Kata Pendidikan bukan sesuatu yang asing, setiap manusia sering memperbincangkannya. Bahkan pada masa pandemi covid 19, banyak orang pusing karena Pendidikan putra-putri mereka terbengkalai. Ketika orang berpersepsi bahwa Pendidikan itu harus di sekolah tentu banyak yang pusing, sebab selama pandemi covid 19 sekolah tutup sejak bulan Maret 2020.

Apakah Pendidikan harus di sekolah? Untuk menjawab pertanyaan tersebut perlu sejenak kita mereview atau melihat Kembali apa hakekat Pendidikan itu? Menurut bacaan penulis pada Wikipedia, Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, ketrampilan dan pembiasaan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan atau pembimbingan. Selain itu Pendidikan juga bisa melalui kesadaran pribadi untuk memahami prngetahuan, melatih ketrampilan dan membiasakan kebaikan secara mandiri (otodidak). Sedangkan menurut UU Sisdiknas nonor 20 tahun 2003, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta ketrampilan yang diperlukandirinya dan masyarakat.”

Menurut Ki Hajar Dewantara, maksud Pendidikan adalah menuntut segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Sedangkan menurut H.Home Pendidikan adalah proses terus-menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasikan dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.

Dari beberapa pengertian tersebut menurut hemat penulis Pendidikan tidak harus selalu di Lembaga Pendidikan. Sekalipun sekolah ditutup karena pandemi bukan berarti proses Pendidikan berhenti. Setiap orang dewasa bertanggungjawab untuk menjalankan tugas mendidik. Dan setiap manusia berkewajiban mencari ilmu (menikmati Pendidikan). Selama ini Sebagian manusia memahami bahwa Pendidikan itu semata-mata agar kelak putra-putrinya bisa bekerja atau mendapatkan pekerjaan. Sehingga memaknai Pendidikan harus di sekolah dan sekolah favorit. Pandangan seperti itu tidak salah, tetapi perlu didiskusikan ulang.

Dalam pandangan penulis Pendidikan tidak harus selalu di sekolah. Kalau sekolah sebagai tempat Pendidikan yang efektif bisa jadi. Pendidikan juga bukan untuk mengejar profesi agar anak menjadi ini dan itu, tetapi pendidikan adalah upaya untuk mempersiapkan generasi penerus menjadi manusia yang lebih berguna bagi diri, keluarga, masyarakat dan bangsanya. Para orang tua berhentilah “menteror mental” generasi penerus dengan keinginan “semu” agar anak menjadi ini dan itu. Tugas orang dewasa memberikan pengajaran, pelatihan dan bimbingan agar generasi yang akan datang lebih baik daripada generasi saat ini. Dalam hal ini Pendidikan pertama yang terbaik adalah dari rumah masing-masing.