(Pendidikan_karimun) Anak autis atau lebih sering disebut dengan Autisme bukan anak ajaib atau pembawa hoki seperti kepercayaan sebagian orang tua. Akan tetapi, mereka juga bukan pembawa aib atau bencana bagi keluarga. Autisme merupakan suatu kumpulan sindrom yang menggangu saraf. Autisme, suatu bentuk ketidakmampuan dan gangguan perilaku yang membuat pandangannya lebih suka menyendiri. Mungkin, kebanyakan para penyandang autisme telah menjadi ilmuwan dan artis yang terkenal di dunia, karena mereka memang membutuhkan keadaan yang terisolir dari dunia luar, sehingga dapat berkosentrasi penuh dan menghasilkan karya-karya besar.

Hans Asperger, seorang doktor dari austria menyebutkan gangguan ini sebagai psikopat autistik masa kanak-kanak. Ia mengatakan bahwa, Untuk dapat sukses dalam bidang ilmu pengetahuan dan seni, maka diperlukan adanya sedikit gangguan autis. Ia juga menyebutkan beberapa perilaku aneh pada anak autis. Kemudian, perilaku aneh itu dinamakan asperger syndrom. penyandang nya berbicara sedikit dan menjadi pendengar yang buruk. Salah satu penyandang asperger klasik adalah henry Cavendish, bangsawan dan ilmuwan diabad ke-18,yang memberikan namanya untuk sebuah laboratorium di Cambridge. Hasil penemuannya yang terkenal adalah Hidrogen. Kemudian filsuf terkenal, ludwig Wittgenstein, tidak bisa bicara sampai ia berumur 4 tahun. Ia mengatakan bahwa ketidakmampuannya untuk mengerti manusia lainnya sama seperti seorang mendengarkan orang lain berbahasa asing, sehingga ia tidak menguasainya. Akan tetapi, Ludwig mempunyai intelektual tinggi yang memungkinkan untuk menulis karya filosofi yakni Tractus Logico Philosophicus. Kandidat lainnya yang di diagnosis menderita Autisme adalah ALbert Einstein dan komposer terkenal Erik satie. Ilmuwan lain juga mengusulkan pianis asal kanada,Glenn cloud, seorang jenius dalam bermain keyboard. Dan Andi Arhol,pelukis yang dikenal sebagai orang yang tidak dapat bersosialisasi, juga tidak menyukai perubahan, yang merupakan salah satu ciri khas penyandang autis. Hal ini terlihat dalam karya lukisannya yang digambarkannya secara berulang-ulang.

Pengalaman mengajar anak autis itu, sungguh luar biasa. sekali lagi, autis itu bukan cacat mental. autisme bisa melakukan aktivitas seperti anak normal lainnya, bahkan memiliki banyak keistimewaan dari anak lain nya pada umumnya, autisme memiliki imajinasi tinggi, yang mampu menjadi ilmuwan dan filosofi terkenal.

Nah, Anak autis itu bukan untuk dijauhin, mereka mempunyai minat dan bakat yang tidak disangka-sangka, lebih dari anak normal biasa, dan itu semua tergantung pada waktu dan bimbingan orang tua.(karta)