MUDHOFAR, S. Pd.

Ubahlah Hidup ini dengan membaca dan menulis. torehkan keinginanmu dalam menggapai tujuan...

Selengkapnya
Navigasi Web
KENAPA PRIA HARUS KERJA KERAS

KENAPA PRIA HARUS KERJA KERAS

Hidup adalah merupakan suatu proses untuk mencapai sesuatu apa yang diinginkan oleh makhluk hidup, tentu tidak terkecuali dengan manusia yang dikatakan sebagai makhluk Allah yang paling sempurna. Manusia dalam mencapai tujuan hidupnya diperoleh dengan berbagai macam cara, ada yang diperoleh dengan berusaha, dengan berdo’a memohon kepada yang Maha Kuasa ada yang mungkin kepingin mencapainya dengan cara jalan pintas, ada yang memakai bantuan dukun, cari orang pintar, datang ke peramal dan lain sebagainya. Sehingga ada yang memberikan perpsepsi bahwa manusia itu ada yang baik dan ada yang tidak baik tinggal kita memandangnya dari sudut mana. Disamping itu juga dalam mencapai kehidupannya manusia berusaha semaksimal mungkin dalam meraih dan memenuhi segala kebutuhan hidupnya, diantaranya mereka harus bekerja sebagai pejabat, bekerja sebagai orang kantoran, bekerja sebagai petani, menjadi seorang dokter, menjadi seorang ulama, menjadi seorang pegawai, guru dan sebagainya. Pada dasarnya semua pekerjaan, semua profesi yang dilakukan oleh manusia adalah sebagai sarana memenuhi kehidupannya.

Terus siapa yang paling berperan dalam memenuhi kebutuhan hidup seseorang itu? Tentu jawabannya adalah dirinya sendiri kalau dalam sebuah keluarga tentu yang paling berperan adalah seorang kepala rumah tangga dalam hal ini adalah sang ayah atau seorang pria. Seorang pria pada akhirnya dia akan menikah dengan seorang gadis yang diidam idamkannya sebagai pendamping hidupnya, untuk dijadikan teman curhat, teman bercerita baik suka maupun duka. Setelah mereka menikah sadar atau tidak sadar mereka berusaha untuk mensejahterakan keluarga mereka agar kehidupan mereka bahagia sejahtera, rukun damai sepanjang hayatnya. Tanggung jawab yang paling besar dalam keluarga adalah seorang pria, maka senang atau tidak senang seorang pria harus dan wajib bekerja keras untuk memenuhi semua itu, jangan berputus asa, jangan berkeluh kesah dan jangan selalu berontak terhadapa apa yang sudah dihadapi dalam permasalahan itu. Memang Allah memerintahkan kepada makhluknya untuk berdoa dan berusaha, tetapi bilaman doa dan usaha itu tanpa disertai dengan tindakan atau perbuatan apakah itu semua akan langsung diberikan oleh Allah?, tidak. Tentu Allah akan melihat sebesar apa usaha orang itu dan bagaimana caranya dia berusaha, serius dalam berusaha atau tidak. Sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kalau kaum tersebut tidak mau berusaha untuk merubahnya sendiri. Hal tersebut berlaku untuk diri kita sendiri, Allah tidak akan merubah nasib seseorang apabila orang tersebut tidak mau berusaha untuk merubahnya sendiri, ini udah jelas bahwa petunjuk Allah benar benar nyata adanya.

Nah, didalam rumah tangga yang paling beraperan adalah seorang pria, seorang prialah yang harus bekerja keras untuk merubah hidup keluarganya dari yang belum sejahtera menjadi sejahtera, dari yang belum bahagia menjadi, yang belum senang menjadi senang, dari keimanan yang kurang menjadi beriman yang meningkat. Dan semuanya itu tidak akan bisa dicapai oleh seorang pria apabila mereka tidak mau bekerja keras. Kerja keras itulah yang menjadi patoan agar kita bisa menjadi sukses, siapapun orangnya dari golongan manapun apabila mau berusaha kerja keras akan menjadi jaya dan bahagia. Tetapi ingat, kejayaan dan kebahagiaan itu lagi lagi datangnya dari Allah, kalau Allah tidak menghendaki maka itu semua juga tidak akan terjadi. Maka orang yang tau semua itu selalu meningkatkan keimanan kepada Allah. Didalam bekerja keras dalam mencapai tujuannya seorang pria harus betul betul komitmen terhadapa apa akan ia capai, sebab komitmen, disiplin tinggi, kontinu adalah modal utama seorang pria untuk bisa terus bekerja keras. Terus disini apakah memang yang harus bekerja terus menerus itu seorang pria?. Tentu tidak, sebaliknya dikala sang suami sedang bekerja keras untuk memenuhi keluarganya seorang istri juga punya peran yang besar juga yaitu mendoakan suaminya agar kerja keras dari suaminya itu membuah hasil, bisa memenuhi kebutuhan istrinya, bisa memenuhi kebutuhan anak-anaknya mulai dari sekolahnya, member uang saku, memberi uang jajan, membeli pakaian. Tetapi juga ada zaman sekarang ini seorang istri ikut bekerja membantu suaminya, apakah diperbolehkan? Boleh asalkan itu hanya sekedar mambantu saja. Tetapi kalau seorang istri dijadikan sebagai tulang punggung dalam kehidupan rumah tangga nah, ini yang ndak boleh, apapun alasannya tetap ndak boleh. Perempuan masa kini tidak hanya mengurus rumah tangga saja. Emansipasi wanita bisa juga memberikan efek positif bisa juga negatif tinggal persfektif kita. Kemudian persamaan gender yang selama ini digembar gemborkan memang melahirkan ribuan wanita karier tetapi tetap apapun alasannya dia tetap pada kodratnya. Setinggi apapun jabatan seorang wanita tetap dia adalah pengurus rumah tangga, tetap melayani suaminya, melayani dan mendidik anak-anaknya. Tetap disini yang paling bertanggung dalam segala hal adalah seorang pria.

Serendah apapun pekerjaan seorang pria, didalam keluarga dia adalah kepala keluarga yang harus menjunjung tinggi kaidah kaidah yang berlaku dalam keluarga itu. Dia yang akan bertanggung jawab didalam keluarga tersebut, dia yang harus mampu mengayomi dan melindungi keluaganya dan anak-anaknya. Kalau kita menengok apa yang di firmankan oleh Allah, “masing masing kamu adalah seorang pengembala dan masing masing kamu akan ditanya tentang apa yang kamu gembalakan”. Disini dapat kita ambil sesuatu yang bermanfaat apa yang kita lakukan di dunia diakherat nanti akan kita pertanggung jawabkan. Kalau seorang pria adalah pemimpin keluarga maka kelak di akherat akan diminta pertanggung jawabannya. Demikianlah beratnya tanggung jawab seorang pria, selain kerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dia harus kerja keras melindungi, mengayomi, dan mensejahterakan keluarganya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Benar sekali pak, sesuai an nisa 34, lelaki berfungsi sbg lelaki. Barakallah

23 Oct
Balas

Semoga para lelaki tau akan fungsinya Bu...dg membaca tulisan saya ini

24 Oct

Referensi yang oke pak..tks

23 Oct
Balas



search

New Post