Mufarida Purnamaningsih

Wanita Biasa yang selalu mengharap RidhoNya ALUMNI UNNES.......

Selengkapnya
Navigasi Web
HIDUP ADALAH BELAJAR

HIDUP ADALAH BELAJAR

Hidup adalah belajar,.…memaknainya sungguh sangat mendalam. Belajar bukan hanya bertujuan menambah pengetahuan, melainkan mentransformasi kehidupan seseorang. Belajar yang hanya bertujuan menambah pengetahuan hanya akan “melelahkan jiwa dan raga” . Hidup penuh dengan pelajaran, pelajaran yang penuh hikmat untuk dimaknai menuju kehidupan yang lebih baik.

Hidup ini adalah nikmat, maka syukurilah. Belajar bersyukur meski tak cukup, meski kekurangan, yang pasti kita harus bersyukur, sebab syukur itu adalah sebuah ukuran yang akan menakar iman dan ketaqwaan kita kepada Allah. Hidup memang harus di syukuri meski tak cukup, karena selamanya akan terasa tidak cukup. Syukur tidak sekedar mengucap Alhamdulillah, tetapi syukur yang benar-benar syukur ketika kita menempatkan nikmat itu pada kehendak Sang Pemberi nikmat.

Belajar ikhlas meski tak rela,…….Kita berharap semoga tutur kita ikhlas, perbuatan kita ikhlas dan bahkan kemalangan yang di timpa oleh Allah, kita pun ikhlas untuk menerimanya. Syukur kita kepada Allah akan berbanding lurus dengan tingkat keikhlasan kita kepada Allah. Belajar taat, meski terasa berat. Memang jalan kebaikan selalu ada rintangannya, jalan keburukan selalu indah dan mulus jalannya. Perlu kita catat, bahwa jangan sampai kita taat kepada makhluk yang menyebabkan maksiat kepada khaliq, bahkan dalam Agama diajarkan bahwa seorang anak diperintahkan untuk tidak taat kepada orang tua yang mengajak kepada kekufuran.

Dari air kita belajar ketenangan, dari batu kita belajar ketegaran, dari tanah kita belajar kehidupan, dari kupu-kupu kita belajar merubah diri dan dari padi kita belajar hidup rendah hati. Semua pembelajaran dan perubahan dalam diri kita memang perlu proses dan perlu waktu. Belajar memang butuh motivasi, butuh kesabaran, butuh air mata, ketegasan dan butuh mengalah. Tak ada kata terlambat untuk belajar. Dimana ada kemauan disitu ada jalan ,belajar untuk hidup menjadikan hidup menjadi lebih hidup.

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,(QS. 2:155). Allah akan menguji kaum muslimin dengan berbagai ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan (bahan makanan). Dengan ujian ini kaum muslimin menjadi umat yang kuat mentalnya, umat yang mempunyai keyakinan yang kokoh, jiwa yang tabah, dan tahan uji.

Tuhan telah mendirikan sekolah yang dinamakan kehidupan. Kita telah berada di dalamnya. Bersedia atau tidak mengikuti kurikulum dan sistem pembelajarannya, itu terserah kita. Hidup adalah belajar. Belajar memahami meski tak sehati, belajar setia meski tergoda dan belajar percaya meski susah. Bahwa kekayaan yang sungguh mahal dalam mengarungi kehidupan ini adalah suasana hati serta kualitas keimanan.

Jangan pernah kita berfikir bahwa kemiskinan adalah suatu penderitaan dan kekayaan adalah sumber kebahagiaan. Allah itu maha adil, bisa jadi meski kita miskin dari segi harta tapi kita memiliki ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan yang tidak ternilai harganya dan mungkin orang kaya meskipun ia dilimpahi kemewahan harta benda namun senantiasa gundah, resah dan gelisah karena tidak adanya ketenangan dan kedamaian di dalam hatinya.

Hidup itu anugerah, maka terimalah. Hidup sederhana tidak berarti miskin, pelit dan menyiksa diri. Sikap ini muncul justru dari pribadi yang kaya hati, kuat mengendalikan diri dan peduli terhadap sesamanya. Orang yang biasa hidup sederhana akan lebih jernih memandang dan membaca dunia sekitar karena melihatnya dengan hati yang lebih bening, tidak terhalang aksesoris untuk memancing pujian orang.

Setiap waktu yang telah kita habiskan dalam hidup ini, tidak akan terulang kembali. Namun ada satu hal yang masih tetap bisa kita lakukan yaitu belajar dari masa lalu untuk hari esok yang lebih baik. Hidup adalah belajar tanpa ada batas umur, tanpa ada kata tua. Hidup adalah belajar sepanjang hembusan nafas. Karena hati kita seperti air laut, bergelombang, pasang surut dan sering terbawa arus. Karena itulah kita perlu belajar untuk tetap berada dijalan yang benar. Selama kita masih hidup, kita akan terus menerus mendapatkan pelajaran agar kita belajar untuk menjadi lebih baik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sip, smoga dapat melakukan Transformasi.budaya. Salam semangst.

14 Mar
Balas



search

New Post