muhammad solihin

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BAGAI MAKAN BUAH SIMALAKAMA

BAGAI MAKAN BUAH SIMALAKAMA

Sore itu terjadi perdebatan sengit, Antara Seorang lelaki berperawakan tinggi, berkulit coklat, berseragam layaknya militer, dengan seorang bapak yang sedang menggandeng seorang anak. bermula saat lelaki berbadan tegap itu menahan laju langkah seorang bapak yang sedang membawa anak dibawah 12 tahun. aku pun tergelitik ingin tahu, apakah gerangan yang terjadi, hingga perdebatan itu bergitu menarik perhatianku untuk disimak. kuhampiri mereka sambil menguping percakapan keduanya. "Maaf pak...!! bapak mau kemana dan...Ini anak siapa?" bapak berseragam militer itu bertanya. "saya mau menjenguk istri saya, dan ini anak saya pak, Emangnya ada apa ya pak?" lelaki itumembalas bertanya. "Apakah bapak tidak baca pengumuman yang terpampang , Anak dibawah usia 12 tahun dilarang dibawa menjenguk orang sakit dirumah sakit ini". lelaki berseragam militer itu menjelaskan. "Saya ini tidak punya keluarga di kota ini pak, karena yang sakit ibunya anak ini, itu mengapa anak saya dibawa kemari. tidak ada yang jaga dirumah" lelaki itu menjelaskan alasanya mengapa ia membawa anaknya kerumah sakit. "Maaf pak, saya hanya menjalankan tugas, anak bapak tidak saya perkenankan masuk" nada tegas keluar dari lelaki berseragam itu. "Oh....Lalu, saya harus bagaimana" lelaki itu nampak kebingungan "Terpaksa anak bapak ditinggal di pos keamanan ini" petugas itu berkata. "Lho...Bapak ini bagaimana, saya ini terburu-buru mau merawat istri saya yang sedang tergolek lemah tak berdaya. Saya tidak punya keluarga untuk menitipkan anak saya. lantas anak saya harus disekap di pos sini. apa bapak mau menjaga anak saya siang dan malam selama saya merawat istri saya". lelaki itu mencoba menjelaskan "Maaf pak, saya hanya menjalankan tugas. Anak bapak segera dibawa pulang. Saya tidak mau tau alasan bapak". Petugas keamanan itu bersih kekeh dengan pendirianya. Dari sorot matanya, bapak itu mulai kebingungan, apa yang harus dilakukanya. hanya pancaran emosi yang sebentar lagi pasti akan meledak sejadi-jadinya. "Bapak itu petugas brengsek, tidak punya hati nurani, jika bapak tetap menghalangi saya untuk menjenguk istri saya. saya akan nekat berkelahi dengan bapak, sampai harus matipun pun saya siap, menghadapi bapak". seperti dugaan, emosi bapak itu meluap-luap, sambil merangsak maju kehadapan petugas. petugas keamanan pun mulai panik, apa yang harus dilakukanya. bagai makan buah simalakama. dibiarkan masuk dia akan ditegur oleh komandan satpam keamanan. jika ditahan tidak boleh masuk, pastinya bogem mentah telah menanti. " Begini saja pak, Silahkan bapak masuk saja dan bawa anaknya" Dari pada ribut dengan orang yang sedang kesetanan pikirnya. "Catatan Muhammad Solihin Lentera Dunia saat merawat ibundanya dirawat dirumah sakit"
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post