Muhammad Fadli Dzul Ikram

Manusia adalah kuas-kuas kecil pada semesta sebagai canvasnya...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menjinakan Si Keras Kepala Nafsu!
Di hari ke-4 #TantanganMenulisGurusiana ini saya mencoba mengangkat sebuah cerita untuk menjinakan si keras kepala; Nafsu!

Menjinakan Si Keras Kepala Nafsu!

Dahulu saat proses penciptaan alam semesta yang kata-katanya banyak kamu pakai dalam tulisan dan karya sastramu itu, Akal dan Nafsu juga ada dalam absensi penciptaan semesta itu. Mereka diciptakan Allah SWT untuk saling berdampingan tapi tidak bersatu.

“Kok bisa?!”

Begini, dulu waktu Akal telah rampung diciptakan, Allah sang maha pencipta bertanya kepada Akal,

“Siapa kamu dan siapa saya?”

Maka dengan sigap seperti seorang kekasih yang mendapat pesan dari kekasihnya, Akal menjawab dengan kerendahan hati,

“Saya adalah hamba sedang engkau adalah Tuhan pencipta saya.”

Maka, Allah langsung mengangkat derajat makhluk yang sekarang menjadi keistimewaan manusia itu ke tempat yang tinggi.

Tapi, berbeda dengan si Nafsu. Dia sangat keras kepala. Lebih keras kepala dari manusia-manusia bucin; budak cinta.

Sama seperti Akal yang sudah menempati tempat yang derajatnya tinggi, kini tiba giliran Nafsu selesai diciptakan. Kemudian dia pun mendapat pertanyaan yang tidak berbeda dengan Akal.

“Siapa kamu dan siapa saya?”

“Saya, ya saya. Kamu, ya kamu.”

Jawaban nafsu sangat mengejutkan para malaikat. Mereka saling tatap, ketakutan, juga keheranan mengapa nafsu bisa seberani itu.

Karena sikapnya yang demikian, Allah menempatkan Nafsu ke dalam tempat yang sangat panas selama 1000 tahun. Kemudian setelah 1000 tahun berlalu, Allah Kembali melemparkan pertanyaan yang sama.

“Siapa kamu dan siapa saya?”

Harusnya mudah untuk menjawab soal yang sudah pernah ditanya. Namun, panasnya api belum cukup untuk membuat kapok si bergajul Nafsu ini. Jawabannya tetap sama dengan ekspresi dan nada irama yang sok keren,

“Saya, ya saya. Kamu, ya kamu.”

“Malaikat! Lemparkan dia ke Zamharir!”

Allah memerintahkan para malaikatnya untuk memasukan Nafsu ke dalam tempat yang dinginnya milyaran kali lipat lebih dingin dari kulkas indomaret. Bahkan, saking dinginnya tempat tersebut, air tulang sum-sum bisa hancur berkeping-keping. Nafsu berada di tempat yang demikian selama 1000 tahun.

Setelah 1000 tahun berlalu dalam pelukan kedinginan, Nafsu Kembali ditanya oleh Allah pertanyaan yang lagi-lagi sama untuk ke-tiga kalinya.

“Siapa kamu dan siapa saya?”

“Kamu, ya kamu. Saya, ya saya.”

Dengan santai dan senga makhluk Allah yang bernama Nafsu masih menjawab dengan jawaban yang sama. Ngga ada kapoknya ya, gurusioner!

“Malaikat, sekarang masukan dia ke sebuah tempat yang dimana tidak ada jamuan makanan dan minuman di dalamnya! Serta jangan pernah turuti apa pun yang dia minta!”

Ternyata, baru sebentar saja berada di tempat tanpa makanan tanpa minuman dan tanpa bisa menuruti semua kemauannya, Nafsu melolong-lolong tak kuasa.

“Arghhh, lapaaaarr!”

“Tolong, saya hauuuuss!”

“Saya mau ini, saya mau itu!”

Tapi tidak ada yang menggubris. Hingga akhirnya menangis dan menjadi lemahlah Nafsu. Dia pun berjanji-jani dalam ruangan tersebut.

“Lepaskan saya wahai Allah, tuhan semesta alam yang maha agung..”

Akhirnya, Allah melepaskan Nafsu dari ruangan tersebut. Kemudian Nafsu langsung sujud di depan Allah.

“Engkau adalah pencipta diriku. Engkau adalah tuhan yang ku sembah. Sedang aku adalah makhluk ciptaan serta hamba milikmu, O, Allah yang maha esa.”

Dalam kisah ini, semoga kita bisa termasuk ke dalam golongan orang-orang yang bisa mengambil pelajaran. Selamat dan semangat menjalankan ibadah menjinakan si keras kepala; Puasa!

Walau Ramadhan tahun ini baru beralalu. Semoga nastar dan astor serta teman-temannya tidak menjadi antek-antek si Nafsu untuk menghalang-halangi kita dalam menjalankan ibadah puasa sunnah Syawal ya, gurusioner!

Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih...sebagai pembelajaran diri

06 Jun
Balas

Luar biasa pak!

06 Jun
Balas

Cakep bang ikam lanjutkan teruslah menulin

05 Jun
Balas

Cakep bang ikam lanjutkan teruslah menulin

05 Jun
Balas

Cakep bang ikam lanjutkan teruslah menulin

05 Jun
Balas

Cakep bang ikam lanjutkan teruslah menulin

05 Jun
Balas

Cakep bang ikam lanjutkan teruslah menulin

05 Jun
Balas

Cakep bang ikam lanjutkan teruslah menulin

05 Jun
Balas

Cakep bang ikam lanjutkan teruslah menulin

05 Jun
Balas

Cakep bang ikam lanjutkan teruslah menulin

05 Jun
Balas

Cakep bang ikam lanjutkan teruslah menulin

05 Jun
Balas

Cakep bang ikam lanjutkan teruslah menulin

05 Jun
Balas

Mantap pak, salam literasi dan salam kenal.Tetap semangat dalam berkarya menulis dan terus menulis.Salam SOGELSIPASSO (sopo gelem sinau pasti iso).

05 Jun
Balas



search

New Post