. Alhamdulillah, aku berhasil mengirimkan 2 naskah, nyicil dulu pikirku. Pada saat malam menjelang tidur, kulihat ada chat WA masuk. Alhamdulillah…ada respon dari beliau. Saat kubuka isi chatnya….seketika semangat di dada yang sejak kemarin menggelora tiba tiba padam seketika. Padam bak tersapu gelombang gletsyer kutub utara. “Orisinilkah….?” Dua pentigrafku sedang diuji keabsahannya. Ambyar Gaesss…

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Perlu membeli hologram asli untuk hasil pentigraf ya bunda

29 Nov
Balas

Hehehehe...

29 Nov

Padahal mikir ide ceritanya 7 hari 7 malam. Masih ditanyakan keabsahannya. Izin follow ya, Bu. Salam kenal dan salam sukses.

29 Nov
Balas

Terima kasih. Salam kenal dan sukses balik. Nggih...

29 Nov



search

New Post