Selasa, 26 Januari 2019

MDT ULINNUHA

Kita baru saja melali Bulan Maulid. Bulan yang menjadi mulia karena di saat itu lahir manusia paling mulia, Kanjeng Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Agaknya demikianlah hakekat kemuliaan itu Allah gariskan. Menaburkan kemuliaan pada sekelilingnya. Dan bilaman ada seseorang atau sesuatu dinggap mulia, namun keberadaannya malah menajis-najiskan selainnya, maka itu adalah kemuliaan yang semu. Kemuliaan yang tablis. Seakan akan mulia padahal berasal dari iblis.

Pada kesempatan Bulan Maulid kemarin, para santri di Madrasah Diniyah Takmiliyah Ulin Nuha mengadakan khataman pembacaan kitab Nafhatul Ilahiyah fi Shalati 'ala Khairil Bariyyah. Sebuah kitab fenomenal yang ditulis Maula Sidi Abdullah bin Muhammad bin Shiddiq al-Ghumari as-Syadzili. Ulama Sufi dari negeri Kinanah, Mesir. Beliau hidup di masa pemerintahan Raja Jamal Abdu Nashir. Orang-orang yang hasad membuat makar berkonspirasi sehingga Sidi Abdullah dijebloskan ke dalam penjara. Maka di dalam penjara yang mencekam itu, Sidi Abdullah bin Muhammad bin Shiddiq al-Ghumari bertawassul dengan menulis sebuah kitab tentang Nabi shalawat keatas Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Masya Allah, begitu kutab tersebut selesai beliau tulis, kemudian Beliau bertawasul dengannya, memohon kepada Allah untuk dibebaskan dari jeratan fitnah jahat itu. Dengan izin Allah dan kuasaNya, Beliau terbebas dari penjara. Semua orang yang berada di balik fitnah yang keji itu satu persatu mati mengenaskan. Demikianlah akhir bagi mereka yang menabuhkan perang kepada kekasih Allah.

Allah berfirman dalah sebuah hadits kudsi,

[Siapa saja yang berani-berani menyakiti kekasihku. Maka aku menabuhkan genderang perang terhadapnya!]

Tak ayal kitab ini dipelajari dan diriwayatkan secara musalsal (turun temurun) sampai hari ini. Sebuah kitab yang tidak terlampau tebal. Hanya terdiri dari tiga bab saja. Bab pertama tentang 42 hadits yang menerangkan keutamaan bersholawat keatas nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. bab kedua tentang mubasshirot, kejadian-kejadian yang menggembirakan yang dialami oleh meraka yang mendawamkan, ajeg, kontinyu, istiqomah dalam bershalawat ketas Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Bab ketiga tentang bentul-bentuk sholawat dan salam ketas Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Dan Alhamdulillah saya telah mendapat ijazah pembacaan kitab ini dari Maulana Syeikh Yusri Rusydi al-Hasani as-Syadzili. Ulama kesohor dari Univ. Al-Azhar, Mesir.

Maka dengan rasa syukur saya becakan dan riwayatkanlah kitab ini kepada para santri di Madrasah Diniyah Takmiliyah Ulin Nuha, Cikarang Barat - Kab. Bekasi. Semoga kelak mereka dapat meriwayatkan kitab ini secara turun temurun kepada anak cucu dan murid mereka.*

Rep: Rizqi Utama