Menaiki Empat Tahap Kesadaran Menuju Ahsani Taqwim
Dalam sebuah majlis yang disiarkan di channel youtube resmi Syeikh Sayyed Usamah Al-Azhary, Ulama muda kharismatik dari Al-Azhar, Mesir ini menjelaskan tentang empat tahap kesadran di alam semesta ini. Berikut rangkuman saya atas penjelasan Beliau.
Tahap pertama adalah kesadaran untuk ada. Kesadaran ini dimiliki oleh batu, air, awan, matahari, bulan, bintang dan benda-benda lainnya. Mereka berwujud, ada, sekedar ada tanpa bertumbuh apalagi berinisiatif. Maka, apa & siapa saja yang sekedar ada tanpa mau bertumbuh dan berinisiatif adalah tidak lebih dari batu. Bukankah kita sering mendengar, seseorang meledek temannya yang tidak juga mau bertumbuh fikirnya dengan, "dasar, kepala batu!"
Tahap kedua adalah kesadaran bertumbuh. Kesadaran ini dimiliki oleh tumbuhan. Mereka tidak sekedar ada, namun juga bertumbuh. Tumbuh setiap hari tanpa henti. Karenanya kebaikan acap kali disimbolkan dengan tumbuhan karena sifatnya yang bertumbuh. Namun, sekalipun tumbuhan itu bertumbuh, dia tidak bisa melindungi dirinya dari serangan, pasrah saja dipotong-potong, disayat-sayat, bahkan dicabut dari akar-akarnya. tanpa perlawanan.
Tahap ketiga adalah nafsu. Nafsu adalah hasrat keinginan & kemampuan untuk menggapai apa yang diinginkan. Menolak & mengoyak musuh yang datang. Melindungi yang dicintai. Membasmi yang dibneci. Tahap ketiga ini adalah hewan. Dengan nafsunya hewan dapat menjaga diri, melanggengkan eksistensinya bahkan di daerah yang tidak kondusif. Hewan hampir-hampir saja lengkap, dia ada, bertumbuh & berhasrat. Sehingga hewan dapat memberikan kebaikan bagi dirinya, keluarganya & kawanannya. Namunpun demikian, kebaikan yang dapat dilakukan oleh hewan terbatas.
Maka tahap yang paling tinggi adalah akal & hati. Kelengkapan dua ini menjadikan manusia & jin menjadi ahsani taqwim. Mereka ada, bertumbuh, berhasrat, bertkead, berinisiatif & yang paling penting, mereka sanggup menimbang dan memilah apa saja yang ada di hadapannya. Dengan akal dan hati itu mereka digadang-gadangkan untuk menyelenggarakan apa yang Allah sebut dengan Rahmatan lil 'Alamin, rahmat bagi semesta alam, bagi sesamanya dan seluruh tahap kesadaran di bawahnya, bagi hewan, tumbuhan bahkan benda-benda.
Namun, bila manusia tidak mengoprasikan hati dan akalnya dengan baik, maka yang terjadi adalah, tsumma rodadnahu asfala safilin. Mereka menjadi hewan, tumbuhan bahkan hatinya lebih keras dari benda terkeras yang ada di jagad raya ini. Naudzubillahi min dzalik. Wallahu 'Alam
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar