REFLEKSI PERGANTIAN MEI KE JUNI
Refleksi Pergantian Mei ke Juni: Narasi Metaforis
Di tepi senja yang masih beraroma hujan Mei, aku berdiri di ambang gerbang waktu. Langit separuh jingga, separuh kelabu, seakan ragu melepas musim yang telah lama bersandar di pelukannya. Mei, ibarat daun terakhir yang jatuh dengan gemetar dari ranting harapan. Ia bukan hanya bulan kelima dalam kalender, tetapi juga perpanjangan dari luka yang pelan-pelan mengering, dari tawa yang mulai kehilangan gema, dari janji-janji yang menggantung di awan.
Langkah-langkah Juni terdengar lirih di kejauhan, seperti gadis berselendang embun yang malu-malu menyingkap pagi. Ia datang bukan sebagai pengganti, melainkan kelahiran baru dari penantian yang panjang. Bila Mei adalah puisi yang ditulis dengan air mata, maka Juni adalah sajak yang ditulis dengan cahaya.
Waktu beringsut seperti detik yang menua dalam diam. Aku menatap jam langit — detik ke detik diukir bintang, menit demi menit ditaburi cahaya rembulan. Dan tepat di ujung malam, antara helai terakhir kalender dan desir pertama angin baru, aku melihat mereka berjabat tangan. Mei memberi sebentuk senyum getir pada Juni, lalu perlahan menghilang ke balik tirai sejarah.
"Aku telah menitipkan harap yang belum mekar, mimpi yang belum selesai, dan cinta yang masih ragu-ragu," bisik Mei pada Juni, "Rawatlah ia sebagaimana embun merawat dedaunan pagi."
Juni mengangguk. Ia membawa cermin matahari dan payung doa. Di pundaknya, tergantung sekeranjang angan yang belum sempat dituai. Ia menjanjikan terang tanpa menyombongkan silau, menjanjikan pertumbuhan tanpa melupakan akar.
Dan aku, seorang musafir jiwa di antara bulan-bulan yang silih berganti, hanya bisa menulis kata di atas cakrawala—
"Terima kasih, Mei, karena telah mengajarkanku bertahan. Selamat datang, Juni, bawa aku tumbuh di pelukan cahaya."
Di sanubari waktu, pergantian bulan bukan hanya pergantian angka. Ia adalah metamorfosis perasaan, transisi luka menjadi lentera, dan musim hati yang belajar kembali menyemai makna.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar