Senja Kopi dan Secangkir Kenangan
Senja ini tiba-tiba membeku
Mengeras laksana batu bara di dasar bumi
Meninggalkan kelam dalam balutan semburat jingga
Kuhirup dalam semerbak kopimu yang tiba-tiba dingin
Menyisakan aroma luka yang kembali menganga
Entah karna apa
Semua seakan penuh tanya
Adakah kau punya jawabnya Re...
Kutatap senja dari sudut rumahNya
Masih senja yang sama
Namun dengan semerbak yang berbeda
Kubasahi wajahku dengan segarnya air wudhu
Berharap dengan sujudku
Kumampu sibak kebekuan yang menggelayuti senja ini
Kumampu temukan jawab meski tanpa kata darimu
Kumampu menatap senja meski tanpamu
Tanpa dirimu Re.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar