Wahai Engku Muda
Engku Muda..
Negeri ini kaya raya..
Tanahnya subur gembur cocok untuk beragam pertanian dan perkebunan..
Perut buminya mengandung bermacam barang tambang..
Gas alam, minyak bumi, batu bara..
Timah, tembaga, emas..
Dan aneka ragam barang tambang lainnya..
Lautannya yang luas menyimpan aneka jenis ikan..
Belum lagi potensi wisata alam Nusantara, yang membentang dari Sabang hingga Merauke..
Indonesia adalah surga bagi para pelancong, asing maupun lokal..
Engku Muda, negeri ini amanat Tuhan..
Jangan Engku sia-siakan..
Engku belajarlah yang tinggi..
Kalau perlu ke seberang benua sana..
Tuntutlah ilmu orang-orang maju..
Setinggi dan sepuas mungkin..
Lalu pulanglah ke tanah air..
Dengan bekal ilmu yang Engku miliki, ambil lagi sumber daya alam negeri sendiri..
Dan kelola sebaik mungkin untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat..
Sudahilah dominasi asing pada Ibu Pertiwi..
Dengan begitu, Engku telah mensyukuri amanat Tuhan..
Engku binalah iman dan taqwa..
Serta tradisikan akhlak mulia..
Lalu rebutlah kursi-kursi kepemimpinan..
Rebutlah dari tangan politisi-politisi nakal yang miskin moral..
Hilangkan noda-noda korupsi, kolusi, dan nepotisme yang menghitamlegamkan pemerintahan selama ini..
Engku yakinlah..
Selama korupsi jadi tradisi..
Kolusi jadi hobi..
Nepotisme jadi kelaziman..
Bangsa ini tak kan sejahtera..
Apatah lagi kuat dan adidaya
Selamat berjihad, Engku..
*mfa
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Di tangan kaum muda negeri seharusnya negeri ini berjaya...bukan di tangan asing. Mengapa kita harus jadi budak di negeri sendiri? Miriss sekali. Keren tulisannya Ust. Baarakallah.