Sejak mata ini mulai terbelalak dari tidur yang nyenyak di malam hari hingga terpejam kembali untuk melepas lelahnya mata memandang, kita disuguhkan dengan hingar bingarnya kehidupan dunia. Acap kali kehidupan beberapa orang di sekitar kita nampak begitu beruntung. Serba ada. Serba tercukupi. Serba menyilaukan. Alangkah bahagianya orang ini. Sedangkan kehidupan yang kita jalani mengapa terasa serba mepet. Serba kurang. Serba memelas.

Namun wahai pejuang hati, ketahuilah banyak orang yang memiliki kekayaan berlebih, kedudukan yang tinggi, popularitas yang tiada terkira, tetapi sungguh ironis, mereka lari tunggang langgang dari beratnya beban masalah dengan meminum racun narkoba. Banyak dri mereka yang memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Sebaliknya, ada di antara kita. Kehidupan mereka nampak begitu sederhana. Serba pas-pasan. Jauh dari kemewahan. Namun tidak pernah keluar dri mulutnya sebuah keluhan. Mereka selalu memancarkan kehangatan dan senyuman.

Kata orang jawa "wong urip kuwi wang sinawang". Sesuatu yang nampak indah dan menyenangkan dari luar belum tentu dapat menggambarkan kondisi pribadi seseorang yang sesungguhnya.

Seperti halnya mangga yang dikasihkan bu Tarmi ke saya tadi siang. Nampak harum, manis dan segar dari luar, tapi setelah dirasa....huek kuecute poooool....