SENGKUNI, BIMA , DAN DIRI KITA
Dia adalah Harya Sengkuni patih di kerajaan Hastina. Sengkuni lebih dikenal sebagai mastermind dan ahli strategi yang berada di balik sejumlah aksi licik Kurawa terhadap Pandawa. Nama Sengkuni atau Sakuni, berasal dari kata ‘saka’ (dari) dan ‘uni’ (ucapan). Jadi Sengkuni melambangkan manusia yang sifatnya senang memfitnah, menghasut dan mencelakakan orang lain atau lambang orang yang berperangai licik dan kejam. Sepanjang hidupnya sengkuni selalu berbuat licik dan tidak mempedulikan kebenaran untuk mencapai kemenangan, tidak peduli apa dan berapa yang harus dikorbankan, sungguh kejam dan biadap. Pandawa berupaya keras untuk membunuh sengkuni, meskipun dengan segala upaya yang dilakukan belum mampu menghancurkan kekuatan Sengkuni hingga akkhirnya bima mampu mengetahui kelemahan Sengkuni yakni di dalam mulutnya. Bima pun membinasakan sengkuni dengan merobek mulutnya dan membuang tubuhnya yang telah dibelah ke seluruh penjuru alam. Dan itulah akhir kisah Sengkuni yang dikalahkan dan mati ditangan Bima. Sengkuni dalam kisah Mahabarata memang berakhir, akan tetapi sengkuni sengkuni dalam dunia nyata sepertinya tidak sedikit yang muncul ada disekitar kita, bahkan mungkin dalam diri kita. Banyak orang yang bertindak menyerupai sengkuni untuk mencapai apa yang diinginkannya. Memfitnah orang lain yang menjadi lawannya, menghasut orang lain untuk membenci orang yang tidak disukainya. Semua itu dilakukan hanya untuk kepuasan pribadinya, menghancurkan orang lain tanpa pernah mempedulikan apa yang diakibatkan oleh ucapan fitnah dan hasutan itu (sungguuh teeerlaluuu) Di satu sisi, orang memfitnah sebagai jalan pintas. Di sisi lain, dikatakan bahwa orang yang memfitnah ibarat orang yang meludahi langit, akan terkena ludahnya sendiri. Di satu sisi, ada jalan yang menghalalkan segala cara. Di sisi lain, ada keselarasan alam semesta dan hukum karma. Para sengkuni tentunya lupa akan satu hal yaitu ada Bima disana yang di ibaratkan adalah kebaikan, ketulusan hati, dan kebenaran sejati… Kawaaaan….mengerikan nya jika sifat sengkuni ada dalam diri kita…mari bersama instrospeksi diri dan selalu berusaha untuk memperbaiki diri….yuuuuuuuuuuks.....
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sengkuni tokoh yang tidak disukai karena liciknya.
betul sekali buk....semoga tidak ada sengkuni dalam diri kita :)
Dunia jadi hidup Bu. Matinya dirobek anusnya Bu. Disitulah kala itu ketika bergulung agar badannya kena lengo tolo semuanya. Namun ada bagian tubuhnya dan tersisa di situ. Dan itu pengapesannya. Konon...kata dalang.... Sudah sip....salam