"Sebenarnya apa yang dia inginkan Ra ?"...,tanya Bunga kepada Rara teman yang ada disampingnya waktu itu. Bunga nampak bingung dia hanya berdiri menunggu jawaban, sementara Rara nampak sedang berbincang dengan cowok ganteng didepannya yang hanya tersekat meja penuh tumpukan bermacam buah. "Rara...., tolong jawab aku dong !"...,lantas Rara menjawab,..."tunggu sebentar Bunga !".

Bunga masih gelisah memikirkan kegundahannya, ia nampak resah karena ketakutannya tidak mampu memenuhi entah hasrat apa waktu itu. "Gila aku ini seperti mati hati mati rasa,...bingung harus berbuat apa"...gumamnya dalam hati. Selang beberapa saat Rara pun mulai memperhatikan Bunga,..."sudah bingungnya ?,...ayoo jangan diam saja !"...Mereka kemudian mengacak-ngacak bentangan meja panjang berkerumun aneka macam buah, satu tempat terlihat nampak di meja itu tumpukan menggunung buah yang sedang menjadi primadona, yaitu "si Durian". Mereka mengobrak-abrik tumpukan durian seperti sedang mencari mangsa,... tiba-tiba,..."ah,...sudahlah, aku lelah Ra...!", Bunga akhirnya melepas teriak lelahnya.

Duduk Bunga disekitaran tumpukan durian, sementara Rara tengah asyik dengan buruannya, sambil tersenyum nikmat bak sedang melahap durian didepannya waktu itu,...tak lama,..."hai Bunga kesinilah !,...bagaimana kamu bisa tau keinginan untuk menyenangkan hasrat itu kalau kamu tak turuti keinginanya !",...nada keras Rara menyuruh Bunga,..."lantas apa yang harus aku lakukan ?", balas Bunga,..."kesinilah aku dibisiki olehnya "....sautan Rara kembali pada Bunga, dari Bunga membalas pertanyaan sautan itu,... "emangnya dia berbisik apa ?"...Rara pun menjawab tanpa ragu demi hasrat menikmati kelezatan itu yang harumnya harus diketahui...."si durian berbisik padaku,... katanya,....CIUMLAH AKU SAYANG !"......

End.

Salam

"Lesatan Anak Panah yang Mengenai Mata Elang"...

Muhamad Dwi Harfa.