Jannah Adalah Kebaikan Tak Berkesudahan
Di dalam Al-Qur'an, ketika bercerita tentang balasan yang Allah siapkan untuk orang-orang yang berinfaq di jalan kemuliaan, maka simbo yang digunakan adalah siklus pertembuhan pohon.
Infaq itu ibarat sebutir biji yang jatuh ke tanah kemudian akarnya menjalar untuk menumbuhkan batang, batang itu mengeluarkan ranting-ranting yang banyak, kemudian pada pucuk ranting-ranting timbullah daun-daun, buah-buahan yang ranum. Dan bila mana diantara buah itu jatuh ke bumi, dikoyak kulit dan dagingnya oleh tentara-tentara Allah yang kecil tubuh mereka, seirama kerjanya. Tinggallah bijinya tertimbun tanah yang disapu oleh angin, lantas kembali akar-akar itu muncul untuk mengawali proses kebaikan yang tiada terputus.
Di ayat lain Allah mengibaratkan seseorang dengan keimanan yang kokoh itu layaknya pohon yang baik, sempurna, akarnya menghujam kuat ke dasar bumi, batangnya tinggi menjulang ke angkasa, ranting-rantingnya menjulur jauh menggapai ufuk barat dan timur, ke selatan dan utara. Seperti Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Beliau tumbuh di Makkah. Namun begitu tingginya pohon keimanan Beliau, jauh membentangnya ranting-ranting kebaikannya, sehingga buah-buahnya bisa kita petik di sini, di cikarang, di timika, di wakanda dan di seluruh permukaan bumi yang fana ini.
Bila pohon adalah simbol kebaikan yang tidak berputus, lantas bagaimana dengan kebun? Dia adalah puncak dari fantasi manusia akan kebaikan, keindahan, keenakan, kelezatan & kebahagiaan tanpa celah. Karenanya untuk menggambarkan tempat kembali orang-orang beriman di akhirat kelak Allah menggambarkannya dengan kebun yang dalam bahasa arab disebut dengan jannah. Padalah, jannah itu lebih dari jannah yang pernah kita saksikan bahkan fantasikan dalam besitan hati kita. Wa laa khatara 'ala qalbil bashar. Wallahu 'Alam.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar