MUHAMMAD ASLAM

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MENCINTAIPUN ADA SENINYA Part 3 (Akhir)
Sumber gambar ; blog.uad.ac.id

MENCINTAIPUN ADA SENINYA Part 3 (Akhir)

Wahai saudaraku Para Ikhwan, kalian adalah para pemimpin. Kalianlah yang akan menahkodai bahteramu nantinya. Jadilah nahkoda yang tangguh, jangan memperkeruh hati saudari seperjuanganmu di jalan Allah sebelum ia halal untukmu, karena mereka adalah makhluk yang lemah lembut dan rapuh. Cukuplah menjadi pengagum rahasia. yang akan selalu mendoakan yang terbaik untuk saudarimu. Biarlah ia mempersiapkan dirinya untuk menjadi wanita shalihah untuk jodohnya yang shalih pula.

Janganlah berani untuk mengungkapkannya jika belum mempunyai persiapan yang matang. Karena jika kamu mengungkapkan niat itu sekarang malah akan mencelakakan saudarimu karena akan membuatnya selalu teringat dan berharap padamu. Janganlah menjadi laki-laki PHP (Pemberi Harapan Palsu).

Islam telah mengatur hubungan wanita dan laki-laki dalam sebuah pernikahan. Hubungan khusus ikhwan akhwat bukan mahram sebelum terjadinya pernikahan apapun namanya, merupakan hal yang diharamkan dalam Islam. Karena hal ini akan cenderung membawa pelakunya pada kemaksiatan kepada Allah. Hubungan yang dilakukan tersebut walau tidak diikrarkan tidak akan berbeda jauh dengan bentuk pacaran, HTS (Hubungan Tanpa Status), HTI (Hubungan Tanpa Ikatan), TTM (Teman Tapi Mesra) atau apapun juga namanya, jikalau komunikasi yang dilakukan didasarkan atas dasar rasa cinta satu sama lain.

Untuk itu, sudah seharusnya dan sebaiknya untuk membatasi hubungan dengan lawan jenis bila tidak ada hajat. Seandainya rasa itu telah ada, sebaiknya untuk sementara jangan berhubungan dengannya sampai waktu menikah telah tiba diluar kepentingan dan keperluan mendesak.

Lalu bagimana jika ikhtilat tidak bisa dihindari lagi sedangkan aktivitas dakwah harus tetap jalan? Cara yang paling umum adalah beramal dengan ikhlas, gadhul bashar (jaga pandangan), puasa, hijab fisik dan jaga hati. Namun, jika itu semua belum juga bisa menundukan pandangan dan membuat hati tenang, maka solusi inilah yang paling ampuh, seperti yang Penulis sampaikan di awal bahwa cinta sejati yang hakiki hanya akan terwujud jika telah melewati gerbang pernikahan.

Jika sudah siap dan mampu maka lebih baik menikah. Nikah akan mengalihkan pikiran dari pengharapan-pengharapan yang tidak perlu. Pengharapan yang selama ini menghantui telah berwujud menjadi bidadari shalihah yang setia menanti di rumah dan akan menjadi pendamping, yang akan mengokohkan kita di jalan Dakwah.

Saudaraku yang berjuang dijalan Allah marilah kita berdo’a agar di istiqomahkan jalan-Nya. Jangan sampai kita tergelincir ataupun terkena debu-debu yang dapat mengotori perjuangan kita di jalan-Nya. jika Allah tak tampakkan kesalahan-kesalahan itu pada kita sekarang, niscaya kita tak akan menyadari kesalahan itu selamanya. Mari memperbaiki diri, mulai dari hal yang kecil dan mulai dari sekarang juga !

Ahad, 17 Mei 2020

24 Ramadhan 1441 H

#SatuHariSatuTulisan

#TantanganGuruSiana

#TantanganMenulisHari_62

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post