Muhammad Fadli Dzul Ikram

Manusia adalah kuas-kuas kecil pada semesta sebagai canvasnya...

Selengkapnya
Navigasi Web
Raja Richard dan Tiga Tawanan Muslim
#TantanganMenulisGurusiana Hari ke-6

Raja Richard dan Tiga Tawanan Muslim

Raja Richard dan Tiga Tawanan Muslim

Setelah banyak gempuran dan bentrokan terjadi pada perang salib. Pernah pada suatu masa ada tiga tentara muslim yang tertangkap dan menjadi tawanan tentara salibis. Kemudian mereka dibawa ke hadapan raja Richard untuk dieksekusi. Namun sebelum itu, sang raja memberikan mereka pilihan,

“Keluarlah dari islam dan masuklah ke dalam pasukan kami untuk menjadi mata-mata tentara islam niscaya engkau akan kami berikan segala yang engkau inginkan!”

Pasukan muslim yang pertama menanggapi dengan gagah berani meski dalam keadaan berlutut dengan tangannya terikat,

“Jika tidak?”

“Kalian akan mati.”

Kesatria muslim yang pertama menatap sang raja dengan mata yang terbuka lebar seakan-akan tidak takut akan semua yang akan menimpa dirinya. Sedangkan kedua pasukan yang lainnya sedikit takut dan gemetar mendengar nasib yang harus mereka pilih.

“Jadi apa pilihanmu, wahai kesatria?”

Tanpa ada keraguan sedikitpun dalam dada prajurit yang pertama ia pun menjawab, “Ahad.”

Sontak kata-kata tersebut membuat reflek para tentara salib menghunuskan pedangnya kepada tentara muslim pertama tersebut. Kini, lehernya telah dikelilingi oleh pedang yang siap memutuskan kepala dari tumpuannya. *Sound : stringgg..

“Tunggu, coba katakan sekali lagi!”

“Ahad.”

Tentara salib yang menyaksikan saling menatap kebingungan, apa mereka tidak salah dengar?

“Ku berikan satu kesempatan terakhir, keluar dari islam atau…..” belum selesai sang raja melemparkan pertanyaan prajurit pertama itu tetap kokoh berpegangan dengan jawabannya,

“Ahad.” Surga seakan-akan telah tampak di hadapan matanya sehingga tidak ada ketakutan sedikitpun dalam diri pria muslim tersebut.

Jawaban itu membuat semua yang ada dalam ruang eksekusi itu terbelalak. Kedua prajurit muslim yang lain terdiam dan menelan ludah. Sungguh teguh pendirian hingga akhir hayat. Raja Richard pun menyeru kepada para prajuritnya untuk memberikan hukuman penggal kepada tentara muslim yang pertama di hadapan teman-teman seperjuangannya. Dia pun meninggal dalam keadaan syahid.

Sekarang giliran tentara muslim yang kedua.

“Engkau sudah lihat sendiri hasil dari pilihan yang diambil oleh temanmu, sekarang apa yang akan kau pilih? Menjadi mata-mata untuk kami atau, mati?”

Prajurit yang kedua mulai gemetar dan ketakutan,

“Tidak akan ada lagi kesempatan kedua.” Sang raja kembali menegaskan

Prajurit yang kedua itu pun memejamkan kedua matanya kemudian menarik nafas dalam-dalam sebelum menentutkan nasib yang akan ia pilih,

“Ahad.”

Raja pun mulai geram, ia langsung memerintahkan pasukannya untuk mengeksekusi pria yang tidak ada ubahnya itu.

“Maaf yang mulia, bagaimana kalau kita tunda dulu eksekusinya, siapa tau jawaban tawanan yang satunya berbeda,”

Sang raja menatap prajuritnya yang mencoba memberikan sedikit intrupsi. Dia menatap seraya bertanya, memangnya kenapa?

“Coba yang mulia tanya kepada tawanan yang terakhir, apakah bersedia menjadi mata-mata untuk kita atau tidak. Kalau bersedia kita bebaskan dia kalau tidak kita langsung hukum bersama tawanan yang satunya,” kata prajurit salib sambil menundukan kepala.

Sang raja pun menyetujui itu. pertanyaan yang sama pun kini dilemparkan kepada prajurit muslim yang terakhir. Maka dengan cepat tanpa pikir panjang prajurit muslim yang terakhir itu bersujud di hadapan raja Richard dan para pasukannya. Sang raja pun senang, ia memerintahkan para pasukannya untuk melepaskan ikatan di tangan prajurit tersebut dan juga memberikan makanan dan pakaian yang layak untuknya.

Sang prajurit ketiga itu pun merasa gembira, tapi prajurit salib yang tadi memberikan intrupsi terhadap raja belum berhenti sampat di situ, dia pun berlutut di hadapan baginda raja,

“Maaf, sebentar yang mulia.”

“Ada apa?”

“Sebelum kita memberikan jamuan kepadanya kita harus menguji kesetiaan orang ini kepada kita agar dia tidak mengkhianati kita nanti.”

Akhirnya tawanan yang terakhir itu diminta untuk menunjukan kesetiaannya kepada pasukan salib dengan cara membunuh temannya sendiri. Sebilah pedang telah berada di tangan, dengan cepat si pengkhianat ini menusukan pedang itu ke perut teman seperjuangannya itu. Tentara muslim yang kedua kemudian meninggal dan gugur sebagai syahid menyusul temannya yang pertama.

Setelah membantai teman seperjuangannya prajurit muslim yang berjiwa khianat ini merasa senang, dia merasa akan selamat dari pilihan yang mematikan, tidak seperti kedua temannya yang bodoh. Raja juga merasa puas menyaksikan kejadian demikian. Tanpa lama-lama raja berdiri dari singgahsananya untuk menyambut prajurit ketiga tersebut.

Namun, lagi-lagi prajurit salib yang sama meminta izin untuk kembali membuka suara.

“Yang mulia, kita harus membunuhnya sekarang juga!”

“Loh? Memangnya kenapa? Bukankah engkau sendiri yang memintanya untuk membunuh temannya sendiri sebagai bukti kesetiaannya terhadap kita?”

Semua manusia di ruangan tersebut keheranan.

“Yang mulia, jika dengan teman seperjuangan yang sudah lama berjuang bersama-sama saja dia dengan mudah berkihanat, apa yang mulia tidak memikirkan nasib kita sebagai orang yang baru dikenalnya?”

Akhirnya sang raja menyadari maksud dari semua yang diminta oleh pasukannya itu. Tentara islam yang sudah terlanjur murtad itu kini tidak diterima di mata manusia dan tidak pula di terima di sisi Allah sang maha kuasa.

Semoga kita termasuk orang-orang yang istiqomah dengan iman dan islam kita sampai akhir hayat.

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu menuturkan, “Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperbanyak berdoa,

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

“Wahai Sang Pembolak-balik hati, teguhkan hatiku di atas agama-Mu.”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren mas Ikram. Cerita yg tangguh.

07 Jun
Balas

Mas ikram..tolong follow 1 at 2 krang biar sy bisa follow mas ikram yaa. #tmn sagu sabu tangsel

07 Jun
Balas

sudah ya bu yayah, nuhun

08 Jun

sudah ya bu yayah, nuhun

08 Jun

sudah ya bu yayah, nuhun

08 Jun

Cerita yg keren, menginspirasi. Sukses Bang Ikram.

07 Jun
Balas

Great ikram. Sederhana tapi mengena. Kale kite gurunye...

10 Jun
Balas

Crritanya bagus bang ikram, semoga Allah teguhkan hati kita pada agamaNya aamiin

08 Jun
Balas

Keren pak. Terima kasih ilmunya pak.

07 Jun
Balas

Keren pak

12 Jun
Balas



search

New Post