Aji Sebelum Kaji, Mengaji Sebelum Mengkaji
Dalam aqidah ahlusunnah wal jama'ah, iman itu dapat benebal & menipis, bertumbuh & layu. Yazidu wa yanqus. Bertambah dengan kebaikan, berkuang oleh karena kekejian. Karenanya dalam kebudayaan kita dikenal istilah mengaji atau ngaji. Mengaji & mengkaji adalah dua terminologi yang berbeda kendatipun bertalian.
Mengaji berasal dari kata aji yang artinya martabat & kemuliaan diri. Mengkaji berasal dari kata kaji yang artinya meneliti & menelaah. Maka, mengaji adalah tentang usaha kita menjadi makin ikhlas, qona'ah, sabar & tawakkal. Sedangkan mengkaji adalah tentang usaha kita menjadi lebih cermat, teliti, cerdas 7 berkompeten.
Lantas, mana yang lebih penting aji atau kaji, mengaji atau mengkaji? Dalam literatur Isla, aji & kaji ini dekat dengan istilah adab & ilmu. Para Ulama menjelaskan bahwa adab didahulukan dari ilmu. karena pohon hanya akan tumbuh di tanah yang subur.
Pohon ilmu hanya akan bertumbuh di atas tanah adab yang subur. Begitupun pribadi yang memiliki aji yang tinggi, bilamana kemudian dia melakukan kajian-kajian apapun, pastilah hasil dari kajian itu digunakan untuk kebaikan dan kemanfaatan. Sedangkan kaji tanpa aji, hanya akan melahirkan tikus-tikus berdasi. Wallahu 'Alam.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar