Muaziza

Seseorang yang ingin belajar dan terus belajar. Bekerja sebagai guru di SMAN 1 Tebas, kabupaten Sambas, provinsi Kalimantan Barat ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Suara Hati Seorang Musafir

Suara Hati Seorang Musafir

Di malam yang sunyi ini. Aku merasa, betapa kehidupan ini penuh misteri yang sulit untuk diungkapkan. Sudah jauh aku mencari dan menempuh kehidupan ini, namun tak pernah kutemukan arti kehidupan ini kecuali sebuah perjuangan.

Ya Allah…, ya Robbi. Betapa aku ingin menjadi hamba-Mu yang suci. Namun kesucian itu kadang tertutup dan terabaikan oleh bayangan hitam yang berada di kisi-kisi relung hatiku. Kutanya pada diriku, angin, rumput, pepohonan, langit, dan rembulan. Namun semuanya menbisu. Semuanya tidak mampu menjawab apa yang berkecamuk dalam diriku ini. Mengapa diriku terjerumus ke dalam kegelapan? Sedangkan aku tahu, di dalam hati yang paling dalam, aku ingin keluar dari kegelapan itu. Menempuh jalan terang yang berselimutkan ketenangan dan ketenangan.

Mengapa dunia semakin panas? Sedangkan kepanasan itu membuat manusia lupa diri. Ke mana nyanyian alam yang syahdu? Sedangkan aku merindukannya. Oh…, tiada yang dapat kulakukan selain menjerit di relung hati yang paling dalam. Tak seorangpun mendengarnya.

Tiada kata dan irama yang mengusikku di malam ini. Aku sendiri di malam ini. Hanya bertemankan suara jangkrik, desahan angin dan lambaian dedaunan yang sesekali disapa angin malam. Namun aku merasa adanya ketenangan dan kedamaian dalam dekapan alam yang lugu dan syahdu. Aku sadar, ternyata alam lebih patuh dan taat pada Sang Penciptanya. Mereka bergerak sesuai dengan fitrah dan garis yang telah di tentukan. Sedangkan aku? Oh…,betapa aku lebih hina dan kotor. Penuh debu dan kenistaan.

Ya Allah…, tiada kata yang sesuai untukku kecuali sampah. Aku tak mampu membuat-Mu tersenyum. Setiap langkah dan kata-kataku sering mengandung dosa. Ya Allah…,betapa menjijikkannya dan kotornya aku. Sehingga aku malu untuk menghadap-Mu.

Ya Allah…, masih adakah rasa kasihan-Mu terhadap insan yang lemah dan tak berdaya ini? Ya Allah…, tiada kata lagi yang terasa indah kecuali Asma-Mu. Ya Allah…, walaupun aku hina, namun satu pintaku, janganlah Engkau tutup pintu hati ini. Berikanlah seberkas sinar dan setitik cinta kasih-Mu pada jiwa yang tandus dan gersang ini. Agar kutemukan arti hidup ini.

Ya Allah…, tiada kata-kata lagi yang dapat kuucapkan kecuali butiran-butiran bening yang bergulir di pipiku. Semoga Engkau ya Allah, memandang hamba-Mu ini dengan penuh kasih sayang yang tiada putus.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya AllahSemoga bulir air matanya menjadi bagian dari Pandangan Allah Maha Pengasih kepada sang musafir uga kita semua tetap istiqomah dlam kebiakan !Salam Literasi !

05 Jul
Balas

Aamiin.... Salam literasi

05 Jul

Allahumma Aamiin... Mewakili rasa.. .

05 Jul
Balas

Suara hati... Aamiin. Semoga Allah SWT mengabulkan doa kita.

06 Jul
Balas

MasyaAlloh bunda...

05 Jul
Balas

Terima kasih bunda. Semoga kita selalu istiqomah dalam kebaikan.

05 Jul

Mantul bunda Muaziza

05 Jul
Balas



search

New Post