Raja Muhammad Kadri, S.IQ, S.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Dimensi Psikologikal Pribadi Dermawan

Dermawan dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah Sakha yang merupakan sikap pertengahan antara boros dan kikir. Dermawan merupakan salah satu sifat terpuji yang harus dimiliki setiap pribadi muslim.

Kognitif

Pribadi dermawan ini lahir dikarenakan  pengetahuan bahwa Allah yang memberikan rezeki. 

Artinya:  “dan tidak ada suatu dabbah (makhluk yang melata)  pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Hud :6)

Ayat di atas menggunakan kata dabbah untuk menunjukkan semua makhluk yang ada dibumi. Menurut Quraish Shihab kata dabbah terambil dari kata dabba-yadubbu yang berarti bergerak dan merangkak. Kata ini menurut beliau biasa digunakan untuk menunjukk binatang selain manunia, tetapi makna dasarnya juga dapat mencakup manusia. Pemilihan kata ini mengesankan bahwa rezeki yang dijamin Allah itu menuntut dabbah untuk memfungsikan dirinya sebagaimana namanya, yakni bergerak dan merangkak, hal ini supaya dabbah tidak tinggal diam menanti rezeki tetapi mereka harus bergerak guna memperoleh rezeki yang disediakan Allah swt.

Dalam ayat tersebut Allah telah menjamin rezeki tiap makhluk ciptaannya, meskipun menurut penjelasan Quraish Shihab tadi bahwa untuk mendapat rezeki tersebut harus ada usaha dan tidak diam saja tetapi rezeki yang sudah disediakan oleh Allah tetaplah harus disadari sebagai sesuatu anugerah dari-Nya.

Selanjutnya pribadi dermawan juga tumbuh disebabkan pengetahuan bahwa dalam hartanya ada hak orang lain yang dititipkan oleh Allah. 

Artinya: dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. (QS. Adz-Dzariyat :19)

Psikologikal

Pribadi yang dermawan mengantar jiwa menjadi tenang dikarenakan telah melaksanakan perintah Allah yaitu berbagi rezeki yang didapatkan. Ketika perintah Allah tidak dikerjakan ada semacam kegelisahan dalam batin seseorang, tetapi ketika perintah tersebut bisa dilaksanakan dengan baik maka jiwa menjadi tenang.

orang yang dermawan juga merasakan kesenangan hati ketika bisa membantu orang lain. Menurut Psikolog Islam Zakiah Daradjat, Harta yang digunakan untuk membantu orang lain bisa memberikan kelegaan dan kepuasan batin orang yang dermawan karena ia merasakan hidup lebih bermakna dan bermanfaat ketika bisa mengurangi penderitaan orang lain.

Sosial 

Ditinjau dari segi kehidupan sosialnya, pribadi dermawan mempunyai solidaritas yang tinggi. Hal ini sangat diperlukan dalam hidup bermasyarakat, beragama, berbangsa dan bernegara.  

Selain itu orang yang dermawan juga peduli terhadap sesama.sifat ini juga dibutuhkan dalam hidup bermasyarakat karena hal ini akan mempererat masyarakat tersebut. Jika masyarakatnya terjalin hubungan yang baik maka mudah untuk mencapai tujuan hidup bersama. Hal itu salah satunya bermula dari pribadi yang dermawan.

Tingkah Laku Keberagamaan

Pada diri orang yang dermawan terdapat tingkah laku keberagamaan yang positif. Salah satu tingkah laku keberagamaan tersebut yaitu selalu menyumbangkan hartanya untuk agama Allah. Dalam al-Qur’an disebutkan bahwa beragama tidak hanya menghadapkan wajah ke kiblat dan mengerjakan shalat tatpi perlu juga disertai dengan mengeluarkan harta untuk agama Allah dan membantu sesama terutama kerabat.

Artinya : bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa. (QS. al-Baqarah : 177)

 

 

.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post