Much Nur Arifien

Much Nur Arifien, SE adalah guru mata pelajaran IPS di MTs Muhammadiyah yang beralamat di Desa Tempuran, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, I...

Selengkapnya
Navigasi Web

Suamiku, Apa Salahku? (86)

Suamiku, Apa Salahku? (86)

TaGur ke-86, 15 Juli 2020.

Lima tahun sudah, Melina tak pernah bertemu buah hatinya. Sang suami, Roni, tega meninggalkan dirinya ketika mengandung 9 bulan. Setelah melahirkan, dia terpaksa menjadi TKI di Singapura, demi masa depan buah hatinya. Beberapa minggu lagi kontraknya habis. Dia akan segera kembali ke Indonesia. Bahagia meliputi hatinya. Tapi ingatan akan suaminya, membuat dirinya kembali terluka. Marah, benci, berkecamuk menjadi api di dadanya.

Melina memang tidak bercerai, karena sang suami juga tidak diketahui di mana rimbanya. Yang jelas, keluarganya dari awal memang tidak pernah setuju akan pernikahannya. Sang suami yang sederhana dan bekerja serabutan, tak dapat meluluhkan hati sang mertua. Buah hati yang ditinggal Melina, terpaksa diasuh oleh kakek dan neneknya. Tumbuh menjadi gadis kecil yang imut, cantik, dan lucu, menjadikan Sania, nama buah hati Melina menjadi cucu kesayangan di keluarganya.

Tanggal 12 Desember, Melina tiba di bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Matanya berkaca-kaca, ingin segera memeluk Sania. Di pintu kedatangan, kakinya diam terpaku, melihat Sania tidur pulas dipelukan orang yang paling dibencinya selama ini, Roni. Tubuhnya lemas dan terhuyung. Sebelum sempat terjatuh, rangkulan ibu menyambutnya. Dipeluknya Melina erat-erat, kemudian diusap air matanya. "Anakku," sang ibu kemudian menceritakan rahasia yang dipendam selama ini diiringi tangisan. Dia meminta maaf, bahwa sebenarnya dialah yang menyebabkan semua ini. Dulu dia mengancam, jika masih ingin melihat Melina dan buah hatinya, maka Roni harus meninggalkan rumah. Ibunya sangat menyesal dan menyadari, bahwa Roni adalah menantu yang sangat baik dan sangat menyayangi keluarganya. Belum usai air mata bercucuran, tiba-tiba kaki Melina ada yang memeluk erat. Melina segera menundukkan kepalanya, Sania tersenyum dan memanggil "Ibuuuu." Roni tak kuasa menahan air matanya, melihat yang dicinta, bertemu dengan buah cinta mereka.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cakep.

16 Jul
Balas

Trenyuh

16 Jul

Pertemuan yang indah

16 Jul
Balas

Haru Biru

16 Jul

Haru Biru

16 Jul

Ikut trenyuh, keren Pak

15 Jul
Balas

Trims kak

15 Jul

Trims kak

15 Jul

Nangis saya pak. Hiks. Baper

16 Jul
Balas

Makasih kakak

16 Jul

Ya Allah, kasihan amat kisahnya. Emosinya dapat pak. Ciamik pokoknya.

16 Jul
Balas

Makasih kak

16 Jul



search

New Post