Mufarida Purnamaningsih

Wanita Biasa yang selalu mengharap RidhoNya ALUMNI UNNES.......

Selengkapnya
Navigasi Web
JADI JANDA ITU BERAT, KAMU NGGAK KUAT  BIAR “AKU“ SAJA

JADI JANDA ITU BERAT, KAMU NGGAK KUAT BIAR “AKU“ SAJA

JADI JANDA ITU BERAT, KAMU NGGAK KUAT

BIAR “AKU“ SAJA

Tiba – tiba saja terusik dengan postingan salah satu teman di sosial media, dimana postingannya secara sekilas saja sudah sangat jelas begitu merendahkan sesama manusia. Postingan itu tentang wanita sendiri yang disebut “ JANDA”. Langsung muncul dalam benak saya seandainya saya yang dikatakan seperti itu bagaimana perasaan saya…..mungkin akan merasa sangat tersakiti….

Janda adalah seorang wanita yang sudah tidak memiliki suami lagi baik itu ditinggal mati ataupun bercerai (Departemen Pendidikan Nasional 2003). Pria maupun wanita yang telah menikah kemudian berpisah, baik disebabkan karena perceraian maupun kematian adalah berstatus sama. Yang disayangkan, budaya ketimuran memberi kesan negatif kepada janda daripada duda. Kaum janda seringkali ditempatkan sebagai wanita pada posisi yang rendah, lemah, tidak berdaya dan membutuhkan belas kasih sehingga dalam kondisi sosial budaya seringkali terdapat ketidakadilan.

Semakin maju zaman dan pendidikan tidak membuat stigma status janda membaik. Lihat saja beberapa lagu, film dan beberapa oknum yang menjelekkan/merendahkan status janda itu sendiri. Seorang janda sering diperlihatkan sebagai wanita penggoda, perempuan murahan yang tidak punya harga diri. Lebih parah dianggap sebagai penggoda suami orang . Saat seorang wanita berstatus janda, maka selentingan negatif mulai bertebaran. Di budaya kita sendiri, seorang janda akan menjadi pergunjingan luar biasa. Apalagi di daerah pedesaan, dimana kata janda masih tabu sekali di telinga mereka. Menjadi janda itu sangat rentan dari segala permasalahan dan pandangan masyarakat sehingga banyak dari mereka yang sedikit berlebihan dalam menanggapi status itu. Bahkan sangat banyak yang mengasumsikan bahwa seorang janda adalah makhluk yang paling rendah sehingga sangat sering dijadikan sebagai lawakan dan gurauan entah itu oleh anak – anak muda ataupun orang yang sudah dewasa. Tanpa pernah mereka menyadari gurauan itu sangat menyakitkan hati janda. Padahal mereka tidak pernah tahu apa yang dialami dan apa yang dirasakan wanita tersebut sebelum mendapat predikat JANDA nya.

Banyak hal yang harus dihadapi seorang wanita ketika menjadi Janda. Perubahan ekonomi, kondisi psikis, dan trauma yang dialami, bahkan tak hanya sampai disitu, ketika janda ini akan memulai hubungan yang baru pun tidak semudah dengan mereka yang masih sendiri dalam artian belum pernah menikah. Karena banyak sekali yang dipikirkan, bagi wanita yang menjadi janda karena bercerai tentunya akan sangat lebih berati – hati dalam memilih calon suami. Mengingat banyak diantara janda yang mengalami trauma oleh penyebab perceraian itu sendiri, meski ada wanita yang kawin cerai sampai beberapa kali. Rasa takut akan menemukan pasangan yang serupa dengan pasangan sebelumnya pastinya ada. Sehingga membuat janda ini akan berpikir berulang kali sebelum memulai hubungan yang baru. Selain hal itu untuk menjalin hubungan yang baru, bukanlah hal yang mudah. Banyak pertanyaan yang muncul dalam pikirannya misalnya apakah pasangan yang baru nanti benar – benar mau menerima apa adanya dirinya, apakah pasangannya yang baru tidak akan mengungkit tentang masalalunya, apakah pasangan barunya lebih baik dari pasangan sebelumnya dan banyak hal lainnya. Apalagi apabila si janda sudah punya anak, hal ini akan menjadi bahan pertimbangan bagi janda untuk mencari pengganti suaminya, karena tidak mudah menemukan orang yang benar – benar mencintai anak sambungnya layaknya anak kandung sendiri, dan apabila ternyata pasangan barunya tidak mampu dan tidak mau mencintai anaknya sepenuh hati tentunya hal ini akan menjadi beban yang sangat berat untuk si janda.

Seandainya setiap orang mampu menghormati dan menghargai janda seperti manusia yang lain, tentunya tidak akan bertambah berat beban yang harus dipikul seorang janda.

Entahlah…..sebagai seorang wanita saya merasa sangat sedih ketika sesama wanita diperlakukan tidak adil. Apalagi harus direndahkan hanya karena status yang tak lagi sama, JANDA.

Menjadi janda bukanlah sebuah hal yang diinginkan setiap wanita, maka bersikaplah bijak dalam menilai, karena janda juga manusia.

HAI PARA WANITA…JADILAH WANITA YANG KUAT..WANITA YANG TIDAK BISA DIRENDAHKAN OLEH KEADAAN SEKALIPUN. JIKA ENGKAU ADALAH JANDA, JADILAH JANDA YANG BERKUALITAS, TUNJUKKAN PRESTASIMU, TUNJUKKAN PADA SIAPAPUN YANG MERENDAHKANMU BAHKAN ENGKAU BISA JAUH LEBIH BAIK DAN BERPRESTASI DARI ORANG YANG MENJADIKANMU BAHAN GURAUAN DAN EJEKAN. JADILAH ENGKAU SOSOK YANG BISA DIJADIKAN PEGANGAN ANAK ANAKMU, BISA DIBANGGAKAN MEREKA, MESKI STATUSMU TAK LAGI SAMA…..

Menjadi wanita adalah sebuah anugerah, kita juga bisa menjadi apa yang kita inginkan. Perkuat Iman perdalam ilmu dan perluas wawasan….

Mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan hanya sekedar berbagi pikiran dalam dinginnya malam…

Wonosobo, 28 April 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hehehee....semangat... Janda atau pun bukan punya hak yang sama....selalu berusaha menjadi wanita yang berkualitas...

28 Apr
Balas

insyaaAllah... aamiin... saya sadur ya judulnya... boleh ya.... boleh ya....

28 Apr

Iyaap monggo..

29 Apr
Balas

saya kancani kaka ^^ saya juga janda, kita berdua....^^

28 Apr
Balas

saya kancani kaka ^^ saya juga janda, kita berdua....^^ but kita kuat...

28 Apr
Balas



search

New Post