Kursi Kosong
santai dan tenang kelihatan parasnya, berjalan dan menyapa siapapun yang menyapa. ayunan tangan dan detakkan kaki, gaya khas menebak siapa ia. Ia seorang guru, "guru hafiz". dihisapnya seputung rokok sambil menunggu suara air yang medidih. berbaring badan tegapnya dikursi dapur yang sudah pincang kakinya, namun berbantuan batu yang menyangkal. air sudah nendidih, gula dan kopi larut bersama air putih dengan senggolan-senggolan sendok yang menggoyanginya. semakin nikmat rasanya. kopi yang mengalir melewati bibir diselangi hisapan rokok yang menempel di tepi bibir. benar- benar sempurna rasanya. tapi apalah daya kesempurnaan hanyalah milik yang kuasa, sesempurnanya manusia masih ada kelemahannya.
semakin mendekat terasa panas tebing bibir, tinggal tersisa ampas rokok, diletakkan bertumpukan bersama sahabat putungnya. panggilan tugas mulia berbunyi. Pak hafiz masuk dalam kelas dan meratapi kursi yang tak kunjung 2 hari sepi. Tidak tahu sebabnya, anak yang berdekatan dengan kursi kosong, memalingkan wajahnya, sepertinya ia tahu sesuatu. Guru hafiz mengalus-ngalus pundaknya dan mulai memberi jawaban ternyata dilihat temannya bermain gadget dirumahnya. sempat terpikir alasannya, terasa hambar,gerah, badan ini mau terlempar keluar merasa tak berhasil. ah perasaan, jeleknya buntu baiknya ku jalankan.Sejenak menghilangkan reaksi otak pada kursi kosong itu. Berjalannya waktu dengan uraian pembelajaran. Bel berbunyi tanda keluar main.
Masih terngiang di kepala kursi kosong tadi. Berharap ada hal terbaik yang terjadi. Guru hafiz berjalan dengan kendaraannya yang klasik, tak jauh dari sekolah, 5 menit berjalan sampai pada rumah bertembok dinding bambu. Pintunya tertutup terlihat sepi tidak berpenghuni, namun kedengaran suara musik, entah musik apa, yang jelas ada seseorang di dalam. Berlahan mendekat dan mengucapkan salam. Tak menjawab, diketuk pintu, namun terbuka sendiri. Sontak kaget, mukanya pucat, putih, rambutnya panjang. Anak itu tertidur dengan HP yang masih ada di atas telapak tangannya. Nak bangun !, matanya merah, melotot, kaget kedatangan guru Hafiz. dua HP nya hanya untuk bermain game, tidak, pagi,siang dan malam. ibu nya keluar, pergi menerima upah menanam padi dan ayahnya TKI di Malaysia. Kepalanya merunduk malu, guru Hafiz berusaha memberikan energi semangat. Anak itu mengganti pakainnya dan mengajaknnya ke sekolah. Masuk kembali, semua anak menatap pada satu titik kursi kosong tadi. Rasa nya lengkap dan melegakan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Fenomena keseharian masyarakat kita, cerita yang menarik. Salam literasi.
terimakasih..salam literasi