suara binatang melengking, angin tak berbisik, rumah-rumah warga tampak gelap, waktu sepertiga malam terdengar bisikan kaki yang berdetak, " trakkk tuk dszkk" tiba-tiba angin datang menyambangi telinga terdengar peka seolah-olah ingin memberi tahu. laju kakiku ingin segera beranjak melihatnya ternyata itu hanyalah seekor anjing yang sedang mengais-ngais tumpukan sampah, bekasnya, sampah kelihatan berserakan. hampir saja membuat jantung ini bedetak cepat, seolah-olah merasakan ada sesuatu yang tidak beres. kembali lagi kerumah dengan pirasat yang menjanggal dengan anjing itu, masih dalam perjalanan tidak jauh dari anjing itu, kaki ini terasa berat untuk melanjutkan laju perjalanan,badan ini ingin sekali membalikkan diri dan mata ini sudah tak tahan lalu menoleh kebelakang ternyata anjing itu nampak melototiku, sepertinya ia ingin memberitahu sesuatu. Akupun mencoba mendekati anjing ditengah tumpukannsampah yang sudah berserakan, namun anjing itu pergi dengan cepat, Aku merasa geram seperti ia mengolok-olok ku, mempermainkan ku. Kenapa juga aku memperhatikan nya, hah ini mungkin hanya persaan ku saja yang menjelma dalam pikiran ku. belum sempat membalikkan badan, terdengar suara cakaran tangan pada pelastik dan tanah. mata sempat tidak percaya ternyata itu adalah seorang bayi, tapi heran bayi itu tidak menangis. Kelihatan seperti orang yang sudah dewasa dan seolah-olah ia sudah siap bertarung dengan carut marutnya dunia ini.