Hingga di usia 34 tahun ini, satu buku pun belum aku tulis. Padahal kawan-kawan seperjuangan yang lain sudah banyak yang menulis buku, baik buku ilmiah maupun buku populer. Asep Umar fakhrudin misalnya. Dia semasa kuliah S1 sudah mulai menulis artikel dan dimuat di banyak surat kabar. selepas lulus kuliah S1 dia mulai menulis beberapa buah buku dan sudah diterbitkan. Contoh lain, Agus. setelah lulus S1 dia mulai menulis beberapa buah buku ilmiah disela-sela kesibukannya melanjutkan study S2. Bahkan ketika dia sudah menjadi dosen di UI. Masih banyak contoh lain yang sebenarnya dapat memotivasiku untuk segera menulis. Tapi entah mengapa hingga hari ini, aku belum juga menggerakan jemariku di atas laptop untuk menuliskan berbagai uneg-uneg dan ide pemikiran yang sebenarnya kerap kali melintas di benak ini.

Apakah karena diri ini tidak ada kemampuan? apakah karena tidak ada kesempatan? atau kah karena belum tahu caranya menulis buku. Ah... itu hanya alasan saja. Sebenarnya setiap orang mampu melakukannya. Terbukti banyak guru yang awalnya tidak terbiasa menulis dan memiliki kesibukan yang cukup tinggi, namun ternyata dengan kemauan yang keras dapat menjadi penulis yang hebat. Mungkin aku belum menemukan motivasi yang tepat yang dapat menggetarkan hati ini untuk mulai menulis buku.

Namun setelah mengikuti pelatihan sagusabu ini. Bergetarlah hatiku. Ternyata dengan menulis buku, aku dapat berinvestasi pahala dengan lebih baik. Bukankah ilmu yang bermanfaat itu bagian dari amal jariyah? Selama tulisanku dapat mencerahkan banyak orang maka aku sksn mendapatkan kebaikan darinya meski aku sudah tiada.