Muhammad Aminudin

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

GURU LUAR BIASA

Guru Luar Biasa

Dalam hal hitungan dan menulis aksara Jawa, bakul bawang yang mangkal di depan rumah, saya anggap sebagai “guru luar biasa”. Begitu datang langsung dikerubuti anak-anak usia SD seperti saya saat itu. Kami ingin ngangsu kawruh perihal hitungan dan baca tulis aksara Jawa.

Meskipun tidak tahu dari mana asalnya, kami sudah begitu akrab dengan si bakul bawang itu, Kaos oblong lusuh berwarna putih dengan topi ala koboy, serta sarung yang melingkar di pinggang menjadi ciri khas penampilannya.

“Brambang, brambang, brambang. Buncis, buncis, buncis” Teriakannya langsung mengundang ibu-ibu dan membubarkan anak-anak yang sedang bermain. Begitu pembeli datang, langsung disambut dengan parikan (pantun) spontan yang mengandung humor. “Klambi abang ana telu, sing tuku brambang wonge ayu (baju merah ada tiga, yang membeli bawang orangnya cantik).” Begitulah aksi bakul bawang ketika ada seorang ibu berbaju merah datang membeli bawang. Suasana pun cair .

Saat pembeli sepi, saatnya melayani anak-anak yang sudah tak sabar lagi untuk diajari ping para lan suda (perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan) atau ha na ca ra ka (aksara Jawa).

Alangkah senangnya anak-anak mengikuti pelajaran dari “guru luar biasa” ini. Kadang menggunakan bawang sebagai media untuk membantu pemahaman hitungan. Kadang juga menyertakan tembang Jawa dan lelucon yang membuat kami terpingkal-pingkal.

Ada daya tarik tersendiri dari cara dia mengajar walaupun ia tidak mengenal persoalan didaktik metodik. Hal yang rumit bisa menjadi sederhana, yang sulit bisa menjadi mudah, yang menakutkan bisa menjadi menyenangkan. Kami semua merasa nyaman, ikhlas, tanpa beban, tanpa rasa takut mengikuti pelajarannya.

Kemampuan membangun hubungan emosional seperti itulah yang harus dimiliki oleh guru agar kehadirannya selalu dinanti oleh murid-muridnya. Semua itu menyadarkan saya yang saat ini menjadi guru agar tidak buru-buru menyalahkan muridnya apabila ia pergi meninggalkan pelajaran. Mungkin karena cara kita mengajar membosankan, atau karena kita menakutkan. Pastinya kita perlu berkaca dari bakul bawang itu.

Peserta Sagusabu Purbalingga

Guru SMA Negeri 1 Rembang - Purbalingga

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Darimanapun kita bisa belajar ya pa...dari tukang brambang kita bisa belajar....guru luar biasa mantap pak

24 Dec
Balas



search

New Post