Puisi adalah air mata kenangan, mata air ketenangan, danau pengharapan, lautan doa-doa..

Dengan puisi, aku bebas menyapamu..

Bercerita, mengungkapkan kata yang tak tersampaikan bahasa lisan biasa..

Juga tak tertuliskan surat-surat resmi manusia..

Puisi begitu bersahabat dengan segala rasa..

Dengan suka, puisi bersemangat meluapkan gembiranya..

Dengan duka, puisi amat setia mendengarkan keluh kesahnya..

Dengan asa, puisi bagai motivator yang terus meyakinkan citanya..

Dengan hiba dan putus asa, puisi sedia menampung curhatan dan air matanya..

Pun dengan amarah, puisi kawan terbaik tuk berbagi baranya hati..

Puisi amat ramah dengan berbagai strata..

Ia lekat dengan kaum papa, tempat dhu'afa mendendangkan kesusahan hidup..

Puisi kadang juga ada di rumah orang berada, tempat mereka mengungkapkan kesyukuran..

Puisi begitu menyejarah..

Rekaman terindah atas kenangan-kenangan..

Bahkan kenangan yang luput dari catatan buku sejarah..

Puisi juga up to date..

Merespon setiap kekinian..

Pemberi solusi atas masalah silih berganti..

Amat penting pula, puisi juga kaca mata tuk menatap masa depan..

Tempat melukiskan segala rencana..

Tempat menghimpun berbagai doa, untuk kemudian dilangitkan pada Yang Esa..

Karena itu semua..

Aku tidak menemukan alasan untuk tidak mencintaimu, puisi..

Untukmu puisi, selamat ulang tahun..

Selamat Hari Puisi Nasional..

*fa/280420